TTL 30 end?

1.7K 22 6
                                    

" Always be beautiful lady "

Troy berbisik di dekat telinga kanan Arbei sambil menatap kaca di depan mereka. Arbei tersenyum tipis lalu memutar kursinya menghadap Troy

" Thanks Troy. Oh ya ini sudah waktunya pemotretannya , kenapa yang lain belum bersiap? "

" Pemotretannya bukan disini, tapi di suatu tempat " Jawab Troy

Arbei mengerutkan keningnya. " Bukannya di lakukan disini? Atau aku yang salah? "

Kala menghampiri Arbei dan Troy. " Yang membuat kontrak merubah tempatnya secara tiba tiba. Maaf, aku terlambat memberitahumu. " Sesal Kala.

Tiba tiba Arbei berdiri dan menyampirkan rambutnya ke belakang. " It's okay, mari kita ke lokasi. "

Troy dan Kala mengangguk dengan cepat " Let's go ".

--------------------------------------------------------------------

Sepanjang perjalanan, Arbei tidak henti hentinya menatap layar ponselnya. Sudah 3 hari, Nick tidak menghubungi dan bertemu dengan nya . Sebelumnya Nick sudah memberi tahu Arbei tapi Arbei sedikit kesal karena Nick tidak memberikan sedikit waktunya untuk memberi kabar apakah dirinya baik baik saja atau bagaimana.

" Kalau ponselmu itu manusia, aku pastikan dia sudah jatuh cinta karena di tatap kamu sejak tadi " Kala membuka suara

Helaan nafas yang keluar dari Arbei terdengar oleh Kala dan Troy. " Kamu menunggu pesan atau telfon dari kekasihmu? " Tambah Troy

Arbei tidak menjawab, takut mood nya akan rusak jika memikirkan Nick yang entah sedang apa disana.

Tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Troy dan Kala saling berpandangan lalu melirik Arbei di belakang yang sedang melamun menatap pemandangan lewat jendela kaca mobil.

Akhirnya mereka sampai dan dengan bergegas, Kala membantu Arbei. " Kalian serius, lokasi pemotretannya disini? "

Arbei memandang bangunan cantik dan mewah di hadapannya. Entah ini milik siapa, tapi pemandangannya benar benar indah, mirip seperti di negeri dongeng.

" Ayo kita masuk. Mereka sudah menunggu " Troy mengamit lengan Arbei.

Mereka bertiga memasuki bangunan tersebut namun didalamnya terlihat gelap. Arbei menghentikan langkahnya dan menahan tangan Troy dan Kala

" Kalian tidak salah? Disini gelap. Dan tidak ada aktifitas bahkan kru yang aku lihat sejak tadi "

" Pemotretannya di dalam sana, sweetheart. Everything it's okay. " Troy menenangkan Arbei

Mereka kemudian melanjutkan langkahnya. Tiba di depan pintu besar, Kala dan Troy mendorong pintunya lalu cahaya menyeruak dari dalam.

Lampu menyoroti dimana Arbei sedang berdiri. Disana, Arbei melihat ada Arash, Vanessa, Amanda dan beberapa temannya.

Arbei melangkah penuh keheranan melihat orang orang berkumpul tanpa sepengetahuannya. " Kak " Panggil Arbei dengan wajah bingung

Arash menggenggam tangan Arbei lalu membawanya melangkah menuju pria yang sejak tadi berdiri gagah didepan sana. Yang sedang menetralkan detak jantungnya.

Arbei semakin heran melihat Nick di hadapannya. Orang yang tidak memberinya kabar beberapa hari ini, tiba tiba berdiri di depannya dengan pakaian yang formal dan sangat gagah

Arash memberi kode ke arah Nick, dan Nick mengangguk pelan. Kemudian Arash mengelus punggung tangan Arbei lalu perlahan mundur meninggalkan Arbei dan Nick.

" Hm Hai " Ucap Nick canggung. Arbei tidak meresponnya

" Kamu terlihat sangat cantik hari ini. Selalu. " Puji Nick sembari mengelus pipi Arbei

The Last Love  (  A R B E I  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang