TTL 22

1.8K 33 0
                                    

Nick begitu serius berkutat dengan pekerjaannya. Ada banyak hal yang harus di selesaikan dan tidak ingin di tunda. Bahkan di saat jam istirahat, Nick hanya meminum teh sebentar lalu kembali ke meja kebesaran nya.

" Tok tok "

Suara ketukan tidak membuat Nick berhenti dari pekerjaannya. Matanya tetap fokus menatap dokumen yang tersisa tinggal sedikit.

" Masuk " Ucap Nick datar tanpa berniat melihat siapa yang sedang mengganggu kesibukannya.

" Apa aku mengganggumu? "

Suara lembut yang sangat Nick hapal diluar kepala membuat Nick otomatis menatap pintu ruangannya dan melihat seorang wanita cantik dengan  suckdress berwarna maroon di balut blazer hitam beemotif monochrome.

Senyum menghiasi wajah Nick yang terlihat cukup lelah. " Kemarilah " Perintah Nick

Ya, Arbei berjalan dengan anggun menuju meja Nick dan kemudian duduk di kursi tepat di hadapan Nick

" Siapa yang menyuruh mu duduk? "

Pertanyaan Nick membuat Arbei bingung dan perlahan berdiri dari kursi " Kamu tidak mengizinkanku untuk duduk? Pelit sekali "

Bibir Arbei mengerucut dan kedua tangannya terlipat di bawah buah dadanya. Nick memundurkan sedikit kursinya lalu bersandar. Jari telunjuknya bergerak mengisyaratkan agar Arbei mendekat.

Salah satu alis Arbei naik menatap Nick yang sedang menatapnya dengan serius. Setelah membuang nafasnya pelan, Arbei memegang pinggiran meja lalu mencondongkan tubuhnya kedepan.

" Bukan seperti itu. " Kata Nick tanpa merubah posisinya

" Lalu seperti apa? " Arbei mulai kesal.

Sedikit kaget melihat reaksi Arbei, Nick kemudian berdiri dan dengan cepat menghampiri , memutar tubuh Arbei sampai bersandar di pinggiran meja dan mengurungnya. Mengunci kedua sisi tubuh Arbei dengan tangannya

Mata Arbei mengerjap " Aa.. Ada apa? " Tanya Arbei terbata

Lagi, Nick tidak menjawab pertanyaan Arbei. Hanya memberikan Arbei ciuman bertubi tubi di wajah hingga leher Arbei.

" Hei heiii " Tangan Arbei menangkup wajah Nick agar Nick menghentikan aksinya dan ternyata berhasil.

Nick menatap Arbei dengan mata sayu. Arbei merapikan rambut Nick yang sedikit berantakan.

" Kenapa? Kamu terlihat lelah. "

" Hm mmh" Jawab Nick dengan anggukan pelan dan juga mengecup telapak tangan Arbei

" Maka itu aku butuh asupan vitamin dari kamu "

Nick menaruh kepalanya bersandar di bahu Arbei. Matanya terpejam menghirup aroma Arbei yang selalu membuatnya kecanduan.

Arbei memeluk kepala Nick dengan salah satu tangannya. Sementara tangan lainnya mengelus punggung Nick. Sesekali mencium kepala Nick dengan sayang.

" Kamu sudah makan? "

" Belum. "

" Ingin makan sesuatu? "

" Makan kamu " Jawab Nick cepat

Arbei terkekeh dan mencubit pelan pipi Nick " I'm period now "

Nick membuka matanya dan mengangkat sedikit kepalanya untuk menatap Arbei " I think I'm not a lucky man "

Tawa Arbei terdengar lembut memenuhi ruangan. " Kenapa tertawa? Bukan kah itu kenyataannya? " Tanya Nick

"Kamu sangat lucu, terlihat menderita seolah olah kita tidak pernah melakukannya "

The Last Love  (  A R B E I  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang