TLL 01

10.4K 95 0
                                    

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh"

Desahan seorang wanita cantik memenuhi ruangan CEO terkenal yang berada di lantai puncak gedung megah nan kokoh berlapisi dinding kaca.

Sejak satu jam yang lalu, sepasang pria dan wanita ini bergerumul di segala sudut ruangan. Memang, jika CEO tersebut sudah melihat wajah wanita ini, nafsunya benar benar seketika naik dan membara.

" Bei sayang , mmmmmmhhhh"

Ciuman tak henti hentinya menghinggapi wanita yang dipanggil Bei dengan suara serak dan sangat maskulin. Deru nafas mereka saling menyahut dan juga dibawah sana saling bergerak seirama.

" Sayang, lebih cepat aaaaah aaahh " Pinta Bei lembut.

Mendengar permintaan yang seperti memohon untuknya, pria itu seakan lebih semangat untuk memompanya namun masih menjaga agar tidak menyakiti wanita yang sangat di cintainya.

" Seperti ini hm? " Tanyanya dengan gerakan yang agak kencang

Bei mengangguk dengan mulut sedikit terbuka, mata yang terpejam dan kepala yang mendongak. Jari lentiknya memegang erat belakang leher pria diatasnya.

Wajah pria itu semakin dekat sampai hidung mereka bersentuhan. " Buka matamu sayang. Aku ingin melihat mata indahmu "

Bei perlahan membuka matanya. Bulu matanya yang lentik mengerjap menatap pria tampan yang sedang tersenyum di atasnya.

Tak bisa menahan, Bei memangut bibir pria itu seolah olah seperti ingin memakannya bulat bulat. Dan pria itu sangat menyukai jika Bei sudah seperti ini. Karena dirinya merasa kalau Bei sangat sangat menginginkan dan mencintainya.

Pria itu membalas ciuman Bei lalu tiba tiba mengangkat tubuh Bei menjadi duduk di pangkuannya. Bei yang tiba tiba di perlakukan seperti itu menjadi kaget dan melepaskan ciumannya

" Bergerak diatasku sayang. Dapatkan pelepasanmu dan aku segera mendapatkannya juga. Sekarang!! " Perintah pria itu kemudia menutup kalimatnya dengan memukul pelan bokong Bei kemudian meremasnya dengan sayang.

Bei memandang dengan kilat gairah, perlahan tangannya meremas kedua bahu pria yang memangkunya dan mulai bergerak naik turun dengan tempo sedang.

" Aaah aaahh " Pria itu mendesah saat merasakan gerakan liar Bei di atas pangkuannya.

Maju mundur menjadi gerakan yang paling enak buat Bei maka Bei semakin mempercepat gerakannya. Tangannya mencengkram rambut belakang pria itu dan di balas dengan remasan di pinggang dan di payudaranya.

" Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhh , ya remas di situ sayang " Pinta Bei membantu tangan pria itu untuk meremasnya dengan kencang sementara Bei melakukan pergerakan yang semakin liar di bawah sana.

Pria itu meraup seluruh payudara kiri Bei dengan satu genggaman tangannya. Meremasnya dengan kencang dan juga memainkan puncaknya.

" Aw ouh aah aaahhh " Desah Bei sungguh nikmat.

Kepala pria itu perlahan menunduk dan mengarah ke payudara kanan Bei yang tidak terjamah sejak tadi. Mulutnya yang panas mengecap puncak payudara Bei dan menghisapnya dalam dalam. Bunyi cecapannya sampai terdengar nyaring.

Lidahnya juga ikut andil. Menjilat serta memainkan puncaknya dengan lidah kasarnya yang membuat Bei semakin tidak karuan dan semakin dekat dengan pelepasannya.

" Hisap agak kencang sayang. Akuuuuu... Ak.... Uuuuuuuuu mau keluar. Aaah aaaaaah aah " Suara Bei semakin terdengar keras nyaris seperti berteriak saking enaknya.

Dengan senang hati, pria itu mengikuti perintah Bei, mulutnya semakin kencang menghisap payudara Bei bahkan sekarang berganti kanan dan kiri.

Dibawah sana, pria itu juga ikut bergerak karena Bei sungguh sempit dan menjepitnya membuatnya ingin mendapatkan pelepasannya juga.

The Last Love  (  A R B E I  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang