TLL END!

1.8K 20 2
                                    

" Dan akhirnya sang putri dan Pangeran hidup bersama dan bahagia selamanya "

Nick menutup buka cerita lalu melirik kedua anaknya. Keduanya sudah terlelap sambil memeluk Nick dengan tangan mungil mereka.

Senyum menghiasi wajah Nick dan mengucap syukur telah di berikan dua malaikat mungil hadir dalam kehidupannya. Nick mengecup anaknya bergantian lalu bergerak menjauh. Membenarkan posisi kedua anaknya yang tampan dan cantik serta menyelimutinya.

" Good night kids. Nice dream " Bisik Nick lalu mencium kening mereka lagi.

Baru saja menegakkan tubuhnya, sepasang tangan melingkar di perut Nick. " Mereka meminta kamu untuk membacakan cerita lagi? "

Nick memutar tubuhnya lalu mendekap tubuh Arbei . " Seperti biasa. Mereka sampai menungguku setiap malam"

" Dan itu alasan kamu selalu pulang kantor lebih awal hm? "

" Hu'um. Dan juga aku selalu merindukanmu. Tidak melihatmu dalam waktu yang lama membuatku pusing "

Arbei tertawa kecil . " Mau tidur disini dengan mereka atau kita kekamar? "

" Ke kamar saja. Lagipula aku berencana memberikan mereka adik lagi "

" Nick!!! " Arbei mencubit pipi Nick gemas.

" Papaa " Suara anak perempuan memanggil Nick

Nick dan Arbei menoleh melihat putrinya. " Ada apa sayang? "

" Papa mama tidur disini ya? " Tanya dengan wajah mengantuk

Arbei menghampiri putrinya lalu mengusap rambut nya.  " Iya sayang. " Jawab Arbei dengan menatap Nick sambil menyinggingkan senyumnya

Nick menghela nafas dan merasa kalau kali ini akan gagal lagi memproduksi. Tapi tidak masalah, untuknya bisa kapanpun selain dirumah ini tentunya dan gangguan dari anak anaknya.

---------------------------------------------------------------------

"Cup"

Dari samping sebuah kecupan dipipi membuat Nick tersadar dari lamunannya. Nick terbangun dan tidak bisa tidur lagi maka dari itu Nick keluar kamar dan menghirup udara dini hari di dekat kolam renang.

" Terbangun hm? Aku juga terbangun dan mencarimu. Waktu aku ingin ke kamar mencarimu, aku melihat kamu berdiri disini "

Nick memutar tubuhnya lalu memeluk pinggang Arbei. " Lalu kenapa kamu terbangun? Padahal Tidurmu sangat lelap "

Arbei mengedikkan bahunya " Entah. Mungkin aku bisa merasakan kamu sedang tidak di sampingku "

Senyum manis Nick terbit membuat wajahnya semakin terlihat tampan walaupun usianya sudah menginjak umur 40 tahun.

" Astaga kamu sangat tampan sayang. " Seru Arbei pelan lalu mengecup kilat bibir Nick.

Sekarang Nick tertawa melihat tingkah istrinya yang memujanya dengan wajah yang sangat menggemaskan.

" Terima kasih kamu sudah memuji mu, sayang. Apa yang kamu inginkan? Tas? Sepatu? Perhiasan? "

" Kamu pikir aku wanita seperti apa? " Arbei melotot lalu mencubit pipi Nick

" Itu sudah kewajibanku sayang. Bahkan kalau kamu menginginkan isi dunia, aku akan coba memberikannya untukmu " Kata Nick membuat Arbei terkekeh.

Tangan Arbei menangkup pipi Nick sesekali mengelus dibagian rahangnya. " Aku hanya ingin kamu dan anak anak selalu denganku. Itu sudah cukup untukku "

" Kamu tidak akan kehilangan kami, sayang. Kami akan selalu bersamamu. Dalam kondisi apapun. Tidak perlu ragu. "

Setelah menutup kalimatnya, Nick meraup bibir Arbei dan menciumnya lembut tanpa tergesa gesa. Nick sangat memuja Arbei sejak saat pertama kali bertemu.

The Last Love  (  A R B E I  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang