5. Bring it

2.6K 381 15
                                    

Pagi harinya ketika Haechan bangun dia tidak melihat Mark ataupun Mike, sudah dia periksa ke kamar dua anak itu tidak ada. 
"Apa mereka pergi?" Haechan berjalan menuju ke dapur hendak membuat sarapan, namun yang dia temukan adalah meja makan sudah penuh dengan makanan.

Sekilas Haechan berfikir kalau mereka berdua menyiapkan ini tapi...ia kemudian tertawa hambar, "Mana mungkin mereka mau repot-repot menyiapkan semua ini?" ujarnya sembari duduk dikursi, lalu ia mulai memakan sarapannya. Hari ini dia tidak ada kelas dan mungkin akan menghabiskan waktu di apartemen saja, jika tidak ada panggilan dari anak-anak kelasnya yang suka mengajak untuk pergi bersama. 

Tapi sungguh, dia sangat suka melakukan kegiatan diluar meskipun hanya jalan-jalan, bukan hanya duduk dirumah sembari menonton televisi. Dia tidak suka dikekang, makanya dulu dia lebih sering acara dan organisasi, tapi di semester ini dia merelakan semuanya dan ingin fokus ke perusahaan serta laporan akhirnya.

"Aku ingin keluar dan berjalan-jalan." ujar Haechan sembari menatap jendela kaca besar yang ada didapur, tak lama tatapannya beralih ke ponselnya yang ada di meja. 
"Aku harus keluar, kalau tidak bisa gila aku dirumah saja." gumam Haechan, dengan keberaniannya ia akhirnya mengirim pesan pada Mark dan Mike, satu-persatu jelasnya karena mereka juga tidak membuat grup. 

"Cih, mereka bukan orang tuaku, tetapi kenapa aku harus izin jika ingin melakukan apapun." Haechan mendumel, tak lama setelah pesan itu dikirim ia mendapatkan balasan dari Mark, 


Mark

Kuizinkan dengan syarat jangan pergi bersama dengan Jaemin.


Haechan mendengus setelah membaca balasan dari Mark, memang kenapa sih jika ingin keluar bersama dengan Jaemin? teman dekatnya kan hanya Jaemin dan Yeri yang lain mungkin ada tetapi tidak terlalu dekat. 

"Yang penting aku sudah diberikan izin." ucap Haechan. 

Setelah sarapan, Haechan langsung mandi dan berganti baju. Mungkin dia akan pergi berjalan-jalan sendiri saja, pergi ke taman atau mall tidak terlalu buruk. Haechan menggunakan mobil yang ada di parkiran, milik Mike yang tidak digunakan oleh mereka berdua. Haechan tadi sempat bertanya kemana mereka berdua pergi tetapi tidak mendapat jawaban, Mark bilang mereka akan membawakan hadiah malam nanti, palingan hanya benda bermerk.

Beberapa menit mengendarai mobil dan melewati banyak tempat, Haechan jadi ingin berkunjung ke cafe. Lantas ia menghentikan mobilnya tak jauh dari jalanan yang dipenuhi dengan tempat makan, ia tertarik mengunjungi cafe yang biasa dia lihat selalu ramai ketika lewat sana, kata Yeri croffle dan es krim disana enak tapi ia belum sempat mengunjunginya.

Haechan mendorong pintu cafe, sepertinya disini baru buka terlihat dari pengunjung yang belum seberapa banyak dibanding biasanya. 

"Selamat dat- Haechan?" mendengar namanya dipanggil membuat Haechan menoleh, dia melihat salah satu teman angkatannya tengah membersihkan meja yang baru digunakan. Huang Renjun namanya.

"Oh, hai Renjun. Kau bekerja disini?" Haechan mengambil tempat duduk yang disamping meja yang sedang Renjun bersihkan.

"Iya, hari ini shift pagi sampai sore." jelasnya, Haechan menganggukkan kepala mendengar itu. 
"Kau mau pesan apa? biar aku traktir." tanya Renjun.

"Benarkah? Hm...kalau begitu mana saja yang menurutmu enak." Haechan menjawab dan dibalas anggukan oleh Renjun. Setelah kepergian Renjun, ia menatap punggung anak itu yang menghilang dibalik ruang pembuatan pesanan dan Haechan hanya bisa melihat dari kaca, Renjun memilik paras wajah yang cantik, namun tak banyak yang mengenalnya karena anak itu begitu tertutup. Haechan pernah beberapa kali satu kelompok dengan Renjun dan anak itu lumayan menyenangkan diajak mengobrol. Mungkin Haechan bisa mengajak Renjun menjadi teman bermain setelah ini, ia masih tidak mengerti kenapa si kembar melarangnya dekat-dekat dengan Jaemin. Apa mereka cemburu?

SUGAR CRIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang