TTL 16

2.2K 40 0
                                    

" Stoooppppppp!!!! " Perintah Nick.

Arbei mematung mendengar perintah Nick yang terdengar dingin sampai membuat kakinya menjadi gemetar. Arbei merutuki dirinya yang sangat berani merayu Nick.

Dalam sekali hentakan, tubuh Arbei tertarik dan kini bersandar di jendela kaca yang juga menjadi pintu pembatas antara kamarnya dan balkon.

Tatapan Nick sungguh tajam menelusuri seluruh tubuh Arbei yang nyaris tanpa apa apa kecuali sebuah celana dalam gstring yang masih setia berada menutupi liangnya.

" Apa yang baru saja kamu lakukan hm? Kamu mencoba menggodaku? " Tanya Nick mendekati Arbei.

Nick membuka ikat pinggangnya dan kancing celananya " Kamu ingin tahu akibat dari perbuatan mu tadi? "

Sekarang Nick berhasil melepas celananya bersama dengan celana dalamnya. Berdiri lah seorang pria tampan bersama dengan pusakanya yang sudah tegak.

Arbei menelan ludah melihat Nick. Sama sekali tidak bisa bersuara. Matanya melebar melihat pemandangan yang luar biasa dihadapannya.

" Kamu sudah membuatnya keras dan meronta mencari rumahnya, sayang " Nick memunculkan smirk nya. Tangannya menggenggam miliknya dan menggeseknya naik turun.

Arbei mengusap mulutnya dengan gelisah. Nick jauh lebih menggoda sekarang di banding dulu. Entah apa yang ada dipikirannya, Arbei ingin menghindari Nick sekarang juga.

Namu sebelum pergi, Nick mencekal tangannya lalu membalik tubuh Arbei menghadap kaca dan menempelkan tubuh Arbei sehingga wajah dan payudaranya tertekan kaca.

" Nick " Pekik Arbei kaget.

Nick merapatkan tubuhnya sehingga tidak ada jarak. Miliknya menekan pinggul Arbei dan sangat dirasakan Arbei begitu menusuk.

" Yang aku tahu, Arbei yang aku kenal adalah wanita yang penuh tanggung jawab. " Ciuman mulai diterima pundak Arbei.

Mulut Arbei mencoba menahan erangan yang akan keluar. Telapak tangannya menekan kaca agar tidak terjatuh.

Selain bibirnya menyerang tubuh bagian atas Arbei dari belakang, tangan Nick tidak ingin tinggal diam. Telapaknya mengelus pantat putih dan mulus yang dimiliki Arbei membuat Arbei akhirnya melenguh.

"Aaaaaaahhh, Nick "

Mendengar Arbei menyebut namanya dengan nada seperti ini membuat Nick tersenyum di sela sela hujaman ciumannya yang sekarang berpindah memenuhi punggung Arbei.

Jari jari Nick semakin nakal dan menjelajah. Gstring yang di gunakan Arbei sangat mendukung pergerakannya. Hanya seutas tali menyelinap di belahan pantatnua membuat Nick menarik keatas membuatnya semakin mengetat dan mengetat di milik Arbei.

" Ouch Nick. Apa yang kamu lakukan. Hah aaahhh " Tangan Arbei kebelakang dan mencoba menahan tangan Nick.

Arbei menoleh dengan wajah puppy eyes " It's hurt. Seperti mengiris dibawah sana "

Nick melepaskan tangannya dan membalikkan tubuh Arbei. Menangkup wajah Arbei yang menahan sakit.

" Maaf sayang"

Sebagai permintaan maaf nya, Nick mengecup seluruh wajah Arbei. Sungguh Nick tidak berniat menyakiti Arbei. Dirinya hanya tidak tahan melihat keseksian yang Arbei miliki.

Ketika Nick sibuk menciumi wajah Arbei, sebagai pembalasan atas perbuatan Nick, tangan Arbei tiba tiba menggenggam kuat milik Nick dan menggeseknya naik turun dengan kecepatan tinggi.

" Aaaaaaahhhhhhhhh "

Desahan Nick begitu keras ketika mendapatkan serangan tiba tiba dari Arbei. Ciumannya terlepas berganti mencerukkan wajahnya di leher Arbei yang wanginya tidak pernah berubah.

The Last Love  (  A R B E I  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang