Keesokan harinya...
Renata bangun dari tidurnya,dia tampak begitu kaget karena kamar yang dia tempati itu bukan kamarnya melainkan kamar Regis. Renata juga menatap kearah Regis yang tertidur di bangku sofa.
"Kasihan sekali tuan muda pertama,dia harus tidur di bangku sofa sedangkan aku tidur di kasur nya." Gumam Renata.
Renata beranjak dari kasur milik Regis,gadis itu menghampiri Regis untuk membangunkannya. Renata menatap lekat melihat Regis, bahkan dia juga menyentuh pipi Regis dengan jari telunjuknya.
"Dia sangat tampan sekali kalau tidur seperti ini, astaga Renata kenapa kau berbicara seperti itu?" Gumam Renata langsung menggeleng kepalanya.
"Sebaiknya aku harus membangunkan tuan muda pertama, karena dia harus berangkat ke kantor." Lanjutnya.
Tanpa Renata Sadari bahwa dari tadi Regis sudah bangun dari tidurnya,dia berpura-pura tidur saat melihat Renata bangun dan menghampirinya.
"Tuan muda pertama,sudah waktunya Anda bangun. Hari sudah pagi apalagi anda harus berangkat bekerja." Ucap Renata.
Regis membuka matanya dan menatap kearah Renata yang membangunkan dirinya,pria itu pun duduk untuk mengumpulkan nyawanya.
"Apakah tuan muda pertama tidak sakit tidur di sofa?" Tanya Renata.
"Tubuh ku agak pegal sedikit,apalagi aku tidak mau satu ranjang dengan seorang perempuan." Ucap Regis.
"Saya minta maaf karena sudah lancang tidur di kasur anda,semalam saya sudah mengantuk sekali." Ucap Renata.
"Tidak perlu minta maaf,aku tahu kalau kamu itu lelah menyiapkan semua keperluan kami bertiga." Ucap Regis.
"Ooo iya siapkan pakaian kantor untuk ku." Lanjutnya.
"Baik,tuan muda pertama." Ucap Renata.
Regis mengambil handuknya dan langsung masuk ke dalam kamar mandinya, sedangkan Renata menyiapkan pakaian kantor milik Regis.
"Warna putih tidak cukup buruk juga,aku yakin tuan muda pertama pasti cocok memakai warna putih." Gumam Renata menatap pakaian kantor milik Regis yang berwarna putih.
Renata mengambil pakaian kantor milik Regis yang berwarna putih,gadis itu meletakkan pakaian kantor milik Regis di atas kasur nya.
"Selanjutnya menyiapkan pakaian kantor milik tuan muda ke-dua." Gumam Renata.
Renata keluar dari kamar milik Regis, gadis itu menuju ke kamar milik Heilon yang bersebelahan dengan kamar milik Regis.
Tok...tok...
Cklek
Heilon membuka pintu kamarnya dan menatap kearah Renata yang berdiri di depan pintu kamarnya.
"Masuklah. Aku sedang bingung memilih pakaian kantor yang harus aku pakai." Ucap Heilon.
"Baik,tuan muda ke-dua." Ucap Renata.
Renata masuk ke dalam kamar milik Heilon, sedangkan pemilik kamar ini mengikuti Renata dari belakang. Sekarang Renata berada di lemari pakaian milik Heilon,gadis itu memilih pakaian kantor yang cocok dengan Heilon.
"Warna merah cocok dengan anda,tuan muda ke-dua." Ucap Renata.
"Itu terlalu terang." Ucap Heilon.
"Ini tidak terlalu terang,ini sangat cocok kalau anda yang memakainya. Saya yakin para perempuan di luar sana akan jatuh hati melihat anda." Ucap Renata.
"Aku tetap tidak suka." Ucap Heilon.
"Saya tidak terima penolakan,jadi pakai pakaian yang sudah saya pilih. Apalagi saya masih harus menyiapkan pakaian kantor untuk Keitel." Ucap Renata langsung meletakkan pakaian kantor milik Heilon di atas kasur nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI MAID YANG BARBAR (AKAN TERBIT FI APLIKASI KUBACA)
Fiksi PenggemarLexa Viviana Sarendra adalah seorang gadis cantik yang terkenal tidak memiliki akhlak,barbar, bad girl,suka ikut tawuran antar geng motor. Tapi meskipun dia seperti itu, sebenarnya Lexa menyembunyikan sifat misterius nya. Semua orang tidak pernah bi...