Pangalengan

964 105 3
                                    

"healing kuy" celetuk ara.

Saat ini ara, zee, adel dan gracia sedang berada di basecamp mereka. Mereka baru saja selsai membahas tentang kerja sama untuk membangun sebuah bisnis.

"ciahh, gegayaan lu pake healing healing segala" balas adel.

"dah lama kita gak motoran nih, ayo lah" ajak ara.

"iya juga ya, udah lama kita gak motoran. Gw jadi kangen motoran deh" ucap zee.

"healing kemana njir, gausah pake healing healing. Cukup liat muka shani indira saja itu sudah lebih cukup" ucap gracia menimbrung.

"yeuuu bisa aja lu kutu monyet" ledek adel.

"si anjir, gw yang keren begini di katain kutu monyet" protes gracia.

Adel pun terkekeh.

"jadi gimana, mau gakk?" tanya ara.

"healing kemana anjir?" kini zee yang bertanya.

"gunung lah kuy, kayaknya enak gitu kalo healing ke gunung"

"lo aja sana, gw mah ogah. Capek cuyyy" ucap adel.

"ayo lah, udah lama juga kita gak muncak nih. Pangalengan gak sih" ajak ara.

"weh, kalo pangalengan mah gass ngueng ayo" ucap zee dengan bersemangat.

"tuh si kudanil dah setuju, kalian setuju gak"

ctakk

Satu sentilan mendarat sempurna di bibir ara.

"anyink ! sakit goblok" ringis ara sambil mengusap usap bibirnya.

"yeuu lagian tu lisan ga di jaga banget" balas zee.

"yaudah lah, gw gass. Gimana dull" tanya gracia.

"lahh gass ngueng, kapan nih?"

"sabtu subuh gimana, ntar kita sewa tenda disana buat semalem. Terus minggu siang nya balik deh" ucap ara memberi saran.

"oke deal" balas ketiganya dengan kompak.

....

Sore ini, terlihat shani yang baru saja keluar dari kelasnya. Dia baru saja menyelsaikan kelasnya yang memakan waktu hampir 3 jam, dengan wajah yang cukup lelah shani berjalan dengan lesu menuju halte depan kampusnya. Ia sedang menunggu pak darman untuk menjemputnya, kenapa tidak gracia? saat ini gracia tengah sibuk jadi shani tidak berani meminta gracia untuk menjemputnya.

tin..tin..

Mobil sedan berwarna hitam itu pun berhenti tepat di depan shani, tak lama terlihatlah pak darman yang keluar dari mobil tersebut.

"maaf lama ya non, tadi ban nya bocor. Jadi ganti ban dulu deh" ucap pak darman.

Shani pun tersenyum dan mengangguk, setelah keduanya berada di dalam mobil pak darman langsung menjalankan mobilnya untuk pulang.

skipp

"assalamualaikum shani pulang" ucap shani.

"waalaikumsalam, eh sayang. Kenapa mukanya di tekuk gitu, tumben banget" tanya veranda.

"gapapa mah, mungkin kecapean aja shani ke kamar dulu ya mah"

"yaudah kamu bersih bersih terus istirahat, nanti kalo udah waktunya makan malem. Mamah bangunin"

Shani pun mengangguk lalu meninggalkan veranda yang berada di ruang tamu. Setelah berada di dalam kamarnya, shani langsung menjatuhkan badannya ke kasur, jujur ia sangat kelelahan saat ini. Hingga tanpa sadar, shani pun tertidur.

Akhir Untuk Awal (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang