9. Gangguan #2

175 65 17
                                    

Hai haiii, maaf malam banget ini up nya, hehe

Semoga bisa mengisi waktu weekend kalian, dan jangan lupa untuk vomment yapss







Tiga hari telah berlalu, Seona dan Bam masih berada di dalam hutan, dan dalam tiga hari itu juga mereka tidak ada henti henti nya bertemu dengan berbagai rintangan. Semua terasa begitu aneh dan menyeramkan, meski begitu Seona tetap tidak gentar dan selalu fokus pada tujuan nya.

Beruntung Seona bukan tipikal gadis yang penakut, dia juga bukan tipe perempuan yang mudah jijik, sejak kecil ia terbiasa diajak oleh ayahnya pergi berburu di hutan. Selain itu dia tergabung dalam ekskul pecinta alam sejak remaja, mendaki gunung juga merupakan aktivitas kegemaran nya. Ditambah dia harus bisa bersikap dewasa terhadap Taehyun sejak kematian kedua orang tuanya. Semua itu membentuk pribadi Seona yang sekarang, tidak kenal takut, pantang menyerah, cepat tanggap, dan juga keras kepala.


Bam sendiri adalah sosok remaja laki laki yang mudah sekali beradaptasi, hanya dalam hitungan hari saja dia sudah mampu menyesuaikan diri dengan keadaan hutan yang sangat tidak bersahabat. Insting nya kuat, ditambah remaja ini adalah pecinta petualangan. Bahkan dia juga pandai berburu, seperti saat ini.


Siang ini, setelah perjalanan panjang yang sangat melelahkan Bam menawarkan diri untuk berburu dan menyuruh Seona untuk membangun tenda dan beristirahat. Seona tidak membantah, sebab dia sedang tidak ingin berdebat dengan Bam. Dia memilih untuk duduk di bawah salah satu pohon besar dengan akar gantung yang menjuntai ke bawah.


Dia memanfaatkan kesempatan itu untuk membuka kembali buku tua yang pernah ia temukan di tas adiknya.

"Padahal aku sudah memperingatkan nya untuk tidak membawa buku buku semacam ini, tapi rasanya dia benar benar adik ku. Keras kepala."

"Tck, Taehyun. Kenapa kamu harus mewarisi hobi ayah? Memang nya tidak ada hal lain yang bisa kamu tiru dari orangtua kita selain kegilaan nya terhadap hal hal seperti ini?"


Seona bergumam sambil terus membolak balik halaman demi halaman,


"Argggh... Andai saja aku juga punya hobi yang sama seperti kalian, aku pasti dengan mudah memecahkan masalah ini! Ohh ayolah, aku bahkan sama sekali tidak mengerti apa maksud dari semua tulisan ini? Hyun-ah, apa kamu tidak pernah mencoba menterjemahkan nya? Ini benar benar membuatku frustasi!"

Seona menutup buku itu dengan kasar dan memasukkan nya kembali ke dalam tas ransel nya. Dia memutuskan untuk bersandar pada batang pohon dan menikmati hembusan angin, yang membuat dedaunan bergesekan satu dengan yang lainnya. Suara gesekan daun-daun itu seolah menghasilkan irama magis bagi siapapun yang mendengar nya.

Samar-samar Seona mendengar panggilan lirih, suara itu memanggil namanya. Seona mencoba mengacuhkan panggilan tersebut, dia menutup matanya dan kembali merasakan rasa sakit di tengkuk nya. Hal ini bukan baru kali ini saja terjadi, namun semenjak Seona menginjakkan kaki nya di hutan ini panggilan lirih itu dan rasa sakit di tengkuknya sering terjadi dan kadang bertambah parah ketika menjelang tengah malam.


Awalnya Seona merasa terganggu dengan panggilan itu, dan berfikir mungkin saja itu adalah suara Taehyun yang sedang mencarinya. Tapi Bam bahkan tidak mendengar apapun selain suara dedaunan gugur dan ranting-ranting yang mereka injak. Kali ini ada yang sedikit berbeda dari yang biasanya, jika sebelumnya hanya suara lirih dan rasa sakit di tengkuknya, kini panggilan itu terasa semakin kuat dan dekat, disertai bau anyir darah.


Seona tidak tahan karena baunya bahkan seolah tepat ada di depan hidungnya, dia membuka mata dan mendapati pemandangan yang sangat  buruk tepat di depan mata nya.


FIGHT -TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang