13

27.5K 2.5K 22
                                    

Selama dalam perjalanan pulang menuju ke mansion Xendrick, Renata terus memikirkan ucapan Jasmine di restoran Olivia.

'renata,jangan pikirkan ucapan wanita itu. Karena nama orang pasti ada yang sama.' batin Renata.

"Kamu sedang memikirkan apa?" Tanya Regis menatap kearah Renata yang sedari tadi diam saja.

"Saya tidak memikirkan apa-apa." Ucap Renata.

"Apakah kamu masih teringat dengan Ucapan nyonya Jasmine?" Ucap Regis.

"Tidak kok, untuk apa memikirkan ucapan mama Jasmine. Saya saja merasa senang kalau saya anak Yatim-piatu." Ucap Renata.

"Kamu ini aneh-aneh saja,baru kali ini aku mendengar ada seseorang yang begitu senang menjadi anak yatim-piatu." Ucap Regis menggeleng kepalanya saat mendengar ucapan Renata.

"Suka-suka saya dong,tuan muda pertama." Ucap Renata.

Tidak terasa mereka sudah berada di pintu gerbang mansion Xendrick, setelah itu para bodyguard membuka pintu gerbangnya.

Jarak pintu gerbang menuju ke mansion itu sekitar 15 menit, karena kediaman mansion Xendrick ini sangat luas dan besar.

Mobil yang di kendarai oleh Regis sudah tiba di mansion Xendrick, terlihat 2 bodyguard membuka pintu mobil.

Cklek

Regis dan Renata keluar dari mobil secara bersamaan, setelah itu mereka berdua memasuki mansion Xendrick. Saat memasuki mansion Xendrick,para maid berjejeran rapi menyambut kedatangan Regis dan Renata. Bahkan juga mereka menundukkan kepala saat Regis dan Renata melewati mereka.

Setiba di ruang keluarga terlihat Keluarga Xendrick sedang menunggu kedatangan Regis dan Renata,bahkan Keiza juga ikut berkumpul bersama mereka.

"Akhirnya kalian berdua sudah datang juga. bagaimana pertemuan mu dengan Joel, Regis?" Ucap Allura.

"Cukup lancar dan kami berdua menjalin kerjasama bisnis." Ucap Regis.

"Kalau begitu saya permisi dulu karena saya harus menyiapkan keperluan tuan muda pertama,kedua,dan ketiga." Ucap Renata.

"Jangan pergi dari tempat ini dulu, Renata. Ada yang ingin aku tanyakan kepada mu." Ucap Allura.

"Tanyakan saja,nyonya besar." Ucap Renata.

"Bagaimana pertemuan di sekolah Helia tadi?" Tanya Allura.

"Cukup menguras emosi saya,nyonya besar. Tapi untungnya saya bisa menahan amarah saya." Ucap Renata.

"Aku saja terkejut mendengar kak Renata menyebut dirinya sebagai tunangan kakak kedua." Ucap Helia.

Carlos, Keitel,Heilon,dan Regis terkejut mendengar ucapan Helia. Sedangkan Renata menahan rasa malunya itu,kalau bukan perintah dari Allura. Mana mungkin dia menyebut dirinya sebagai tunangan Heilon.

"Tapi untungnya mereka di sana percaya kalau kak Renata itu tunangan kakak kedua, apalagi aku salut dengan kak Renata yang begitu tenang saat orang-orang menghina dirinya." Ucap Helia.

"Jangan memuji ku,Helia. Nanti kepala ku bisa membesar mendengar pujian dari mu." Ucap Renata.

"Apakah Helia di skor, Renata?" Tanya Allura.

"Iya, nyonya besar. Helia di skor selama 3 hari." Ucap Renata.

"Nah Helia,kamu dan Keiza akan pergi ke mansion milik paman mu di Milan. Berlibur lah sepuas mungkin." Ucap Allura.

"Tapi bagaimana dengan kak Renata?' tanya Helia menatap kearah Renata.

"Apakah kamu lupa kalau kak Renata mu itu maid pribadi ke tiga kakak mu?" Ucap Allura.

"Ooo iya aku baru ingat,kalau begitu kapan aku dan kak Keiza berangkat ke sana?" Ucap Helia.

"Malam ini dan kamu tenang saja karena ibu sudah memesan tiket pesawat untuk kalian berdua." Ucap Allura.

"Terima kasih,ibu." Ucap Helia.

"Tapi nyonya besar saya tidak bisa sendiri kalau Renata tidak ikut bersama saya." Ucap Keiza.

Keiza dan Renata tidak bisa berjauhan karena mereka berdua sudah bersama saat masih di panti asuhan dulu,bahkan mereka berdua juga bekerja di mansion Xendrick ini mendaftar bersama-sama.

"Kamu tidak perlu khawatir, Keiza." Ucap Allura.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan ku di sini,aku bisa menjaga diri ku dengan baik di sini." Ucap Renata.

"Baiklah kalau begitu saya akan ikut bersama Helia ke Milan,Nyonya besar." Ucap Keiza.

"Kalau begitu siapkan pakaian kalian berdua." Ucap Allura.

Helia dan Keiza meninggalkan tempat itu, sedangkan Renata masih bersama keluarga Xendrick di ruang keluarga.

"Kalau begitu saya permisi juga." Ucap Renata.

"Hm." Gumam Allura.

Renata meninggalkan tempat itu karena dia harus menyiapkan keperluan Regis, Heilon, dan Keitel. Apalagi dia juga harus menyiapkan keperluan Helia yang akan berangkat ke Milan.

Keempat pria itu menatap kearah Allura yang melihat kepergian Renata yang sudah tidak terlihat lagi.

"Apakah ini perbuatan ibu makanya Renata berpura-pura menjadi tunangan ku?" Ucap Heilon datar menatap kearah ibunya.

"Iya,ini perbuatan ibu. Apalagi Renata itu kriteria yang pas menjadi menantu keluarga Xendrick,bukan begitu suamiku?" Ucap Allura.

"Yang diucapkan oleh ibu kalian itu ada benarnya." Ucap Carlos.

"Tapi dia gadis yang aneh ayah,ibu." Ucap Heilon.

"Yang dikatakan oleh kakak kedua itu benar ayah,ibu." Ucap Keitel.

"Bagaimana dengan mu, Regis?" Ucap Allura menatap kearah Regis yang sedari tadi hanya diam saja.

"Aku tidak tahu, karena aku masih bertunangan dengan Mira." Ucap Regis.

"Ibu dan ayah akan memutuskan pertunangan mu dengan Mira kalau kamu benar-benar menyukai Renata." Ucap Allura.

"Terserah ayah dan ibu saja." Ucap Regis langsung meninggalkan tempat itu.

Tapi tanpa mereka sadari bahwa dari tadi Renata mendengar pembicaraan mereka di sana,gadis itu bersembunyi di balik tembok karena dia penasaran apa yang di bicarakan oleh keluarga Xendrick.

'ini tidak mungkin kan?aku harus segera meninggalkan tempat ini sebelum mereka mengetahui ku kalau aku menguping pembicaraan mereka.' batin Renata.

Renata meninggalkan tempat itu dan untungnya tidak ada orang melihatnya dirinya.

TBC...

MENJADI MAID YANG BARBAR (AKAN TERBIT FI APLIKASI KUBACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang