Pukul 14.00 WIB gracia dan shani memulai perjalanannya menuju lembang dengan mobil gracia. Membutuhkan waktu 1 jam untuk menuju kesana, beruntungnya jalanan tidak terlalu macet jika macet mereka dapat menghabiskan waktu 2 jam perjalanan.
Setelah membeli tiket mereka pun mulai memasuki wilayah perkemahan, gracia pun mulai memarkirkan mobil nya dan mengeluarkan barang barangnya.
"shan, kamu duduk aja dulu ya aku mau pasang tenda" ucap gracia.
"aku mau bantuin kamu ge" balas shani.
"nggak, kamu duduk aja disitu"
Shani pun mempoutkan bibirnya karena tidak di perbolehkan membantu gracia untuk memasang tenda.
"nah udah selsai, sekarang baru kamu boleh bantuin aku masukin barang barang ke tenda"
"yeayyy, aku gak sabar deh buat bikin api unggun nanti"
Mereka berdua pun mulai memasukkan barang barang ke dalam tenda, setelah selsai mereka memutuskan untuk berjalan jalan di area perkemahan.
"ge, nanti kamu kalo udah lulus mau masuk kuliah jurusan apa?" tanya shani.
"eum aku belum kepikiran sih, tapi aku pengen buka usaha" balas gracia.
"usaha apa tuh?"
"eum rencananya aku bakal bikin studio foto kyaknya lucu deh"
"woahh keren banget, boleh tuh ge".
Mereka pun memutuskan untuk bersantai di taman dekat aliran sungai disana.
"shan, jangan tinggalin aku lagi ya?" ucap gracia yang kini tengah menatap lurus kedepan.
"aku nggak akan ninggalin kamu lagi, aku mau sama kamu aja" balas shani sambil memeluk gracia dari samping.
"aku sayang sama kamu shan" gumam gracia yang tidak dapat di dengar oleh shani.
"dan sayangku melebihi dari kata sahabat, aku berharap suatu saat nanti aku bisa memilikimu seutuhnya" batin gracia.
....
Pukul 7 malam.
"uhh ge, udah mulai kerasa dinginnya ya" ucap shani.
"iya shan, tapi disini itu dari pagi sampe ke pagi lagi juga dingin. aku bikin api unggun dulu ya" balas gracia.
Gracia pun dengan telaten menyiapkan alat alat untuk membuat api unggun, setelah beberapa kali percobaan akhirnya api unggun pun berhasil menyala.
"gee kamu lapar gak?" tanya shani.
"lumayan sih, kamu lapar gak?" tanya gracia yang di jawab anggukan oleh shani.
"yaudah kita masak mie nya sekarang, kan enak tuh dingin gini makan mie" ucap gracia.
"oke ! aku bawa dulu alat alatnya" balas shani.
Shani pun segera menyiapkan kompor portable nya dan mulai memanaskan air pada panci. Setelah 15 menit shani pun sudah selsai dengan kegiatan memasaknya.
"sini aku tiupin dulu biar gak panas" ucap gracia mengambil alih mangkuk mie instant milik shani.
"gege perhatian banget sama cani, jadi makin sayang-ehh apa sih cani, inget dia itu sahabat kamu" batin shani.
Keduanya pun memulai kegiatan makannya dengan tenang diiringi canda tawa. Suasana malam itu sangat di sukai oleh keduanya terutama gracia, mereka bisa bercerita cerita dan bercanda. Gracia yang memiliki perasaan lebih pada shani pun bersyukur karena tuhan mengizinkannya untuk menghabiskan waktu berdua malam ini. Shani, ya..dia masih ragu dengan perasaannya sendiri di satu sisi dia menyukai gracia, tapi disisi lain dia ingat kalau gracia hanyalah sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Untuk Awal (END)
Novela JuvenilBerpisah bukan hal yang diinginkan oleh seluruh umat manusia, selalu berharap untuk terus bersama hingga maut memisahkan. Tapi bagaimana jadinya jika berpisah ini justru membawa kita untuk memulai semuanya dari awal? Itulah yang di alami oleh dua or...