Saingan?

1K 107 3
                                    

"maaf non, di depan ada teman non. Katanya dia mau jemput non buat pergi ke sekolah" ucap pak darman.

"cewek atau cowok pak?" tanya shani.

"cowok non, maaf saya lupa tanya nama nya. Tapi katanya dia kakak kelas non".

"aku kira gracia, tapi kalo bukan dia siapa ya? apalagi cowok" batin shani.

"yaudah kalo gt makasih ya pak, nanti saya ke depan" ucap shani.

"baik non" pak darman pun langsung pergi.

Setelah menyelsaikan sarapannya seorang diri, ia pun langsung memakai sepatunya dan pergi ke depan untuk mengetahui siapa orang yang tadi di bilang oleh pak darman.

"loh kak geza? ngapain kakak kesini" tanya shani keheranan.

Yap, dia adalah Rageza Neson Aldean anak kelas 12 ipa 1, orang yang sudah lama mengagumi dan menyukai shani. Geza juga bisa di sebut saingan nya vino, mereka saling berlomba lomba dalam mendekati shani dan bisa mengambil hati shani.

"hai shan, aku mau jemput kamu" sapa geza.

"kenapa harus kak geza lagi sih" batin shani.

"shan? kok melamun?" tanya geza.

"a-ah eum, tapi aku udah janji sama temen aku kak" jawab shani.

"yahh, tapi aku udah jauh jauh kesini loh shan. Masa di tolak sih" ucapnya dengan sedih.

"gee...help me please" batin shani.

"maaf kak, aku gak tau kalo kak geza mau jemput aku. Lagian kak geza gaada ngabarin aku sebelumnya sih, aku udah keburu janji sama temen aku jadinya".

"hehe iya juga sih, aku belum punya nomor kamu sih. Boleh minta nomor hp kamu?" tanya geza.

Setelah memberikan nomornya pada geza, tak lama sebuah mobil bmw berwarna hitam berhenti tepat di belakang motor geza. Shani yang tau siapa pemilik mobil itu pun langsung tersenyum, tak lama terlihat lah gracia yang keluar dari mobil dan menghampiri shani.

"pagi shan" sapa gracia.

"gw gak di sapa juga?" tanya geza namun di abaika oleh gracia.

"pagi juga gee" balas shani.

"yuk mau berangkat sekarang?" tanya gracia.

"loh, apa apaan. Ngga ada ya, shani itu mau berangkat sama gw" ucap geza.

"kamu mau berangkat sama dia shan?" tanya gracia sambil menggenggam tangan shani.

Shani pun dengan perlahan meremas tangan gracia dengan pelan menandakan bahwa ia tidak mau berangkat dengan geza. Gracia yang menyadari itu pun langsung menatap geza dengan senyum penuh kemenangan.

"dia nya gak mau, jadi lo mending balik aja sana" usir gracia.

"dih enak aja, gw duluan yang sampe sini. Shani berangkat sama gw" sewot geza.

"pak darman" teriak gracia.

"iya, eh non gracia. Ada apa non?" tanya pak darman.

"usir orang ini pak, kasian shani. Shani nya jadi risih pak" bisik gracia yang di balas anggukan oleh pak darman.

Gracia pun dengan cepat membawa shani ke dalam mobilnya dan langsung pergi meninggalkan geza yang sedang bereriak tidak jelas.

"huhh untung kamu dateng ge" ucap shani yang hanya di balas senyuman oleh gracia.

Setelah 15 menit di perjalanan, mereka kini sudah sampai di sekolah.

"kamu duluan aja ke kelas. Aku mau ke ruang kepala sekolah dulu habis itu mau ke ruang osis" ucap shani.

Akhir Untuk Awal (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang