6

33.1K 3.3K 31
                                    

Renata dan Keiza sudah berada di kamarnya masing-masing, bahkan keduanya bersebelahan. Bahkan kamar mereka tampak begitu mewah dan luas.


Renata sekarang berada di balkon kamarnya,dia menatap kearah langit malam yang di sinari oleh bulan dan tidak lupa bintang-bintang yang bertaburan di sana.

"Bagaimana kabar kalian di sana?ku harap kalian baik-baik saja di sana, maafkan atas kecerobohan ku." Gumam Renata.

Renata aka Lexa tidak tahu bahwa keluarganya masih berlarut-larut atas kematian nya, bahkan teman-temannya masih tidak menyangka kalau Lexa cepat di panggil tuhan.

"Sebaiknya aku harus segera tidur karena besok aku akan bekerja." Gumam Renata.

Renata masuk ke dalam kamarnya,tidak lupa juga dia mengunci pintu balkonnya agar tidak ada yang masuk kedalam kamar nya.

Renata langsung menuju ke kasurnya dan membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk itu.

"Selamat malam untuk diri ku sendiri." Gumam Renata memejamkan matanya dan langsung tertidur pulas.

*****

Keesokan harinya...

Pagi hari yang cerah terlihat seorang gadis cantik yang sedang menuju ke kamar milik tuan muda pertama,gadis cantik itu tidak lain adalah Renata. Sedangkan Keiza mengurus keperluan Helia. Tak lama kemudian Renata tiba di depan pintu kamar milik Regis.

"Ku harap dia sudah bangun dari tidurnya." Gumam Renata.

Tok...tok... tok...tok...

Namun sayangnya pintu kamar Regis tidak kunjung di buka, dengan terpaksa Renata membuka pintu kamar Regis.

Cklek

"Ternyata tidak di kunci." Ucap Renata langsung masuk ke dalam kamar milik Regis.

Setiba di sana, Renata menatap kearah Regis yang sedang tertidur. Wajah pria itu tampak begitu sangat tampan saat tertidur.

"Tampan. astaga Renata jangan berbicara seperti itu, ingat pria idaman mu itu." Gumam Renata sambil menggeleng kepalanya.

"Baiklah saatnya aku membangun tuan muda pertama." Lanjutnya langsung menghampiri tempat tidur Regis.

"Pakai cara lembut atau kasar?kalau lembut pasti dia makin tambah nyenyak tidurnya,jadi aku membangunkannya dengan cara kasar."

Puk...puk...puk...

Renata memukul wajah Regis namun sayangnya pria itu tetap tidak bangun juga dari tidurnya.

"Tetap tidak mau juga. Seperti nya aku harus membuka gorden nya,siapa tahu dia akan bangun." Gumam Renata.

Renata menuju ke arah jendela kamar Regis dan membuka gorden, terlihat sinar matahari masuk kedalam kamar Regis. Namu sayangnya pria itu tetap tidak bangun juga dari tidurnya.

"Tidak ada cara lain, seperti nya aku harus menggunakan cara ampuh itu agar dia bisa bangun dari tidurnya. Apalagi nanti aku harus membangun ke 2 tuan muda yang lainnya." Ucap Renata.

MENJADI MAID YANG BARBAR (AKAN TERBIT FI APLIKASI KUBACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang