7. Perjalanan Dimulai

187 80 43
                                    

Hari sudah beranjak gelap, setelah seluruh penjelasan yang diutarakan oleh keluarga Enderson selesai. Seona tetap duduk termenung berusaha mempercayai dan menerima kenyataan bahwa tempat ini memang membawa malapetaka, dan karena kecerobohan nya Taehyun si adik kesayangan telah hilang.

Tidak mau tinggal diam, Seona memutuskan untuk bersiap dengan segala perbekalan dan peralatan yang ada. Dia bertekad untuk pergi mencari Taehyun seorang diri.

"Jika memang sihir yang ada disini akibat ulah manusia, maka aku sendiri yang akan menghentikan nya. Jika hilang nya Taehyun juga akibat dari sihir sialan ini, maka dengan menghentikan sihir Taehyun ku pasti selamat."

"Sial betul orang yang berniat membangkitkan iblis itu. Kalau aku bertemu dengannya, akan kupastikan tubuhnya terpotong menjadi 70 bagian! Berani sekali dia mengganggu adik ku!"

Seona terus menggerutu sambil menyiapkan segala yang mungkin ia butuhkan selama perjalanan nanti. Perjalanan yang  harus mempertaruhkan nyawa nya sendiri, Seona tidak benar benar tahu apa yang sedang berada di hadapan nya kali ini, malapetaka apa saja yang sedang ia tantang kali ini. Semoga saja tekad kuat Seona sama sekali tidak berubah, dan keberuntungan selalu berpihak pada dirinya.

Selesai dengan barang bawaannya Seona memasuki kamar Taehyun, insting nya mengatakan bahwa ada sesuatu pada bawaan Taehyun yang mungkin bisa membantu nya selama perjalanan ini.
Benar saja, meski Seona tidak begitu paham dengan bahasa dan simbol-simbol yang tertulis ia menemukan sebuah buku tua di dalam tas ransel milik Taehyun.

Buku tua dengan warna kecoklatan yang sudah lusuh, beberapa bagian kertas yang ada di dalam nya bahkan sudah termakan rayap. Banyak tulisan serta simbol yang sudah tidak bisa terbaca, namun satu hal yang paling membuat Seona terkejut adalah,

 Banyak tulisan serta simbol yang sudah tidak bisa terbaca, namun satu hal yang paling membuat Seona terkejut adalah,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gambar gelang.
Gelang itu sama persis seperti yang ia kenakan saat ini. Gelang yang Taehyun berikan pada nya sebelum berangkat kesini.

"Bagaimana mungkin?"

"Gelang ini hadiah ayah untuk Taehyun sewaktu ia masih kecil. Apa ini hanya kebetulan?"

Belum sempat berpikir panjang, Seona mendengar suara langkah kaki mendekat. Buru buru Seona memasukkan buku itu ke dalam tas ransel nya, untuk saat ini dia tidak ingin membicarakan hal ini pada siapapun.

Terlalu terbuka di situasi seperti ini justru bisa mengundang malapetaka lain, begitu pikir Seona.
Seona membuka pintu kamar Taehyun dan mendapati Bam berada di depan pintu persis, dia tampak terkejut.

"Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Seona dingin.

"Tidak apa apa, aku hanya ingin meminta maaf." jawab Bam dengan ragu ragu.

"Meminta maaf? Di kamar Taehyun? Untuk apa? Kamu kan tahu dia tidak ada disini. Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Seona penuh selidik.

FIGHT -TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang