7

32.2K 3.1K 18
                                    

Renata keluar dari kamar milik Keitel,tidak sengaja gadis itu melihat kearah Heilon sedang kesusahan memasang dasinya.

"Perlu bantuan,tuan muda ke-dua?" Ucap Renata sambil menghampiri Heilon.

"Tidak perlu,aku bisa sendiri." Ucap Heilon.

"Baiklah kalau begitu saya permisi." Ucap Renata langsung membalikkan badannya dan meninggalkan tempat itu

"Baiklah, bantu aku memasang dasi ini." Ucap Heilon.

Renata membalikkan badannya dan menuju ke arah Heilon,gadis itu memasang dasi Heilon. Sedangkan Heilon menunduk kepalanya untuk mensejajarkan dirinya dengan tinggi Renata.

"Sudah selesai,tuan muda ke-dua." Ucap Renata.

"Terima kasih." Ucap Heilon.

"Sama-sama, tuan muda ke-dua." Ucap Renata.

"Bisa pakaikan jas kantor untuk ku?" Ucap Heilon.

Renata mengambil jas kantor milik Heilon di atas kasurnya,gadis itu memakaikan jas kantor tersebut kepada Heilon.

"Sudah selesai,tuan muda ke-dua. Saya permisi dulu." Ucap Renata.

Renata meninggalkan kamar milik sang tuan muda ke-dua, sedangkan Heilon menatap kepergian Renata dengan tatapan sulit diartikan.

"Aku jadi penasaran seperti apa sebenarnya dirinya." Gumam Heilon.

Renata sekarang berada di kamar milik Regis, karena pria itu agak kesusahan memasang dasi kerja nya.

"Biarkan saya yang pasang dasi anda,tuan muda pertama." Ucap Renata.

"Kamu bisa?" Tanya Regis.

"Tentu saya bisa,tuan muda pertama." Ucap Renata.

"Kalau begitu pasangkan dasi ku." Ucap Regis.

"Menunduk lah sedikit,saya tidak bisa pasang dasi ini kalau anda tidak menunduk." Ucap Renata.

Regis menunduk kepalanya dan Renata langsung memasang dasi Regis di kerah kemeja pria itu. Regis melihat Renata yang tampak begitu serius memasang dasi kantor nya.

"Sudah selesai,tuan muda pertama. Apakah saya perlu memakaikan jas kantor anda?" Ucap Renata.

"Hm." Gumam Regis.

Renata mengambil jas kantor milik Regis di atas kasur nya dan langsung memakaikan jas kantor kepada Regis.

"Sudah selesai,tuan muda pertama." Ucap Renata.

"Terima kasih." Ucap Regis.

"Sama-sama,tuan muda pertama. Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap Renata.

"Tunggu dulu." Ucap Regis.

"Ada apa lagi,tuan muda pertama?" Tanya Renata.

"Bawakan tas kerja ku." Ucap Regis.

"Tuhan sudah menciptakan kedua tangan,tapi kenapa tuan muda pertama menyuruh saya membawa tas kerja milik anda?" Ucap Renata menatap kearah Regis.

"Bukannya kamu yang mengurus semua keperluan ku?" Ucap Regis.

"Iya,itu memang benar." Ucap Renata.

"Jadi bawa tas kerja ku." Ucap Regis.

Renata mengambil tas kerja Regis dengan wajah kesalnya, setelah itu dia meninggalkan tempat tersebut.

"Tunggu." Ucap Regis.

"Saya tidak mendengar." Ucap Renata.

Regis menggeleng kepalanya melihat tingkah laku maid pribadi nya, setelah itu Regis keluar dari kamar nya. Saat dia keluar dari kamarnya,Regis melihat kedua adiknya tampak begitu rapi seperti dirinya.

"Selamat pagi,kakak pertama." Ucap Heilon dan Keitel datar.

"Selamat pagi juga untuk kalian berdua." Ucap Regis datar.

Setelah itu mereka bertiga masuk ke dalam lift menuju ke lantai utama,selama dalam lift. Ketiga pria itu tidak saling berbicara, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Ting

Lift nya tiba di lantai utama, mereka bertiga keluar dari lift tersebut. Terlihat para maid menunduk kepala mereka,setiba di ruang makan. Mereka bertiga melihat kedua orangtuanya dan adik perempuan mereka sudah berada di sana .

Mereka bertiga langsung duduk di kursinya masing-masing,tak lama kemudian terlihat Renata dan Keiza menyusun makanan untuk sarapan pagi.

"Kalian bertiga hari ini tampak begitu rapi sekali,bukan begitu suamiku?" Ucap Allura.

"Iya, istri ku." Ucap Carlos.

"Apakah Renata yang menyiapkan semua keperluan kalian bertiga?" Ucap Allura.

"Iya,ibu." Ucap mereka bertiga.

"Lalu apakah Keiza yang menyiapkan semua keperluan mu,Helia?" Ucap Allura menatap kearah Helia.

"Iya,ibu." Ucap Helia.

"Baguslah kalau begitu,tidak sia-sia ibu memilih mereka berdua menjadi maid pribadi kalian." Ucap Allura.

'Asal nyonya besar tahu, mereka bertiga itu tidak ada yang bisa Memasang dasi dan memakai jas.' batin Renata sambil menatap kearah ke tiga tuan muda itu.

"Kenapa kamu menatap seperti itu kepada kami?" Ucap Keitel.

"Saya tidak menatap kearah kalian, percaya diri sekali anda." Ucap Renata.

"Mana tas kerja ku?" Tanya Regis.

"Sudah saya buang eh maksudnya sudah saya letakkan di atas meja ruang keluarga." Ucap Renata.

"Siapkan aku roti selai coklat." Ucap Heilon.

"Apa tadi?" Tanya Renata langsung menatap kearah Heilon.

"Apakah kau tuli tidak mendengarkan perintah ku?" Ucap Heilon.

"Saya memang mendengar nya,tuan muda ke-dua. Tapi anda tidak melihat saya mengoleskan selai coklat ke roti untuk nona muda Helia?" Ucap Renata.

"Biarkan saya saja yang mengoleskan selai coklat ke roti untuk nona muda Helia." Ucap Keiza.

Renata memberikan roti kepada Keiza, setelah itu Renata mengambil roti dan mengoleskan selai coklat.

"Renata,Keiza,kalian berdua nanti ikut saya ke butik." Ucap Allura.

"Baik,nyonya besar." Ucap Renata dan Keiza.

Renata selesai memoleskan selai coklat dan langsung memberikan roti itu kepada Heilon.

"Ini tuan muda ke-dua." Ucap Renata.

"Terima kasih." Ucap Heilon.

"Sama-sama,tuan muda ke-dua." Ucap Renata.

Semua orang yang berada di sana terkejut mendengar Heilon berterima kasih kepada Renata, karena Heilon itu tidak pernah berterimakasih kepada orang lain kecuali kedua orang tuanya dan orang-orang tertentu.

Tapi sekarang Heilon berterima kasih kepada Renata yang bernotabene seorang maid pribadinya.

TBC...

MENJADI MAID YANG BARBAR (AKAN TERBIT FI APLIKASI KUBACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang