Pesta cilot vs Happy Party

86 2 0
                                    

Setelah mengantri selama 20 menit akhirnya Zian mendapatkan cilot seharga 50ribu itu dan membawa ke rumah Laila, sang istri sudah menanti disana dengan menyiapkan es jeruk di dalam teko. Jangan meremehkan beli cilot saja kok antri selama itu? "Cilot Mbak Rob" sudah sangan melegenda di wilayah itu, pelanggan dan peminatnya bukan hanya dari desa itu saja, tapi bahkan sampai ke kabupaten tetangga. Bahkan pernah ada yang youtuber yang menjadikan camilan khas itu menjadi bahan kontennya. Padahal cara memasaknya pun masih sangat tradisional dengan tungku api kayu bakar, tapi omset penjualan perharinya, nggak bakal kalah dengan restoran di kota sana.

"Sering-sering aja kita ngumpul kaya gini, berasa kaya reuni keluarga" celetuk Solik

"Boleh lah tu di agendakan" sahut Inun

"Hayuk....seminggu sekali apa sebulan sekali?" Laila menyahut

"Ya jangan lah kalau seminggu sekali, tambah bengkak ntar ini badan"jawab Inun

"Ndak papa, ntar kita bikin trio melar" kelakar Solik

"Iya kalau melar ada bayinya ndak masalah, lha aku bagaimana hayo" jawab Inun

"Ndak apa-apa, nanti juga pasti ada bayinya, biar melar badan yang penting kan sehat" sahut Suri.

"Iya, jadi orang itu harus optimis Yank.." Zian menyemangati

"Iya-iya.." jawab Inun dibarengi suara motor memasuki halaman rumah

"Tuh...Bu De Rifa sama Pak Puh Madjid nyusulin juga" kata Rasyid suami Solik

"Assalamu'alaikum....lhoh, ternyata ada pesta to disini, pantesan di rumah sepi" ucap Rifa memasuki rumah lalu bersalaman dengan semua di susul Madjid.

"Bu...Mas Bala maem" pamer Bara
"Oh iya...pakai sambel apa ndak?"

"Ndak.." jawab Bara, Trisna da Putri bersamaan.

"Kayla dirumah...ndak kerja??" tanya Rifa pada anak Suri, kakak iparnya.

"Masuk pagi, besok libur" jawab Kayla.

"Wah...enak tu"

"Mas Dika kok ndak di ajak kesini?" tanya Laila

"Tadi temen-temennya pada datang soale" jawab Kayla.

"Ini yang nggak ada cuma keluarganya Pak Zudin sama Tante ya" kata Madjid

"Iya nih..." jawab Laila

"Tapi Tante katanya mau pulang kok Minggu ini" kata Suri

"Lha hayo...hari minggu kita ngumpul-ngumpul lagi, rujakan mumpung mangganya Mbah Rasyid masih buanyak" kata Solik

"Wah, mantap itu" jawab Zian

"Titis mau pulang naik kereta apa sama Riyan?" tanya Alim

"Katanya sih sama Riyan bawa mobil sendiri" jawab Suri

"Pak Riyan sudah datang dari Malaysia?" tanya Madjid

"Baru seminggu di Indonesia, katanya cuma cuti 2 minggu aja, makanya kesini dulu sebelum balik ke Malaysia"

"Kasihan ya Tante, anak cuma satu di Thailad, suaminya di Malaysia, sekeluarga tapi hidupnya sendiri-sendiri" celetuk Kayla

"Ya mumpung masih muda, semangat kerja ngumpulin uang, ntar kalau udah banyak duit tinggal santai-santai sama keluarga" kata Suri.

"Halah...itu suatu yang sangat nggak mungkin Bu...udah punya uang banyak, nikah, punya anak..lagi kebutuhan anak banyak, pasti harus semangat lagi nyari duitnya, nggak ada cerita orang puas begitu mudahnya, pasti kurang lagi...kurang lagi" jawab Kayla membantah ibunya.

Suamiku Super PelitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang