TTL 12

2.1K 49 0
                                    

Suasana di taman belakang rumah peninggalan milik orangtuanya terlihat cukup ramai. Sesuai janji Arbei, di sabtu ini Arbei mengundang seluruh rekan dan team nya di dunia modelling.

Diantaranya ada yang sibuk menyantap jamuan yang Arbei sediakan, ada juga yang sibuk berbincang dengan duduk di pinggir kolam renang, dan ada pula yang asik bermain game bersama.

Terlihat di sana Troy dan Kala sedang sibuk BBQ an, dan tidak lupa mereka pun selalu menyisipkan perkelahian di sela sela mereka menyibukkan diri. Arbei hanya tertawa karna paham kalau mereka berdua sebenarnya saling menyayangi.

" Guys, maaf kalau aku hanya menjamu kalian seperti ini " Lirih Arbei.

Semua orang menoleh dan melihat Arbei yang datang dengan seseorang yang sedang membawa setabung es krim. Beberapa orang langsung berhambur dan mengerumuni Arbei dan juga tukang eskrim.

" Ini lebih dari cukup, Arbei. Kamu menyediakan banyak sekali jamuan yang sungguh lezat. " Ucap salah satu rekan teamnya.

" Oh my god, Aku harus melupakan dietku. Aku ingin eskrim ini " Ucap salah satu rekan model Arbei sambil menyampirkan rambut panjangnya ke belakang.

Tidak lama, semuanya meninggalkan aktifitasnya dan lebih memilih antri untuk mendapatkan eskrim. Arbei membebaskan diri dari kerumunan. Dengan langkah mundur juga masih tersenyum, tidak sadar Arbei menabrak seseorang dibelakangnya.

Sepasang tangan melingkar di perut Arbei menahan agar tubuhnya tidak terjatuh.

Arbei menegakkan tubuhnya lalu berbalik " Maaf, aku ti--- " Kalimatnya terputus.

Nick berdiri menjulang di hadapannya dengan pakaian casual. Hanya menggunakan kaos polos berkerah dan juga celana jeans. Rambutnya terlihat di acak asal dan bulu di rahangnya tercukur rapi meskipun masih ada yang tersisa

" Kenapa anda ada disini? " Tanya Arbei polos

" Aku yang mengajaknya kesini, Arbei " Arash muncul dengan dua gelas berisi soda di tangannya.

Dengan sopan Arash memberi satu gelas untuk Nick dan di Terima dengan baik oleh Nick. Arbei hanya berdiri dengan melipat tangannya di dada.

" Kalau kamu yang mengajaknya kesini, kenapa kalian tidak di dalam saja. Come on, aku sedang berpesta dengan teman teman ku "

Arbei sedikit kesal melihat Nick. Namun sialnya, pesona Nick semakin memancar. Arbei berkali kali memalingkan wajahnya dan meneguk ludahnya sendiri.

" Maksudmu, kita tidak boleh ikut bergabung disini? " Tanya Arash menggoyang goyangkan gelasnya.

Sedikit merajuk, Arbei memeluk lengan Arash " Sayang, rumah ini memiliki banyak ruangan. Kalian bisa berbincang di tempat lain selain di sini "

Memanfaatkan kesempatan, Arbei semakin manja pada Arash. Bahkan sekarang memeluk tubuh Arash dengan niat membuat Nick kesal lalu pergi dari rumahnya.

" Sepertinya adikmu tidak ingin di ganggu. " Tatap Nick dengan senyum manisnya.

Mendengar Nick, Arbei mematung. Memastikan telinganya tidak salah dengar. Apa yang Nick katakan tadi? Adik? . Arbei melirik Arash yang sudah dulu menatapnya dan sedikit menyengir.

- flashback -

"Silahkan di minum kopinya. " Tawar Arash lalu duduk di sebelah Nick.

" Tidak perlu repot. Anda bisa meminta OB membuatnya. "

Nick mengangkat cangkir berisi kopi dan menyeruputnya pelan karena masih terasa panas.

Arash tertawa kecil. " Ini hal yang mudah dan bisa saya kerjakan. Lagipula selama bekerja memimpin perusahaan, saya selalu membuat kopi buat diriku sendiri karena selalu menghabiskan waktu di kantor. "

The Last Love  (  A R B E I  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang