Haechan bangun ketika hari sudah gelap, tubuhnya sudah dibalut dengan pakaian baru dan terasa segar meskipun rasanya pegal-pegal. Herannya lagi dia terbangun di mobil, bukan di apartemen.
"Kita mau kemana?" tanya Haechan, ia menatap Mike yang memangkunya.
"Pergi ke tempat orang yang memasang kamera di apartemen kita." jawab Mike,
"Ada orang yang memata-matai kita?!" Haechan terkejut mendengarnya, ia bahkan sampai meremat kemeja yang dipakai Mike."Easy babe..." Mike mengusap kepala Haechan dengan lembut,
"Semuanya sudah selesai."
"Bukan begitu, apa dia melihatku saat telanjang?" Mark dan Mike sontak terkekeh mendengar hal itu,
"Tenang saja, dia tidak akan bisa menyentuhmu." jawaban tidak memuaskan dan membuat Haechan mengerucutkan bibirnya."Kita akan kemana?" tanya Haechan, bingung karena kenapa dia ikut dibawa padahal biasanya mereka izin dan meninggalkan Haechan di apartemen.
"Ke apartemen baru, setelah kita memberikan pelajaran pada orang yang menaruh kamera di apartemen." jawab Mike,"Aku ingin memotong bolanya, enak saja dia mengintipku. Aku sering berkeliaran dirumah tanpa baju." ucapan Haechan membuat Mark dan Mike saling menatap,
"Jangan pernah melakukan itu lagi saat kita tidak ada dirumah." Haechan hanya melempar senyum pada Mike,"Bagaimana keadaan perusahaan?" tanya Haechan,
"Semuanya baik dan masih stabil, kau tidak perlu khawatir. Kau hanya perlu menandatangani setiap kontrak yang dibawa padamu." Mike mengusap kepala Haechan,"Hey, kalau aku hamil bagaimana?" pertanyaan itu tiba--tiba terlintas di kepala Haechan, mengingat semalam mereka melakukan knoting yang menyakitkan -untuk Haechan-
"Kami akan menikahimu." ucap Mark
"Ayahmu?"
"Kami tidak pernah peduli dengan pendapat Ayah soal ini." jawaban Mike membuat Haechan agak terkejut, ah, tapi mungkin ada benarnya juga karena si kembar dilihat dari perilakunya saja tidak mau diatur."Jadi, bagaimana rupa apartemen baru kita?" tanya Haechan,
"Kami sudah menyesuaikannya dengan seleramu." jawaban Mark membuat Haechan semakin tidak sabar untuk melihat apartemen baru mereka.Perjalanan mereka akhirnya tiba dititik akhir, di sebuah rumah tua yang letaknya ada di pinggiran kota, tak terlalu banyak penghuni disini, rumah satu dan rumah yang lainnya saling berjauhan mengingat pinggiran kota ini lebih mengarah ke hutan.
"Kau ingin ikut bear?" tanya Mike ketika ia membuka pintu, lantas Haechan menganggukkan kepalanya, dia ingin melihat siapa pelakunya. Mereka bertiga berjalan menuju ke rumah tempat mereka mengamankan pelaku, tentu saja anak buah Mark dan Mike sudah meringkus lebih dahulu, hanya satu tikus pasti akan lebih mudah.
"Dia suruhan, kemungkinan dia mengungkap siapa yang menyuruhnya adalah 70% dia akan tutup mulut." penjelasan Mark dibalas anggukan oleh Haechan,
"Apa kalian ingin membunuhnya?" tanya Haechan,
"Memang kau ingin berbuat apa selain membunuhnya?"
"Aku ingin mendengarnya dulu."Mereka bertiga masuk ke dalam rumah kecil itu, hanya ada satu lampu yang dinyalakan yaitu di ruang tamu tempat pelaku itu berada. Nampak seorang laki-laki yang umurnya hampir seumuran dengan mereka,
"Kami tidak akan berlama-lama disini, beberapa pertanyaan untuk menentukan jalan hidupmu." ucapan itu adalah pembuka seiring dengan pistol yang mengarah pada pelipis pelaku itu,
"Siapa yang menyuruhmu?" Mark dan Mike sudah sepakat Haechan yang akan bertanya pada laki-laki yang sudah terikat di kursi dengan keadaan babak belur itu. Laki-laki itu masih diam tak bersuara, hanya memperhatikan kedua kakinya yang tak beralas kaki."Jawab brengsek!"Haechan menendang kepala laki-laki itu hingga tubuh itu terhuyung ke belakang,
"Aku tidak bisa mengatakan namanya."
"Aku tidak menerima jawaban seperti itu, katakan satu nama." Haechan menginjak dada laki-laki itu sampai ia terlihat tersiksa, pada saat terakhirnya laki-laki itu mengatakan sebuah nama yang membuat Haechan terdiam dan menendang kepala laki-laki itu yang kemudian langsung ditembak oleh Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR CRIME (END)
FanfictionJatuh cinta pada Mark dan Mike adalah salah satu hal terburuk yang pernah aku lakukan. Tapi, merekalah yang membuatku tetap hidup hingga sekarang. -Haechan ----------------------------------------------------------------------------------- Mereka se...