TTL 27

1.1K 24 0
                                    

Arbei sedang duduk di taman sendirian yang sedang dalam keadaan sepi. Ya, hari ini Arbei tidak masuk kantor dan lebih memilih untuk berdiam diri.

Langit sedang berwarna kelabu dan awan pun perlahan mulai berwarna hitam pertanda mendung dan mungkin saja akan segera turun hujan.

Sebuah notifikasi berbunyi dari ponselnya namun Arbei sama sekali tidak ingin mengecek. Meliriknya saja Arbei tidak berniat.

Sudah beberapa hari ini, Arbei tetap saja diam dan tidak ingin bicara dengan siapapun kecuali urusan kantor. Untuk menemui Troy ataupun Kala, Arbei tidak ingin. Padahal biasanya, mereka tempat yang Arbei tuju jika sedang ada sesuatu terjadi pada dirinya.

" Kamu disini? " Suara wanita membuat Arbei menoleh

" Amanda " Tegur Arbei

Amanda berjalan menghampiri Arbei lalu tidak disangka Amanda melayangkan tamparan di pipi kanan Arbei.

Arbei memegang pipinya dan menatap Amanda. " Apa yang kamu lakukan? "

" Woah, kenapa? Kaget? Itu balasan untukmu. Balasan untuk dirimu yang sudah menghancurkan Nick "

" Maksudmu? " Ringis Arbei. Pipinya terasa sangat sakit. Tamparan Amanda sungguh kuat hingga terasa kukunya menggores kulitnya

" Maksudmu? " Ulang Amanda dengan tertawa mengejek. " Apa kamu sudah lupa ingatan atau pura pura tidak mengerti, perempuan perusak rumah tangga orang, hm? "

Mata Arbei melebar mendengarnya. " Biar aku jelaskan biar kamu bisa mengingatnya " Amanda melipat tangannya di bawah payudaranya.

" Aku mendengar percakapan antara Nick dan Vanes, dan akhirnya tahu kalau orang yang selama ini menjadi orang ketiga dalam rumah tangga mereka adalah kamu. "

" Ternyata berita yang keluar waktu itu benar adanya tapi baru sekarang aku tahu siapa pelakunya. Kenapa kamu tega merusak kehidupan mereka hah? Apa kamu tidak punya hati, perasaan atau kamu begitu haus belaian sehingga menggoda milik orang !!!!! "

" PLAAAAAKKKKKKK !!!! " Lagi Amanda menampar Arbei sampai terjatuh diatas rumput.

" Kenapa kamu terlihat sangat marah? Ucap Arbei lalu perlahan berdiri dan menatap Amanda.

" Kamu marah karena mereka berpisah? Bukannya kamu menyukai Nick sejak dulu tapi Nick justru memilih Vanessa? " Tanya Arbei dengan tenang.

" Atau kamu marah baru mengetahui hal ini, dan sangat marah ketika melihat Nick tetap memilihku bahkan setelah mereka berpisah? "

" ARBEIIIIIIIII , KAUUUUU!!!! "

Amanda ingin melayangkan tamparannya lagi, namun ditahan oleh Arbei. " Waktu itu kamu sempat memberitahuku kalau kamu menyukai Nick sejak dulu tapi Nick tidak pernah memiliki perasaan untukmu melebihi sahabat. "

" Ya benar, aku sempat menjalin hubungan dengan Nick ketika Nick masih berstatus suami Vanessa. Tapi ketika aku rasa aku sudah membuat kesalahan, aku meninggalkan Nick dan menjauh. "

" Hubungan mereka tetap baik baik saja setelah itu. Tapi Vanessa sudah memberitahuku alasan kenapa mereka harus berpisah . Dan ternyata takdir membuat aku dan Nick untuk bertemu lagi "

" Aku sudah berusaha untuk menghindarinya, bahkan kamu lihat kan waktu pesta dirumahku, aku selalu menjauhi Nick. Tapi memang dia keras kepala masih saja terus mendekatiku. "

Arbei melepaskan tangan Amanda. " Silahkan kamu berusaha keras membuat Nick menjadi milikmu. Aku tidak ada hubungan apapun dengannya jika itu yang kamu ingin tahu. "

Tangan Arbei menyambar tasnya lalu mengaitkan rambutnya ke belakang telinga " Aku anggap tamparan mu ini sebagai rasa kecewamu terhadap ku . Permisi. "

The Last Love  (  A R B E I  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang