22✓

23.6K 2.1K 59
                                    

Di mansion Xendrick...

Renata sekarang sudah berada di mansion Xendrick,gadis itu sedang menatap kearah kolam ikan yang berenang ke sana-kemari. Tapi tiba-tiba Renata kembali teringat dengan kejadian di perusahaan milik Keitel.

"Lupakan masalah itu,tapi aku tidak bisa melupakannya. Dia menembak ku meskipun tidak romantis, astaga kenapa aku berbicara seperti ini." Gumam Renata.

"Kalau seperti ini terus,aku akan menjadi gila. Keitel memang tampan,mana mungkin aku menolaknya. Tapi argh...." Lanjutnya sambil berteriak di kolam ikan.

Untung saja tidak ada satu orang pun yang mendengar teriakkan Renata di kolam ikan,gadis itu berteriak seperti orang gila. Tapi tiba-tiba Renata tersenyum tersipu malu saat Keitel memegang dagunya dan menatap kearah nya dengan lebih dekat.

"Apakah ini sudah saatnya aku membuka pintu hati ku? sepertinya ini tidak cukup buruk juga." Gumam Renata.

Renata tidak menyadari bahwa ada seseorang yang menuju ke arahnya, seseorang itu tidak lain adalah Heilon.

Grep

Heilon memeluk Renata dari belakang, sedangkan Renata tersentak di peluk Heilon dari belakang.

"Aku merindukan mu." Ucap Heilon sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Renata.

"Kenapa tuan muda ke-dua pulang nya cepat sekali?" Ucap Renata.

"Aku merindukanmu, apakah itu salah?" Ucap Heilon.

Renata membalikkan badannya dan menangkup wajah Heilon dengan kedua tangannya yang lentik, Jujur saja Heilon juga sama tampan seperti Keitel dan Regis.

"Benarkah?aku tidak percaya itu." Ucap Renata.

"Kalau kamu tidak percaya? dengarkan detak jantung ku yang terus berdetak kencang saat di samping mu." Ucap Heilon.

Renata meletakkan telinga di dada bidang Heilon,dia mendengar detak jantung milik pria itu berdetak kencang.

"Apakah itu tidak sakit,tuan muda ke-dua?" Tanya Renata sambil menengadah ke arah Heilon.

"Sakit kalau aku berjauhan dari mu." Ucap Heilon.

"Gombal." Ucap Renata langsung tersenyum tersipu malu mendengar ucapan Heilon.

"Aku tidak gombal tapi itu kenyataan nya, Renata." Ucap Heilon sambil memegang dagu Renata.

"Apakah tuan muda ke-dua benar-benar mencintai ku dengan tulus? Karena saya takut tuan muda ke-dua hanya mempermainkan hati saya saja." Ucap Renata sambil menatap kearah Heilon.

"Aku benar-benar mencintai mu,hanya kamu satu-satunya perempuan yang membuat ku jatuh cinta. Apakah aku perlu membuktikan bahwa aku ini sangat mencintaimu?" Ucap Heilon.

"Iya, saya perlu bukti dari mu tuan muda ke-dua." Ucap Renata.

"Kalau begitu mulai sekarang berbicaralah informal dengan ku,jangan memanggilku dengan panggilan tuan muda ke-dua." Ucap Heilon.

"Karena kamu sekarang kekasihku dan aku tidak suka menerima penolakan dari mu." Ucap Heilon.

"Baik,tuan muda ke-dua eh maksudnya Heilon." Ucap Renata.

Cup

Heilon mengecup dahi Renata sedangkan Renata terkejut melihat Heilon mengecup dahinya.

"Aku mencintaimu, Renata." Ucap Heilon.

"Aku tahu,tapi maaf kalau sekarang aku belum bisa membalas perasaan mu. Tapi aku berusaha belajar mencintai mu termasuk mencintai Keitel." Ucap Renata.

"Keitel?" Ucap Heilon terkejut mendengar ucapan Renata.

"Iya." Ucap Renata.

"Tidak apa-apa selagi dia saudara ku,tapi kalau orang lain. Maka aku tidak segan-segan menghabisi nyawa nya tepat di hadapan mu." Ucap Heilon.

"Apalagi aku yakin bahwa kamu akan menjadi kekasih kakak pertama ku." Lanjutnya sambil mendekatkan wajahnya di wajah Renata.

Renata merasakan nafas berat Heilon yang menerpa wajah nya,gadis itu memejamkan matanya karena dia merasa nyaman saat bersama Heilon. Bahkan dia juga memeluk Heilon dan Heilon juga membalas pelukan Renata dengan erat.

Tanpa mereka berdua sadari bahwa dari tadi Allura dan Carlos menatap kearah Heilon dan Renata yang berpelukan erat di kolam ikan.

"Kau lihat, Carlos?tidak sia-sia aku menyuruhnya menjadi maid pribadi ketiga anak laki-laki kita. Apalagi Renata adalah kriteria menantu idaman keluarga Xendrick." Ucap Allura sambil menatap kearah Heilon dan Renata yang berpelukan.

"Kamu benar-benar pandai memilih calon menantu seperti Renata,tapi bagaimana dengan Keiza?" Ucap Carlos menatap kearah Allura.

"Kamu tenang saja, karena dia akan menjadi calon istri Rafael. Aku yakin adik ipar akan setuju dengan keputusan ku ini." Ucap Allura.

"Apakah kamu yakin kalau Rafael akan menerima Keiza sebagai calon istrinya?kan kamu tahu kalau dia sama seperti ketiga anak laki-laki kita." Ucap Carlos.

"Aku yakin, Carlos. Biarkan aku yang mengurus semua ini, apalagi aku juga akan menjodohkan Helia dengan rekan bisnis keluarga mu." Ucap Allura.

"Bukannya kamu tahu kalau Helia berpacaran dengan Andres? apakah kamu yakin kalau Helia akan menerima perjodohan ini?" Ucap Carlos.

"Kamu tenang saja,kalau aku yang mengurus semua ini. Maka proses nya berjalan dengan lancar dan tidak bisa terhambat." Ucap Allura.

"Inilah yang aku suka dari mu, Allura. Aku sangat beruntung bisa menikah dengan mu." Ucap Carlos memeluk Allura dari belakang.

"Aku juga sangat beruntung menikah dengan mu, Carlos. Hanya kamu yang bisa mengerti diri ku,aku mencintaimu." Ucap Allura.

"Aku juga mencintaimu,my wife." Ucap Carlos.

Carlos dan Allura menikah karena mereka berdua sudah mengenal satu sama lain sejak kecil atau bisa di katakan kalau mereka berdua itu bersahabat. Namun setelah mereka berdua beranjak dewasa, mereka berdua saling jatuh cinta dan menikah. Apalagi Keluarga Carlos dan keluarga Allura juga menjodohkan mereka berdua dari sejak kecil.

TBC...

Maaf kalau Chapter ini tidak terlalu romantis.

Di revisi ulang karena ada kesalahan sedikit.

Beberapa hari ke depan kakak akan update cuman 1 kali saja, soalnya kondisi kakak sekarang kurang membaik. Kalau kakak sudah membaik baru kakak akan double up.

Sekian dari kakak

Terima kasih.

MENJADI MAID YANG BARBAR (AKAN TERBIT FI APLIKASI KUBACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang