Suara bell pintu membuat Arbei menghentikan aktivitasnya di dapur. Melepaskan celemek yang tergantung di pinggangnya, Arbei segera menuju pintu dan membukanya.
" Kamu? " Arbei kaget melihat sosok di hadapannya.
" Selamat siang. Maaf kalau mengganggu anda. Saya hanya---- "
" Leon, kamu sudah datang. " Nick jalan menghampiri mereka dan berhenti tepat di sebelah Arbei
" Iya Pak. Saya menemukan lokasi kejadian. Dan sudah membenarkan mobil itu. Sekarang mobilnya sudah ada di garasi ibu Arbei . "
" Terima kasih Leon. "
" Tunggu, kenapa bisa? " Tanya Arbei bingung.
" Oh iya ini saya temukan di dalam mobil " Leon menyodorkan tas dan ponsel Arbei.
Segera Arbei mengambil dan mengecek ponselnya. Dan melihat ponsel tersebut masih menyala dan banyak sekali panggilan dari Arash.
Arbei membuang nafas lega. Setidaknya para penjahat itu tidak mengambil barang barang penting miliknya.
"Bagaimana ada yang hilang, hm? " Tanya Nick sambil mengelus kepala Arbei
" Tidak. Sepertinya mereka tidak sempat mengambil sesuatu. " Arbei mengambil tasnya dari tangan Leon.
" Terima kasih banyak, Leon. " Kata Arbei dengan senyum tulusnya. Leon membalas dengan senyum kaku, sempat terpesona dengan senyum yang di berikan Arbei padanya.
" Tapi kenapa bisa? " Arbei mengulang pertanyaan nya
Nick mengelus leher belakangnya " Aku yang meminta Leon melacak, dan mengurus segalanya."
Leon melihat Arbei dan Nick bergantian. Terakhir melihat Arbei ketika kejadian tidak mengenakan waktu itu. Dan baru kali ini lagi, Leon bertemu.
Dengan Nick yang statusnya sudah berbeda, dan sekarang melihat temannya itu bersama Arbei membuat Leon sedikit lega. Setidaknya Nick yang dingin selama dua tahun ini perlahan sudah kembali menjadi Nick yang dikenalnya.
" Kalau begitu, saya permisi dulu. " Leon pamit dengan sedikit menunduk
" Eummm Leon, aku sedang memasak untuk makan siang. Kalau kamu tidak keberatan bergabunglah. Aku kebetulan memasak dengan porsi yang agak besar " Tawar Arbei dan lagi dengan senyum khasnya.
Leon melirik Nick yang mengangkat bajunya acuh. " Tapi saya ----"
Arbei melihat Nick sekilas kemudian menatap Leon. " Nick tidak akan memarahimu. Ini rumahku. Aku tuan rumah. Dan dia tidak berhak melarangmu "
" Lihat, Nick pun akan ikut makan dirumahku. Kalian sama sama tamu ku. Ayo masuk, Leon " Tanpa sadar Arbei menarik pelan lengan Leon.
Leon tersentak sementara Nick memandang tidak percaya dengan apa yang dilakukan Arbei. Mereka hanya sekali dua kali bertemu, kenapa Arbei begitu mudah menyentuh Leon.
" Kamu tidak perlu menuntunnya masuk. Leon bisa berjalan sendiri sayang " Ucap Nick membuat Arbei sadar lalu melihat tangannya yang mengamit lengan Leon.
Arbei melepas tangannya dan menggigit bibirnya " Maaf Leon. "
" Tidak apa apa "
Senyum Leon tertahan melihat ekspresi Nick yang cemburu. Sungguh, Leon tidak ada perasaan apapun terhadap Arbei. Tapi tidak di pungkiri, sejak awal ketemu dan bertatapan dengan Arbei, Leon sudah mengetahui kalau Arbei adalah sosok wanita yang cantik paras dan juga hatinya.
-----------------------------------------------------------
" Masuk " Ucap Arbei lembut sambil mengecek dokumen kantor dengan teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Love ( A R B E I )
Romance" Cinta tidak pernah salah. Jangan pernah salahkan cinta, karna kita tidak tahu kepada siapa hati kita jatuh dan mencinta " " semua terjadi karena ada sebab dan akibat. coba temukan jawaban mengapa bisa cinta itu terlepas dari genggamanmu " IDE KE...