Beberapa tahun kemudian....
📍Jogja
"shani, kamu udah beresin barang barang kamu belum?" tanya sang mama.
"udah kok mah, semuanya udah beres" balas shani.
"yasudah, sekarang ayo kita masuk mobil brang brangnya biar nanti di bwain pak joko dan yang lainnya".
Shani pun mengikuti mama nya dan mulai memasuki mobil, setelah semua nya di rasa siap mobil pertama yang di dalamnya ada shani mama dan papa nya pun memtuskan untuk berangkat duluan, kali ini mereka lebih memilih jalur darat.
Setelah beberapa jam menempuh perjalanan, mereka pun sampai di rumah baru mereka, dan tak lama mobil yang berisikan barang barang pun juga sampai.
"mamaa... shani mau ke minimarket depan ya?" izin shani pada mamanya.
"memang kamu tau jalannya? atau mau di anter sama pak darman?" ucap sang mama.
"nggak usah mah, itu deket kok bye mama" pamit shani dan langsung meninggalkan mama nya di dapur.
Shani pun berjalan kaki menuju minimarket yang jaraknya tidak terlalu jauh. Setelah sampai dia pun mulai membeli beberapa cemilan untuk di rumah.
BRUKK
"awsshh" ringis seseorang yang di tabrak shani.
"e-ehh, maaf aku nggak sengaja" shani pun membantu orang itu berdiri. Tapi satu hal yang membuat shani keheranan, yaitu gelang yang di pakai orang di hadapannya itu.
Gelang itu sama persis dengan yang shani pakai, karena gelang itu adalah gelang persahabatan shani dan gracia dulu.
Setelah shani membantu orang itu, kini orang itu pun meninggalkan shani yang masih mencerna apa yang terjadi.
Lalu shani pun melanjutkan niat nya untuk membayar belanjaannya dan langsung pulang.
]...[
Gracia Pov
"hhh" aku pun merebahkan diri di kasur dan melihat langit langit kamarku.
"siapa dia? kenapa mukanya familiar banget, dan gelangnya juga sama kayak gelang yang dulu aku kasih ke cani" batin ku sembari memperhatikan gelang yang aku pakai.
Apa mungkin dia cani? pikirku.
Karena hari sudah semakin sore, aku pun memutuskan untuk mandi agar badanku lebih segar, terutama pikiranku.
Aku pun menyudahi kegiatan mandi ku setelah 30 menit di kamar mandi, dan mulai mengerjakan tugas fisika ku yang besok harus di kumpulkan.
....
Hari senin adalah hari dimana semua orang mulai berkegiatan kembali setelah libur pendeknya, dan ini lah yang membuat jalanan di kota bandung sedikit macet tapi beruntung tidak semacet di ibu kota.
Kini terlihat seorang gadis yang memakai seragam putih abu nya itu turun dari mobil dan mulai memasuki area sekolah.
Shani Indira N. nama yang tertera pada nametag yang menempel di seragamnya, dia sedang mencari ruangan kepala sekolah karena dia murid pindahan.
Tak lama dia pun menemukan ruangan kepala sekolah dan mulai memasuki ruangan.
"permisi pak" sapa shani pada seorang laki laki yang sedang fokus pada laptopnya.
"ah, iya silahkan duduk. Ada perlu apa?" balas laki laki tersebut untuk mempersilahkan shani duduk.
"saya shani pak, murid pindahan dari jogja yang beberapa hari lalu sudah datang kesini untuk pendataan"
"ah kamu shani, baiklah kamu masuk kelas 11 IPA 3 ruangannya ada di lantai 3 kamu akan di antar oleh bu nina."
Kini laki laki itu kembali dengan seorang guru permpuan yang bernama bu nina itu, lalu bu nina dan shani pun menuju ruangan kelasnya yang berada di lantai 3 tersebut.
Suasana kelas yang tadinya berisik menjadi hening ketika shani dan bu nani masuk.
"selamat pagi anak anak, kali ini ibu membawa murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu nak"
"selamat pagi semuanya, saya shani indira kalian bisa panggil saya shani" ucap shani diiringi senyuman di akhir perkataannya.
"shani, cani kenapa nama mereka mirip" batin seorang siswi yang kini duduk di bangku paling belakang.
Setelah sesi perkenalan, shani pun duduk berasama anin karena hanya bangku anin lah yang di sebelahnya masih kosong, lalu acara pembelajaran pun di mulai dan berjalan dengan tenang.
....
Haii, untuk hari ini segitu dulu ya ! maaf kalo pendek.
Dan mohon di maklumi jika bahasa atau alurnya tidak terlalu nyambung :v. Masih dalam proses belajar hehe.
Jangan lupa vote dan komennya ya <3
Terima Kasih....
TBC☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Untuk Awal (END)
Teen FictionBerpisah bukan hal yang diinginkan oleh seluruh umat manusia, selalu berharap untuk terus bersama hingga maut memisahkan. Tapi bagaimana jadinya jika berpisah ini justru membawa kita untuk memulai semuanya dari awal? Itulah yang di alami oleh dua or...