"shan" panggil gracia
"kenapa lagi gre?" tanya shani tanpa menatap gracia.
"kasih aku kesempatan untuk jelasin semuanya ke kamu, please" mohon gracia.
"apa lagi yang mau jelasin ge? udah jelas jelas kamu ciuman sama dia, bahkan kamu mendominasi waktu itu" lirih shani.
"aku minta maaf shan, waktu itu dia yang duluan cium aku. Bahkan aku aja kaget waktu dia cium aku shan" jelas gracia.
"gak bisa nolak ya? terus kalo kamu kaget, kok bisa jadi kamu yang mendominasi bukannya dia" sindir shani.
Gracia yang mendengarnya pun langsung di buat bungkam oleh penuturan shani.
"aku minta maaf" lirih gracia.
"kalo aku minta kamu buat jauhin dia bisa?" tanya shani.
"k-kenapa aku harus jauhin dia?" gugupnya.
"kamu gak mau jauhin dia? terus kita ini apa ge"
"kamu pacar aku shan"
"lalu hubungan kamu sama amel apa?"
"kita cuma temen aja"
"temen biasa sampe ciuman gitu maksud kamu? kamu gak mikirin perasaan aku ge?"
"aku kecewa banget sama kamu ge, kita break aja ya?"
"gak! aku gak mau, please shan maafin aku" mohon gracia.
"untuk saat ini kita fokus ke diri masing masing aja dulu ya, kasih aku kesempatan buat jernihin pikiran aku. Kalo kamu beneran sayang sama aku, aku tunggu perjuangan kamu tapi kalo nggak, silahkan aku restuin kamu sama wanita gak tau diri itu" ketus shani dan langsung beranjak dari ranjang uks.
"maksud kamu apa ngatain amel wanita gak tau diri?" tanya gracia dengan datar.
"emang iya kan, udah tau kamu udah punya pacar masih aja ngejar ngejar kamu. Ya itu namanya gak tau diri, dan murahan" ucap shani dengan menekankan kata murahan.
plakk
Shani meringis sambil mengusap pipinya yang baru saja di tampar oleh gracia.
"k-kamu nampar aku ge?" tanya shani.
"iya! karena ucapan kamu udah kelewatan shani!" bentak gracia.
Shani pun tersenyum kecut.
"bahkan kamu bentak aku demi belain dia ge, itu udah cukup buat aku semakin kuat buat putusin kamu. Terima kasih buat semuanya, tenang aja aku gaakan ganggu kehidupan kamu lagi. Permisi" pamit shani.
Shani pun keluar uks dalam kondisi menangis sembari tangannya yang sedari tadi memegang bekas tamparannya.
"ehh itu shani nangis, dia kenapa?" tanya adel yang menghampiri chika.
"gw denger pertengkaran mereka tadi, dan berakhir gre nampar dan bentak shani. Gw duluan ya, gw harus susul shani" panik chika.
"bangsat" umpat adel.
Adel dengan terburu buru langsung masuk ke dalam uks dan langsung menonjok muka gracia dengan cukup keras hingga dia terjatuh.
"brengsek lo gre!" bentak adel lalu menarik kerah seragam gracia.
"apa?! lo mau ikut ikutan belain shani dan ngatain amel murahan iya?!" balas gracia.
bughh
Satu tonjokan kembali mendarat di pipi mulus gracia.
"bangsat ! lo tega nampar dan bentak shani demi belain si bocah ingusan itu?! emang lo tuh ga pantes buat shani. Dia terlalu baik buat lo yang brengsek" teriak adel tepat di hadapan wajah gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Untuk Awal (END)
Teen FictionBerpisah bukan hal yang diinginkan oleh seluruh umat manusia, selalu berharap untuk terus bersama hingga maut memisahkan. Tapi bagaimana jadinya jika berpisah ini justru membawa kita untuk memulai semuanya dari awal? Itulah yang di alami oleh dua or...