4. Game start

3.3K 417 33
                                        

Berita Haechan yang menjadi kekasih Mark dan Mike menyebar begitu cepat, ada yang mendukung, ada yang tidak setuju, ada juga yang tidak peduli. Entah dari mulut siapa yang menyebar berita itu padahal Haechan berniat untuk menutupinya, tapi yang pasti Haechan bisa memastikan mulut siapa yang bertanggung jawab atas ini. Karina dan Minjeong pasti,

Haechan membuka matanya kembali, setelah tadi terbangun karena ingin buang air kecil, ia memutuskan untuk kembali tidur karena kelas hari ini dimulai siang. Namun baru saja membuka mata, ada orang menyebalkan yang memencet bel apartemennya, mengganggu sekali! Haechan kan masih ingin menikmati euforia bangun tidur sembari mengingat dia mimpi apa tadi. Ia terpaksa berjalan menuju ke depan untuk membukakan pintu, 

Klek!

Hal pertama yang Haechan lihat adalah dua pasang kaki berdiri dengan sepatu sneakers hitam putih yang sama, ia perlahan mendongakkan kepala dan matanya bertemu pandang dengan Mark dan Mike. 

"Baru bangu sweetheart?" Mark mendorong pelan tubuh Haechan agar dia bisa masuk, sedangkan Mike mengecup bibir Haechan sebelum menyusul Mark ke dalam. 

"Kami sudah membeli sarapan, jadi ayo makan sebelum makanannya dingin." ujar Mark.
"Kita juga akan membahas tentang perusahaan." tambah Mike. Mendengar itu Haechan lantas menutup pintu, ia langsung menyiapkan meja makan dan menata makanan, untung dia sudah gosok gigi jam delapa saat bangun tadi. 

"Perusahaanmu akan diurus oleh anak buahku, kau cukup menjadi penguasa dan memberikan tanda tangan setelah menerima saran." jelas Mark,

"Boleh aku tau siapa dia?" tanya Haechan, mau bagaimanapun juga dia juga berhak tahu soal ini. 
"Kim Jeong In, nama panggilannya Kai. Dia sudah menjadi sekertaris di perusahaan Ayahku selama sepuluh tahun. Dia punya banyak pengalaman, kau bisa menyelidikinya jika ingin tahu lebih banyak." Mike menjelaskan. 

Haechan sepertinya tidak bisa ragu dengan ucapan Mark dan Mike, buktinya dia bahkan tidak curiga sama sekali dengan apa yang diberikan oleh si kembar. Tanpa sadar Haechan layaknya pasrah dengan statusnya yang kini seperti boneka Mark dan Mike. 

"Kau akan tinggal dengan kami." ucapan Mike membuat Haechan tersedak makanannya, ia terbatuk dan langsung meraih gelas minumnya.
"Itu tidak ada dalam kesepakatan." protesnya,
"Memang, tapi aku bisa melakukan apa yang aku mau dan kau tidak akan bisa menolak." jawaban dari Mark tidak membantu sama sekali, Haechan merasa hidup dalam paksaan jika seperti ini. 

"Jangan mengekang kebebasanku, kalian sudah melarang aku bertemu dengan Jaemin dan sekarang memintaku agar tinggal bersama kalian?" tanya Haechan. 
"Kami tidak mengekangmu, justru, kami menyelamatkanmu Haechan. Kau tidak pernah tahu apa yang ada di balik topeng manusia-manusia itu." ucapan Mike yang duduk disamping Haechan seolah menyadarkannya, ia sendiri pernah berkata

"Tidak ada orang yang bisa aku percaya saat ini." 

Perusahaan milik Ayahnya adalah perusahaan terbesar di negaranya, maka ketika pembantaian itu terjadi akan banyak pihak yang berusaha mengakusisi perusahaan disaat terburuk seperti ini. 
"Apa Jaemin juga termasuk?" batin Haechan. Ia sudah berteman dengan Jaemin selama beberapa tahun, dan juga ia rasa ia sudah mengenal Jaemin. 

"Kuanggap tidak ada penolakan, hari ini petugas pindahan akan membereskan barang milikmu dan membawanya ke apartemen kami. Berikan catatan barang mana saja yang perlu dibawa." ucap Mark.

"Tidak perlu petugas, aku bisa sendiri." ujar Haechan sembari mengunyah makanannya, 
"That's my boy." Mark mengusak rambut Haechan yang membuat Haechan menghindar karena risih.





SUGAR CRIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang