Mantan lagi

53 2 0
                                    

["Sayank...uang bulanan mu sudah tak transfer ya"]

["Kangen banget sama kamu Yank, kapan bisa ketemu?"]

["Cepet urus perceraian mu, biar aku bisa langsung ke Jawa buat nikahin kamu"]

Kluntang klunting suara notifikasi HP ku membuat aku mau tak mau meraih benda pintar itu dari meja audio ku. Mungkin saja salah satu dari gebetan ku yang memberi kabar.

Mata ku langsung berbinar membaca chat uang masuk dari lelaki itu, senangnya hati....uang bulanan senilai 600ribu yang pria itu janjikan sudah masuk ke rekening. Tentu saja rekeningnya atas nama Laila, tapi di akun rekening yang lama, ATM nya sudah lebih dari satu tahun aku simpan, dan aku akui kepada Laila klo akun bank Ma****i nya sudah mati karna lama nggak di isi saldonya, makanya dia aku suruh buka lagi di bank lain dekat rumah yang tentu juga lebih murah biaya buka rekeningnya. Padahal sebenernya, rekeningnya yang lama masih aktif dan sengaja ku sembunyikan karna itu menjadi salah satu sumber keuangan ku.

Pasti kalian penasaran kan kenapa aku yang laki-laki tampan begini bisa dapat uang dengan begitu mudah dari laki-laki juga???siapa tau jawabannya??hahahahaha...aku pria normal lho!!! Yups...tentu saja karna kecerdikan ku ini, laki-laki itu adalah Ubay, mantan pacar Laila sewaktu kuliah dulu.

Berawal ketika HP ku rusak, di bulan puasa waktu itu, Laila pergi mengajar tanpa membawa ponselnya karna aku pinjam untuk teman musikan dan main game dirumah, karna waktu itu aku belum punya laptop ataupun komputer, jadi HP andalan ku untuk menghibur diri. Tiba-tiba ada nomor tak di kenal melakukan panggilan berulang kali, aku belum berniat mengangkatnya, tiba-tiba nomer itu mengirim pesan, mengatakan kalau dia adalah Ubay, yang tentu aku tahu mantan Laila.

Berbagai macam pikiran ada di otak ku, takut Laila selingkuh dan sebagainya, tapi dari pesan yang ku terima, sepertinya aman, lelaki itu hanya berusaha mendekati perempuan yang berstatus sebagai istri ku itu untuk kembali bersamanya dengan janji-janji untuk membahagiakan istriku lebih dari yang aku berikan.

Otak cerdas ku langsung berfungsi, kumanfa'atkan lelaki buaya itu sebagai ladang uang saja, meskipun tidak banyak, tapi lumayan kan buat mencicil beli peralatan audio yang harganya lumayan itu. Padahal aku tau Ubay sudah menikah dan punya seorang anak perempuan, dia menjanjikan aku yang pura-pura sebagai Laila jika mau di nikahinya menjadi istri ke duanya, akan di berikan 1hektar kebun karetnya atas nama Laila, kaya juga ternyata dia. Tapi berhubung Laila belum jadi istrinya, sebulan di jatah 600ribu untuk pegangan Laila, dan kebetulan bulan puasa, kebetulan kebutuhan juga lagi banyak, aku pun merayunya untuk memberi uang lebih, 1juta masuk rekening.

Sejak saat itu, Laila aku suruh ganti nomer HP, dan kartu ATM lamanya pun aku yang pegang, Laila istri penurut jadi dia tak masalah dengan semua itu. AMAN, Laila tak pernah tau namanya aku jual kepada mantannya untuk mendapatkan uang, sedang mantannya yang bisa aku bilang bodoh itu masuk dalam jebakan ku. Sebenarnya sih dia jarang juga berkirim pesan, kadang seminggu sekali, paling sering ya tiga hari baru chat, klo dia nelpon tak pernah tak angkat, nanti jarak setengah jam atau satu jam baru aku kirim pesan sedang sibuk ngapain kek, jadi dia maklum. Kenapa aku sebut bodoh...semua itu bertahan sampai setahun lebih, tapi laki-laki itu sama sekali tak curiga, dan uang 600ribu mengalir setiap bulan, dan menjadi 1juta ketika hari raya dan ulang tahun Laila. Sebegitu cintanya Ubay pada Laila ya...

["Makasih ya Sayank.."]

["Klo urusan cerai nanti dulu ya, aku kan juga harus ngumpulin dulu biayanya, cerai kan juga butuh biaya yang banyak, iya klo suami ku langsung terima, klo di ulur-ulur kan makin banyak biayanya"] balas ku.

["Klo soal itu kamu ndak usah pikirin Yank, aku yang minta kamu cepet urus cerai, pastinya aku juga dong yang nyiapin semua biayanya"] tuh kan nih cowok, bucin banget sama Laila.

["Ya sudah klo gitu Sayank...nanti klo aku sudah sehat, anak ku juga udah bisa ditinggal-tinggal, aku urusin surat-suratnya ya Sayank"]

["Ya sudah...ambil uangnya sana, aku mau pulang kerumah dulu, Miss U Sayank ku"] najis banget kan aku di sayang-sayang sama suami orang itu...hiiiiii

Heran aku, padahal istrinya Ubay ini cantik lho, masih aja ngejar-ngejar istri orang, pria bodoh yang di butakan cinta, nggak mau move on dari masa lalu, padahal Laila aja sama sekali ndak pernah inget soal mantannya itu. Masa bodo deh, toh karna kebuncinan itu, aku juga kan yang dapat untung banyak, hahahaha...

Hmmm....jadi mikir, duit makin nipis, Laila nggak mau jadi TKW, walaupun dapat jatah tiap bulan, tapi klo aku tetep di rumah lama-lama Laila pasti minta duit belanja, apa lebih baik aku ke Bali lagi ya? tapi nanti Hariani gimana? nggak pernah dapat jatah duit lagi dong aku??, tapi disana kan ada Ratna sama Risa...dari pada di rumah kelihatan nganggur mending ke Bali aja lah, lebih enak hidup disana, lebih bebas juga.

"Assalamu'alaikum Pak Kandar, gimana kabarnya?" kuputuskan nelpon Pak Kandar yang masih di Bali

"Wa'alaikum salam Rul...gimana?"

"Aku mau balik ke Bali Pak, boleh nggak"

"Ya boleh to..kok cuma sebentar di Jawa"

"Duitnya udah nipis Pak, mau balik ke Bali aja"

"Ya udah, nanti aku bilang sama mandor, kapan kamu mau kesini?"

"Lusa aku berangkat ya Pak"

"Ya sudah...aku bilangin mandor...lagian aku juga mau pulang sebenarnya, ada urusan sama keluarga ku yang di Purwokerto, kamu kalau bisa belajar-belajar ikut nukang, biar gaji mu juga naik"

Wah....kesempatan nih klo Pak Kandar pulang, disana aku juga lebih bebas lagi nggak ada yang ngawasin. Sebelumnya aku harus gertak si Laila dulu nih buat mikir-mikir lagi untuk mau jadi TKW apa pilih tak tinggal ke Bali lagi.

"Iya Pak...nanti tolong diajarin ya...biar cepat bisa" jawab ku.

"Pasti...ya sudah, aku temuin mandor dulu, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam" jawabnya....

Lega, satu masalah sudah selesai. Besok harus pesen tiket bis sama beli oleh-oleh buat Risa sama Ratna ini, biar mereka makin klepek-klepek sama aku. Semangat menanti hari kebebasan deh kalo gini ceritanya. Sebelumya aku harus ngancem Laila dulu ini, biar di mikir-mikir untuk jadi TKW atau pilih tak tinggal ke Bali lagi. Biar otaknya juga di pakai mikir, ndak mau enaknya sendiri.

Suamiku Super PelitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang