Flowers are the music of the land. From the lips of the earth spoken without a sound. Then I know that happiness is simple. - Persephone; goddess of spring, queen of the underworld.
I am your home. Don't go too far, or you'll get lost. - Hades; god...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-:*:-
2 Mei 1940
Deburan angin menyibak sesekali rambut kalem pria Belanda dengan setelan kemeja hitam yang bagian lengannya dilipat asal. Sepatu pantofel mengkilapnya berpijak pada negeri dataran rendah setelah sekian lama tak menjamah. Tanah yang bertumbuh rumput terpangkas, mata memandang macam permadani hijau terhampar bersanding dengan sungai besar. Hijau dan biru warnanya menyatu dengan rona peradaban rumah-rumah milik orang-orang benua biru. Gereja Cunera tampak mendominasi sebagai bangunan tinggi.
Tak menampik indahnya didera siulan burung-burung. Tak dapat dipungkiri bahwa matahari menyinar begitu gembira, bagai bunga yang baru mekar. Bersama awan-awan gempal yang didekap cakrawala.
Mata kelabu mulia itu menyipit, menghalau sinar sang surya masuk berlebihan ke dalam netra. Tegap badannya berdiri, kokoh rahangnya terpatri. Gagah rupawan, kulitnya seputih awan di atas sana.
Nyata ia rasakan desiran ombak angin hasil dari kincir tak kasat mata khas Belanda, menggandeng panorama yang tak terelakan. Damai dalam sejenak jiwa menyerta raganya.
Meski tempatnya berada bukan Alkmaar apalagi Amsterdam, Rhenen tak kalah indah dengan ruang-ruang alam yang begitu lebar. Udara berlimpah membuat paru-paru rakus menghirup segarnya.
Rhenen adalah sebuah kotamadya dan kota di Belanda tengah. Kotamadya juga mencakup desa Achterberg, Remmerden, Elst, dan Laareind. Kota ini terletak di lokasi yang menarik secara geografis. Di bagian paling selatan dari rangkaian perbukitan yang dikenal sebagai Utrecht Hill Ridge (Utrechtse Heuvelrug), di mana ini bertemu dengan sungai Rhine. Karena itu Rhenen memiliki karakter yang unik dengan ketinggian yang cukup tinggi melalui kota.
Kemarin-kemarin Sersan itu baru saja turun dari kapal militer seusai menempuh beribu-ribu kaki jarak yang membentang antar laut. Dari laut Jawa hingga Mediterania. Lalu terbang dengan helikopter khusus untuk mendaratkannya di kotamadya Rhenen. Kemudian lusa kemarin ia baru saja diperkenalkan sebagai Sersan dan pelatih baru untuk pangkalan militer di provinsi Utrecht.
Ia melangkahi rel lurus tak tenang meski Belanda di depan mata. Tiada hari tanpa memikirkan wanita yang barangkali tengah membencinya. Penyesalan dan kekecewaan terus bergerumul sampai-sampai batin mendayung jauh dari tenang. Sesak, Hades rindu berat pada Persephone-nya. Bolehkah ia takut jika wanita manis itu di ambil Demeter dan takkan pernah kembali? Bolehkah ia berharap jika Persephone-nya juga jatuh cinta pada Hades? Lalu agar mereka hidup bahagia hingga abadi.
Semu, memuakan. Euforia yang dirasa tatkala merasakan rengkuhan sang Fatherland meredup bahkan belum singgah satu menitpun. Edwin hanya bisa menghela napas, mencoba menikmati siksaan yang dilayangkan pada batinnya. Rasa rindu teramat dalam bagai seseorang yang sudah berpisah dengan kekasihnya bertahun-tahun begitu kentara terasa; padahal kenyataannya baru satu bulan.