Drama nekat Arul

64 2 0
                                    

"Suami mu kemana?" tanya Solik melihat  Laila menyusui Shaka di ruang tamu rumahnya.

"Paling juga kerumah emak" jawab Laila

"Itu dada sama lengan mu kok biru-biru gitu??hasih karya suami tercinta mu ya?!" sindir Solik, Laila diam "Kamu kok bisa sabar banget sih La...klo aku jadi kamu udah tak ceraiin suami modelan gitu, kaya mantan ku dulu" kata Solik. Solik memang janda tanpa anak ketika menikah dengan Rasyid, adik bungsu Rifa. Solik tidak terima suaminya yang main tangan.

"Lain cerita dong Mbak...klo aku ndak punya anak, dari pertama kali dia nglakuin ini ya sudah pasti tak tinggalin, masalahnya aku punya anak, kasihan mereka klo sampai kehilangan kasih sayang orang tuanya" jawab Laila

"Lha wong nyatanya Arul ya kaya gitu sama kamu...sama anak-anak mu, aku aja nggak pernah lihat Arul nggendong Shaka.., ya sama aja tho, mending nggak punya bapak sekalian dari pada punya bapak tapi nggak dapat kasih sayang" kata Solik.

Sejujurnya perih mendengar kata-kata Solik yang memang ada benarnya juga, tapi Laila masih bingung bagaimana harus bersikap. Laila masih berharap Arul bisa berubah lebih baik  setidaknya kepada anak-anaknya. Sudah hampir seminggu Arul dirumah, sekalipun Arul tak pernah mau menyentuh Shaka, hanya Bara yang diajak bermain, kalaupun Laila mandi dan Arul di minta menjaga, Arul pun hanya duduk di dekat Shaka di baringkan, sedang dia asyik sendiri main HP, klo Shaka menangis, bukan di gendong terus di tenangkan, tapi Arul berteriak-teriak di kamar mandi menyuruh Laila menyudahi mandinya walaupun belum selesai.

Menurut Laila, Arul sedikit sudah ada perubahan, karna Laila sudah tak mendengar Arul dekat sama perempuan lagi, ingatan Laila kembali ke masa ketika baru saja dia menikah

Flash back on

Dering HP Arul tak juga berhenti, Arul yang sedang di landa cemburu kepada Alfa, seorang yang melamar Laila lima hari sebelum hari pernikahan mereka masih suka mengirim pesan untuk Laila, hingga ia meminta Laila bertukar HP. Di panggilan yang ke tiga, Laila mengangkat panggilan dari seorang bernama "Muna" itu.

"Ass..."

"Dasar laki-laki brengsek, anjing, tak tahu diri, penipu, orang kok kaya dancuk, nggak tanggung jawab, bajingan......." sumpah serapah suara di telpon itu kontak menghentikan Laila yang hendak mengucap salam.

"Mbak... mbak tenang ya, mbak siapa? kenapa marah-marah?" tanya Laila pelan.

"Kamu siapa? mana Arul??" teriaknya.

"Mas Arulnya sedang keluar Mbak, HP nya saya yang pegang, sa..."

"Kamu siapa? kenapa HP Arul ada sama kamu? kamu pasti lontenya Arul yang lain kan? kamu lontenya yang mana? rumah mu mana?" geram suara perempuan di seberang

"Saya istrinya Mbak...baru enam hari yang lalu kami menikah, Mbak siapa dan ada apa, nanti kalau Mas Arul pulang tak sampaikan pesannya" jawab Laila tenang di sambil saling pandang dengan Kayla, kebetulan dia pas sedang main kerumah Kayla ditinggal Arul yang keluar dengan Evan.

"Apaaaaaaa?, jadi Arul udah nikah" teriak wanita bernama Muna itu.

"Iya Mbak..." jawab Laila

"Kamu bilang sama Arul ya, aku sumpahin, kalau kalian tidak akan pernah bahagia, suami kamu itu brengsek, suami kamu itu bajingan, pacarnya banyak dimana-mana"

"Baik Mbak...nanti tak sampaikan sama Mas Arul, saya minta ma'af klo mungkin saya ada sal...."

Tut...tut...tut... Telpon di tutup sebelum Laila menyelesaikan permintaan ma'afnya.

"La, serem banget sih suara yang nglabrak Arul...ternyata Arul kok buaya juga ya?" kata Kayla.

"Lha yo mana aku tau sih Kay....kan kamu yang lebih deket sama Mas Arul, tau sendiri aku kenal juga baru dua bulan diajakin nikah, itu pun gara-gara dia ngancam mau loncat ke sumur kalau aku nggak mau nikah sama dia" ucap Laila

Suamiku Super PelitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang