TTL 03

4.6K 60 0
                                    

" Selamat pagiiiiiiiiiii "

Nick menyapa sambil memeluk Bei dari belakang ketika Bei menyiapkan sarapan untuk mereka. Bei hanya terkekeh geli karena Nick mengecup bahunya berkali kali.

Bei memutar tubuhnya setelah menata sarapan " Pagi sayang " Bei mengalungkan tangannya di leher Nick.

" Bagaimana tidurmu? Nyenyak? "

" Mmmm ya. " Jawab Nick cepat

" Masih merasa pusing ? " Bei merapikan rambut Nick

" Kamu selalu menjadi obatnya sayang. Morning kiss?" Pandangan Nick begitu memuja Bei

Bei memutar bola matanya membuat Nick cukup kesal tapi gemas juga " Hey, apa yang kamu lakukan baru saja? "

" Aku sudah rapi Nick, aku tidak ingin berantakan lagi " Jari Bei bermain di kancing kemeja Nick

" Hm, aku hanya meminta morning kiss, bukan bercinta sayang. Tapi tidak ada salahnya jika kita bercinta di pagi hari . Awwww " Nick mengelus pipinya yang terkena cubit oleh Bei

" Kamu sudah memutar bola matamu di hadapanku dan sekarang kamu mencubit ku. Baiklah aku akan menghukummu "

Nick menggelitiki pinggang Bei membuat Bei menggeliat tidak karuan, tertawa dan meminta ampun. Nick seakan tuli, tetap saja Nick menggelitiki Bei tanpa niat ingin berhenti.

" Ampuuuun... Hentikan Nick. " Bei masih saja meliuk dan tertawa menahan rasa geli. Ya Bei paling tidak tahan jika di gelitiki.

" Tidak sayang, tidak ada kata ampun " Nick ikut tertawa dan semakin merapatkan tubuh Bei pada tubuhnya.

" Praaaaaaangggggggggggg "

Nick berhenti dan Bei kaget seketika. Dilantai dekat kaki Bei, pecahan gelas kaca berserakan.

" Gelasnya jatuh. " Bei melepas kukungan Nick dan ingin membereskan pecahan. Namun Nick mencegah dan menariknya menjauh dari pecahan

" Awas sayang . Kamu tidak apa apa? Apa ada yang terluka? " Tanya Nick cemas.

" Maaf, mungkin tadi aku bergerak terlalu kencang dan tidak sengaja menjatuhkan gelasnya. Maafkan aku Nick " Sesal Bei

" Tidak sayang, tidak perlu minta maaf. Aku yang salah tidak berhenti sejak tadi . "

" It's okay. Aku bersihkan dulu. Kamu duduk sarapan nanti aku ambilkan gelas lainnya "

Nick menurut " Ingat hati hati. " Bei mengangguk.

Setelah membereskan pecahan gelas, Bei berhenti di meja dapur. Perasaan nya tiba tiba menjadi tidak enak.

" Kenapa perasaan ku tidak enak seperti ini? Semoga tidak terjadi apa apa. " gumannya dalam hati.

" Sayaaaang. Hei " Nick mengibaskan tangannya di depan wajah Bei.

" Ah iya? "

" Kenapa melamun disini. Ayo sarapan. Lalu aku antar kamu ke agency setelah itu aku ke kantor. "

" Aku bawa mobil saja, Nick "

Nick menaikkan salah satu alisnya " Kenapa tidak ingin aku antar ? "

" Akuuuuu.... Aku ingin menjemput Kala. Aku sudah janji ingin menjemputnya. "

" Kalau begitu, nanti kita menjemputnya lalu bersama ke agency "

" Tidak perlu. " Jawab Bei cepat. Membuat Nick mengerutkan keningnya

" Maksud aku tidak perlu, kita tidak searah Nick. Kamu akan terlambat ke kantor. Belum juga kalau terjebak macet "

" Arbei.... " Panggil Nick penuh penekanan

The Last Love  (  A R B E I  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang