31. CHAOS : God of Death

101 36 16
                                    

HAI HAI AKU BALIK LAGI NIHH
KALIAN GIMANA KABARNYA? SEMOGA SEHAT SELALU💪
BTW MAAF SUDAH BIKIN KALIAN NUNGGU KELAMAAN, SEMOGA BISA UP LEBIH CEPAT.

SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPA UNTUK TINGGALKAN JEJAK YAA.

HAPPY READING CHINGU 💞💞💞

"Aduh! Gimana mau cari sesuatu? Gelap begini? Ga bakal kelar ini urusan!" gerutu Soobin.

"Soobin! Diamlah! Kamu kebanyakan bacot deh! Daripada berisik sini bantuin aku, cari senter yang masih bisa digunakan!"

"Hyung! Beberapa hari kemarin tempat ini bahkan udah pernah tenggelam. Jadi aman ada sneter yang masih bisa digunakan disini?! Tolong otaknya dikondisikan!"
Jawab Soobin pedas.

Pertengkaran diantara kakak beradik hampir saja terjadi jika saja tidak terjadi hal mengejutkan yang sangat tidak diduga.
Kai masih terus berusaha meraba-raba sekeliling goa dan tanpa sadar telah berjalan sedikit jauh dari yang lain.

Tiba-tiba Kai terpeleset hingga masuk ke dalam salah satu ceruk goa dan kepalanya terantuk sebuah batu.
Hanya seper sekian detik kemudian setelah Kai mengaduh kesakitan suara gesekan antar batu itupun terdengar ke seluruh penjuru goa.

Perhatian dua kakak beradik dan Seona kemudian teralih ke sumber suara.

"Kai? Kau kah itu?" tanya Seona mencoba memastikan.

"Nuna! Hyung!! Kemari!! Lihat ini!" teriak Kai.

"Kau dimana? Kami tak bisa melihatmu!" panggil Yeonjun.

"Aku juga tidak tahu. Tapi cepat lah kemari! Aku disini!"

"Kai! Tetaplah membuat suara, kami akan mengikuti suara mu." perintah Seona yang sudah lebih dulu mengambil langkah mendekati Kai.

Setelah mereka sampai ke tempat Kai terjatuh, mata mereka terbelalak melihat bahwa ternyata tanpa sengaja Kai telah membuka satu lagi pintu rahasia di dalam goa tersebut dan menampakkan sebuah ruangan yang tampak nya sangat luas.
Namun dengan kondisi yang tak jauh berbeda dengan yang sebelumnya, hanya satu yang membedakan ruangan ini dengan bagian lain dalam goa ini adalah bahwa ruangan ini kering. Tandanya air banjir tak mengenai ruangan ini.

Dengan sigap Seona masuk terlebih dahulu ke dalam ruangan itu, tangannya meraba ke sekelilingnya dan mendapati sebuah tongkat.
Seona meraih tongkat itu dan berinisiatif melilitkan robekan baju nya di ujung tongkat. Sambil terus berjalan dan meraba Seona kemudian dapat mencium bau minyak tanah, dia mengikuti sumber bau tersebut dan menemukan satu wadah berisi minyak tanah, dan dengan peralatan seadanya Seona membuat obor yang bisa menjadi sumber cahaya di ruangan tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FIGHT -TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang