14. Tambang Emas

124 49 31
                                    

Happy Reading 😊😊😊

Jangan lupakan vote dan komen yaaa



Usaha Seona untuk mengendalikan rasa takutnya akhirnya membuahkan hasil, setelah lebih dari setengah jam berlalu. Ajaibnya Seona sudah mampu untuk menggerakkan tubuhnya sedikit demi sedikit, meski rasa sakit yang ia terima dari perjuangan itu bukan main.
Saat ini tato ajaib itu bahkan sudah menjalar hampir ke seluruh tubuhnya dan membuat luka sayatan yang cukup dalam, jaket tebal nya bahkan telah robek tak karuan akibat tato yang entah bagaimana benar-benar berubah menjadi duri merambat yang menempel pada diri Seona.

Melihat kemajuan dari Seona, Bam tersenyum puas. Senyumnya jauh berbeda dengan senyuman yang selama ini Seona lihat. Entah, mungkin ini disebabkan mata Bam yang semakin merah disertai tetesan darah Seona sendiri yang masih memghiasi bibir Bam. Semua benar-benar sangat mengerikan.

"Menjauh dariku, Bam!" desis Seona, bahkan untuk berbicara secara normal saja terasa sangat menyakitkan.

"Apa kau bahkan belum mengingat siapa diriku? Ahh, kau masih harus berusaha istriku."

"Sejak kapan aku menjadi istri brengsek seperti mu?!! Kembalikan Bam! Makhluk sialan!"

"Bam, sadarlah! Ini bukan dirimu!!" pinta Seona ditengah rasa sakit dan takut nya.

"Aku akan kembali lagi. Namun jika nanti aku kembali, sebaiknya kau harus ingat siapa dirimu, dan bergabung lah bersama ku."

Setelah mengatakan hal itu, Bam terjatuh lemas dan pingsan. Bersyukur badan Seona sudah bisa digerakkan kembali, dan ajaib nya seluruh luka di tubuh Seona sembuh dalam sekejap. Tidak ada lagi goresan, tidak ada darah, dan tato itu seolah kembali seperti semula, yang tersisa hanyalah baju dan jaketnya yang robek.

Masih lemas dan terkejut dengan apa yang terjadi Seona pun ikut terduduk di samping Bam. Dia memperhatikan Bam yang masih pingsan di hadapan nya. Terlihat sekali ada perubahan di fisik Bam, dia terlihat lebih kurus dan pucat, lingkaran hitam di matanya mulai terlihat, bibir nya juga pucat. Semua jauh berbeda dengan Bam sebelum ikut bersama nya mencari Taehyun.

Di tangan nya, Seona masih menggenggam boneka milik Taehyun. Taehyun suka sekali dengan hewan Rajawali, seringkali Taehyun selalu berkhayal dirinya menjadi burung gagah itu dan terbang jauh di langit sambil mengawasi bumi dari atas. Boneka kecil ini adalah hasil karya Taehyun sendiri ketika mendapat pelajaran karya seni di sekolah dasar nya. Karena itu Seona bisa sangat yakin bahwa Taehyun benar benar telah sampai di Lembah ini.

"Bagaimana bisa? Bagaimana caramu kemari? Tae, kamu dimana? Apa yang sebenarnya terjadi disini?"

Seona mulai menangis, apalagi jika mengingat bayangan Taehyun yang ia lihat beberapa waktu yang lalu. Kondisi nya sungguh mengerikan, dia bahkan sama sekali tidak bisa mengerti apa yang terjadi.
Tanpa Seona sadari Bam bangun dari pingsan nya, Bam terkejut melihat kondisi Seona.

"Nona, ada apa? Kenapa? Apa terjadi sesuatu? Kenapa nona seperti ini?" tanya nya beruntun sambil meneliti keadaan Seona yang masih menangis. Bam kembali normal.

"Nona? Kenapa? Apa ada sesuatu yang kulakukan? Apa aku melukai mu?"

Seona hanya menggeleng. Masih dengan tangisan nya dia bertanya,

"Bukankah seharusnya aku  yang bertanya padamu? Kamu kenapa? Siapa kamu?"

Bam terdiam. Tidak tahu harus menjawab apa.

"Maaf. Lain kali tidak akan terulang lagi. Aku janji."

"katakan padaku! Apa yang kamu sembunyikan?!!"

"Tidak. Aku tidak menyembunyikan apapun nona. Mungkin ini hanya pengaruh sihir yang ada disini. Ayo, kita pulang." kata Bam dan segera berdiri, dia mengulurkan tangan nya pada Seona berniat membantu nya berdiri. Namun Seona yang sudah terlanjur takut dengan Bam, lebih memilih untuk bangun sendiri dan berjalan mendahului Bam tanpa berbicara sepatah kata pun.

FIGHT -TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang