1. Peringatan

309 96 53
                                    

"hei kutu buku!! Mana nuna mu? Belum dijemput ya? Mungkin dia sedang berkencan dengan pria lain, jadi melupakan mu."

"eitss, kamu sedang bicara dengan penyihir? Hati hati loh, nanti kamu kena santet. Dia kan penggemar ilmu sihir, hahaha... dia pikir ini dunia Harry Poter."

"iya tuh, nanti kamu bisa bisa dijadikan bahan persembahan bagi iblis yang dia puja. Hahaha, konyol sekali"

Pemuda bernama  Kang Taehyun itu tetap diam dan tidak menggubris olok olok dari teman teman nya. Sudah biasa, itu yang dipikir oleh nya, sejak kecil dia memang memiliki ketertarikan di bidang mistis. Puluhan buku mengenai ilmu sihir dan mitologi kuno dia pelajari, itu memang hobinya.

Sejak kecil dia hidup berdua dengan kakak perempuan nya, sebab orangtuanya telah lama meninggal akibat kecelakaan proyek. Karena itu dia begitu dekat dengan kakaknya, saking dekatnya banyak yang bahkan salah paham dan  menganggap Taehyun memiliki kelainan dengan menyukai kakak sendiri. Konyol.

Berbeda dengan anak anak lain, dia tidak memiliki fisik yang cukup kuat hingga dia jarang bergaul dengan teman seusia nya. Dia lebih memilih berkutat dengan buku buku tentang dunia mistis. Bahkan mungkin pengetahuan nya mengenai ilmu ilmu mistis bisa setara mahasiswa yang menekuni bidang occulut dan demonology.

Para siswa yang lain pun mulai meninggalkan Taehyun, keadaan sekolah sudah semakin sepi. Taehyun mulai sedikit khawatir, hingga detik ini kakak nya bahkan belum menjemput nya.

"ahh mungkin nuna masih dalam perjalanan, akhir akhir ini nuna sangat sibuk. Apalagi jalanan sedang ramai ramai nya. Mungkin saja nuna terjebak macet."

Tin Tin..

Baru saja Taehyun selesai bermonolog, mobil kakaknya sudah berhenti tepat di parkiran sekolah.
Gadis cantik itu keluar dari mobil dan menghampiri Taehyun.

"maafkan nuna  ya? Hari ini terlambat lagi menjemput mu, nuna benar benar minta maaf." katanya penuh sesal.

"tidak apa nuna, aku mengerti. Lagi pula aku jadi bisa menyelesaikan baca buku terlebih dahulu."

"baiklah, apa kamu sudah makan? Bagaimana kalau kita mampir dulu? Kebetulan aku tahu tempat makan yang enak sekitar sini."

Ajakan tersebut langsung disetujui oleh Taehyun.


TXT

TXT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"nuna yakin mau kesana?" tanya Taehyun sedikit khawatir.

"tentu saja. Hotel itu sudah lama sekali tidak beroperasi sejak kebakaran yang merenggut nyawa ayah dan ibu kita. Mungkin sekarang sudah waktunya untuk membenahi semua nya, dulu hotel itu adalah salah satu proyek idaman ayah, tapi semuanya terhambat karena kecelakaan itu. Aku hanya meneruskan saja."

"tapi, baru saja ada kejadian mengerikan disana."

"kejadian apa? Setauku tidak ada kejadian apapun di hotel itu. Aku sudah memastikan nya"

"bukan di hotel nya. Tapi di lembah yang berada tidak jauh dari tempat hotel itu berada."

"Lembah Nahani maksudmu? Ohh Taehyun, aku tidak akan kesana. Tujuan ku kali ini adalah rekonstruksi hotel, bukan berlibur ke Lembah itu"

"maaf, sedikit koreksi. Disana bukan tempat berlibur. Itu tempat terkutuk, siapapun yang pergi kesana pasti tidak akan selamat." kata Taehyun menjelaskan.

"Taehyun, kamu terlalu banyak membaca dan mempercayai hal hal aneh. Tidak ada tempat terkutuk di bumi ini. Kalau pun ada, itu hanya dongeng orang zaman dahulu"

"tapi baru saja kejadian itu terulang lagi. Bahkan korban kali ini adalah yang terbanyak sepanjang sejarah. Sudah ber abad abad tempat itu tak pernah lagi dikunjungi, namun nyatanya kutukan itu masih ada"

"baiklah baiklah, jangan bahas itu lagi. Kamu tidak perlu khawatir, ingat aku bukan mau pergi ke tempat terkutuk yang kamu maksud, aku hanya akan mengunjungi hotel milik keluarga kita yang terbengkalai. Merekonstruksi ulang bangunan, dan kembali ke Seoul untuk persiapan selanjutnya. Sama sekali tidak berniat untuk ke Lembah yang kamu maksud"

"tapi letak hotel dan lembah itu tidak terlalu jauh. Apa tidak apa apa? Bagaimana kalau kita pindahkan saja lokasi hotel tersebut? Terlalu beresiko. Aku takut pengaruh buruk dari kutukan yang ada di lembah itu masih terasa sampai di hotel"

"tidak! Tidak ada yang perlu dirubah dari lokasi nya. Perlu aku beritahu kan kepada mu, jarak antara hotel dengan lembah itu setidaknya ada 20 KM. Ditambah dengan medan menuju lembah itu sangat lah ekstrim, jadi sudah pasti kita aman.

Hotel itu dibangun untuk memberi fasilitas pada para turis alam di cagar alam sekitar, bukan untuk lembah itu. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang letak hotel."

Taehyun hanya diam tidak membantah, meski hatinya terus menerus merasa tidak tenang dengan keputusan kakak perempuan nya, Kang Seona.

Kang Seona adalah perempuan dewasa yang tangguh, memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, cepat tanggap akan kondisi sekitar, dan tidak terlalu mempercayai hal mistis. Sangat bertolak belakang dengan adik kandung nya, Taehyun.

Meski ia memang tidak pernah melarang Taehyun untuk mendalami berbagai ilmu ilmu mitologi dan semacam nya, namun dia sendiri bukan nya juga turut percaya begitu saja dengan apa yang selalu Taehyun katakan. Baginya, dunia ghaib memang ada, namun yang membuatnya menjadi menakutkan atau terkutuk hanyalah karena campur tangan manusia. Karena itu selalu ada alasan logis dibalik semua kejanggalan yang ada di bumi ini.

Begitu juga dengan berita mengenai para penambang emas yang ditemukan tewas tanpa kepala di lembah tersebut, orang sering mengaitkan kasus kasus seperti itu dengan hal hal mistis, tapi tidak dengan Seona.

Pasti ada alasan yang lebih logis dari hanya sekedar kutukan, bisa jadi ada penambang lain disana lalu perebutan hasil tambang tidak bisa dihindari dan berujung pada kematian. Itu pendapat Seona.

"nuna?"

Seona menoleh ke arah Taehyun, menunggu apa yang akan ia katakan.

"boleh aku juga ikut kesana?"

"untuk apa?"

"eumm, aku hanya rindu dengan mama papa. Hotel itu kan tempat terakhir kalinya mereka berada."

"baiklah. Lagi pula lusa kamu sudah memasuki liburan sekolah. Kita akan berangkat lusa." kata Seona langsung menyetujui.

Kedua kakak beradik itu memutuskan untuk pulang ke rumah dan kembali ke kegiatan masing masing.







Bagaimana? Masih garing banget ya cerita ini? Ampuuun, sedang dalam proses membiasakan diri dengan cerita begini hehe😁😁
Mohon dukungan dan saran nya, terima kasih.

FIGHT -TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang