TTL 06

3K 52 0
                                    

- 2 tahun kemudian -

" Arbeiiiiiiiiiiiii u look so gorgeous darling. Entah aku tidak habis fikir kenapa Tuhan menciptakanmu sesempurna ini. "

Arbei hanya tersenyum setiap mendengar Troy memujinya. Ya selama dua tahun ini, Arbei menjauh dari kehidupannya yang lalu. Bukan hanya meninggalkan tempat tinggalnya, bahkan Arbei benar benar meninggalkan segala kenangan dan juga orang yang pernah dekat dengannya.

Sejak saat di malam Arbei memutuskan hubungan dengan Nick, esok harinya Arbei meninggalkan apartemennya, memberi kabar kepada Kala dan meminta bantuan pada Troy agar proses menghilangnya terjadi dengan cepat dan rapi.

Setelah orang tuanya meninggal di usia Arbei 22 tahun, Arbei mulai menjalani kehidupannya sebagai seorang model. Walaupun dirinya terbilang orang yang cukup mampu, tapi Arbei tetap ingin menghidupi dirinya dengan kerja kerasnya sendiri.

Semua harta kekayaan yang ditinggalkan kedua orang tuanya, Arbei tabung dan sisihkan untuk kegiatan sosial. Ada pula perusahaan yang ditinggalkan, namun Arbei sama sekali tidak tertarik untuk mengelolanya dan menyerahkan seluruhnya kepada kakak satu satunya yang Arbei punya.

Karena hubungan Arbei dan kakaknya tidak terlalu dekat apalagi mereka tinggal terpisah, jadi orang yang di percaya Arbei setelah kakaknya adalah Kala dan Troy.

" Sebaiknya kamu harus lebih kreatif mencari kalimat , Troy. Telingaku sudah bosan mendengarnya. " Arbei terkekeh.

Troy tertawa " Karna aku memujamu. " Kala ikut tertawa.

Tiba tiba Arbei menghentikan langkahnya. Kalimat Troy baru saja mengingatkannya tentang sesuatu.

" Darling? " Troy mengibaskan tangannya di depan wajah Arbei.

" Arbei " Kala mengguncang pelan bahu Arbei.

Arbei menggelenh pelan dan sedikit tersenyum. " Kamu kenapa? Kenapa kamu tiba tiba mematung? " Tanya Troy cemas.

" It's okay. "

" Kamu yakin? Kamu tidak sedang me--- " Kalimat Kala terputus

" Arbei "

Seorang pria memanggil Arbei dari jarak yang tidak begitu jauh. Arbei menoleh dan melebarkan matanya melihat siapa yang memanggilnya. Dengan sedikit berlari, Arbei menghampiri pria yang memanggilnya dan berdiri tepat di hadapannya.

" I miss you so much, Arbei "

Pria itu langsung menarik Arbei kedalam pelukannya. Arbei sangat hapal aroma parfum yang melekat di jas pria ini.

Arbei membalas dan mengeratkan pelukannya. " I miss you so bad, Arash "
Arash tersenyum lalu mengecup bahu Arbei yang tidak tertutup kain karena memakai gaun dengan bentuk off shoulder.

Perlahan Arash mengendurkan pelukannya, dan memegang wajah Arbei " Cih hanya karna kita tidak bertemu 5 tahun, kamu tidak sudi memanggilku dengan kata kakak di depan namaku eh? "

Tawa Arbei terdengar nyaring mendengar Arash membuat Troy dan Kala saling bertatapan bingung.

" Tidak perlu. Kamu lebih cocok menjadi kekasihku daripada kakak ku. " Arbei masih tertawa.

"Kamu terlihat lebih handsome. Aku hampir saja tidak mengenalimu dan jatuh cinta denganmu " Lanjut Arbei.

Kali ini Arash yang tertawa melihat tingkah Arbei. Wajah tampannya semakin mengeluarkan auranya.

" Dan aku akan jatuh cinta pada model seperti ini jika kamu bukan adikku " Arash mengecup kilat pipi kanan Arbei.

Mereka berdua tertawa dan seketika wajah mereka terlihat mirip. "Ah, Troy, Kala kemarilah " Arbei mengajak mereka mendekat.

The Last Love  (  A R B E I  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang