14

27.1K 2.6K 52
                                    

Renata sekarang berada di kamar milik Regis,gadis itu masih memikirkan ucapan Allura di ruang keluarga tadi. Bahkan dia tidak menyadari bahwa Regis berada di sampingnya.

'kalau di lihat lebih dekat, dia tampak begitu cantik.' batin Regis.

Huft

Renata menghembuskan nafas beratnya, setelah itu dia mengambil pakaian tidur milik Regis. Sedangkan Regis hanya menatap Renata saja.

"Pekerjaan ku sudah selesai, saatnya ke kamar Heilon." Ucap Renata.

"Tunggu." Ucap Regis.

Renata terkejut melihat Regis berada di hadapannya,Regis mendekati kearah Renata.

"Sejak kapan anda di sini,tuan muda pertama?" Tanya Renata.

"Tadi." Ucap Regis yang sudah tepat di depannya.

"Kalau begitu saya permisi." Ucap Renata.

Bruk

Regis menarik tangan Renata sehingga membuat gadis itu tidak sengaja menabrak dada bidang Regis.

"Ada apa lagi,tuan muda pertama?" Ucap Renata menengadah kearah Regis.

"Siapkan air hangat untuk ku." Ucap Regis.

"Baik,tapi sebelum itu lepaskan tangan saya dulu." Ucap Renata.

Regis melepaskan tangan Renata, setelah itu Renata menuju ke kamar mandi Regis untuk menyiapkan air hangat untuk pria tersebut.

Tidak lama kemudian Renata keluar dari kamar mandi milik Regis karena air hangat untuk Regis sudah siap.

"Tuan muda pertama, air panasnya sudah siap." Ucap Renata.

"Kalau begitu lepaskan pakaian ku." Ucap Regis.

'tahan Renata,jangan berbicara kasar kepada pria di hadapan mu ini.' batin Renata.

"Maaf tuan muda pertama,saya bukan istri anda. Saya hanya maid pribadi anda." Ucap Renata.

"Aku tidak terima penolakan dari mu." Ucap Regis.

Renata dengan terpaksa melepaskan jas kantor milik Regis,dia juga melepaskan dasi di kerah baju Regis.

"Sudah selesai,tuan muda pertama. Kalau begitu saya permisi dulu, karena saya masih harus mengurus keperluan tuan muda ke-dua." Ucap Renata.

Renata meninggalkan tempat itu sedangkan Regis menatap kepergian Renata yang sudah tidak terlihat lagi di pintu kamarnya.

"Seperti nya aku harus menerima tawaran dari ibu." Gumam Regis.

Renata tiba di kamar milik Heilon,saat membuka pintu kamar tersebut. Dia melihat Heilon sedang bertelanjang dada,bahkan pria itu sibuk membaca berkas-berkas yang di kirim oleh David melalui email.

'astaga mata suci ku sudah ternodai oleh 8 kotak roti sobek itu.' batin Renata.

Heilon merasakan ada seseorang yang memperhatikan dirinya,pria itu langsung menatap kearah Renata yang sedang menatap kearah nya.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu?" Ucap Heilon.

"Eh saya tidak menatap kearah anda." Ucap Renata langsung menunduk kepalanya.

Heilon beranjak dari tempat tidurnya dan menghampiri Renata yang menunduk kepalanya.

"Kenapa kau menunduk kepala seperti itu?aku ada di hadapan mu,jadi tataplah orang di hadapan mu." Ucap Heilon memegang dagu Renata sehingga gadis itu menatap kearah Heilon yang berada di depannya.

"Apakah dagu mu masih sakit?" Lanjutnya.

"Tidak." Ucap Renata menahan rasa gugupnya.

'astaga kenapa aku harus gugup segala?' batin Renata.

"Kenapa kau bicara begitu gugup?" Tanya Heilon.

'bagaimana aku tidak gugup?aku tidak kuat melihat roti sobek mu yang ada 8.' batin Renata.

"Sebaiknya tuan muda ke-dua harus mandi dulu, karena hari sudah mau malam. Saya akan menyiapkan pakaian tidur anda." Ucap Renata.

"Kalau begitu siapkan air panas untuk mandi ku." Ucap Heilon.

"Baik,tuan muda ke-dua." Ucap Renata.

Renata menuju ke kamar mandi sedangkan Heilon mengikuti gadis itu dari belakang, karena dia penasaran apa yang di lakukan oleh Renata.

"Astaganaga." Ucap Renata yang terkejut melihat Heilon berada di depan pintu kamar mandi.

"Tuan muda ke-dua membuat saya terkejut saja." Lanjutnya sambil mengelus dadanya.

Beberapa menit kemudian air panas di bathtub milik Heilon sudah penuh,tapi tidak lupa juga di campur dengan air dingin sedikit agar tidak panas.

"Sudah selesai,tuan muda ke-dua." Ucap Renata.

"Kalau begitu ambilkan handuk untuk ku." Ucap Heilon.

"Kenapa anda tidak ambil sendiri?" Tanya Renata menatap kearah Heilon.

"Aku sedang malas mengambil handuk." Ucap Heilon.

"Kata ibu panti,kita tidak boleh malas. Kalau malas nanti rejeki nya tidak lancar." Ucap Renata.

"Aku tidak percaya dengan ucapan ibu panti mu, cepat ambilkan handuk untuk ku." Ucap Heilon.

"Ck, baik-baik tuan muda ke-dua." Ucap Renata langsung mengambil handuk milik Heilon.

Tidak lama kemudian Renata menghampiri Heilon dan memberikan handuk Kepada Heilon.

"Ini tuan muda ke-dua." Ucap Renata.

"Terima kasih." Ucap Heilon.

"Sama-sama." Ucap Renata.

Renata langsung meninggalkan Heilon,gadis itu sedang menyiapkan pakaian tidur milik Heilon. Selesai dia menyiapkan pakaian tidur milik Heilon,gadis tersebut meninggalkan kamar Heilon.

Sedangkan di kamar mandi, Heilon berendam di bathtub. Dia teringat dengan Renata saat gadis itu mengatakan bahwa dirinya adalah tunangan dirinya.

"Kenapa aku bisa teringat dengan kejadian tadi siang,entah kenapa saat aku berdekatan dengan gadis itu. Aku selalu merasa nyaman di sampingnya." Gumam Heilon.

"Tapi aku suka melihat wajah kesalnya, wajahnya sangat lucu sekali. Apalagi sifat anehnya itu selalu membuat ku penasaran." Lanjutnya.

"Renata Mabella maid pribadi ku, sepertinya aku tertarik dengan mu."

TBC...

Seperti nya Regis dan Heilon sudah tertarik dengan Renata.

MENJADI MAID YANG BARBAR (AKAN TERBIT FI APLIKASI KUBACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang