20. Pembalasan Haechan

1.4K 185 5
                                    

Karina dan Minjeong baru menyelesaikan kelasnya, keduanya memang selalu bersama. Hari ini mereka berniat untuk pergi menghabiskan waktu setelah ujian selesai, refreshing dari hari hari melelahkan karena belajar soal-soal. 

Namun baru saja langkah kaki mereka sampai di parkiran kampus, mereka dihadang oleh dua orang pria yang entah datang darimana. 
"Kalau kalian tidak mau terluka, masuk ke dalam mobil." Karina dan Winter saling bertukar tatap sebelum akhirnya memutuskan untuk menurut daripada mereka disekap dan berakhir di tempat yang tak diinginkan, mereka ketakutan tentu saja, bahkan kini tangan mereka berdua saling menggenggam. 

"Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Karina ketika mobil sudah mulai berjalan, namun kedua pria itu tentu tidak akan memberikan jawaban dan membiarkan kedua anak itu ketakutan dibelakang sana. 

Mobil hitam itu berhenti disebuah rumah besar setelah hampir satu jam mereka perjalanan, pria dengan badan besar itu mendorong tubuh Karina dan Minjeong agar masuk dan mengikuti mereka dibelakang. Kedua anak perempuan itu bahkan tidak bisa melakukan apapun untuk melawan, kekuatan mereka pasti jauh kalah dibandingkan kedua pria ini. Mereka dibawa masuk ke dalam sebuah ruangan yang kemudian ditutup dan dikunci. 

"Karina...apa nyawa kita akan berakhir disini?" tanya Winter dengan suara bergetar yang kentara, anak itu ketakutan sampai keringat dingin mengucur dipelipisnya.
"Tenanglah, semua akan baik-baik saja." Karina mengusap kepala Winter untuk menenangkan anak itu meskipun tak ada efek bagi Winter karena mereka sudah terjebak di dalam sebuah ruangan yang entah mereka akan diapakan setelah ini. 

Tak lama kemudian lampu menjadi lebih terang dan terdengar suara langkah kaki mendekat dan membuat jantung Karina dan Winter berdetak tak karuan. Sampai akhirnya sosok itu muncul juga, 

"Hey! kalian sudah datang terlebih dahulu rupanya." Haechan datang dengan sebuah boneka beruang dipelukan lengan kanannya, 
"Haechan? jadi kau yang menculik kami?" tanya Winter. 

Haechan turun dari tangga dan menghampiri keduanya dengan senyum merekah, "Haechan...kau tidak akan melakukan apapun pada kami kan?" tanya Karina, kali ini dia tidak bisa menyembunyikan ketakutannya, Haechan adalah sosok yang tidak bisa ditebak dan juga ada dua pawang mengerikan dibelakang Haechan yang siap menerjang kapan saja. Haechan tertawa, melihat wajah ketakutan dua sahabat barunya itu membuat Haechan merasa lucu, 

"Oh tidak, aku ingin kalian melihat pertunjukan bersamaku. Kemari." Haechan berjalan di depan, memandu Karina dan Winter masuk ke dalam sebuah ruangan yang lebih kecil dan ada sebuah kaca bening disana, dilengkapi dengan sebuah sofa empuk, mereka seperti akan menonton sebuah pertunjukan. 

Karina dan Winter masih belum bisa tenang meskipun sudah mendengar jawaban dari Haechan, bahkan ketika mereka bertiga sudah duduk bersama di sofa. 
"Sebelumnya, terimakasih karena semua yang telah kalian lakukan untukku." ucapan Haechan membuat Karina dan Winter sama-sama menoleh, di dalam hati mereka sudah merutuki diri. 

Apakah rahasia mereka sudah terbongkar? 

"Terimakasih karena sudah melindungiku." setelah itu kaca yang ada di sebrang mereka memperlihatkan seorang laki-laki yang terikat diatas sebuah kursi, 
"Karena itu aku mengajak kalian untuk melihat pertunjukan pembalasanku pada pelaku, oh kalian bisa merequest karena perusahaan keluarga kalian hampir hancur karenanya." 

"Jaemin?" Winter nampak terkejut ketika menemukan siapa pria di depan sana,
"Tidak perlu terkejut, aku tahu kalau keluargamu juga meminta tolong pada Jaehyun untuk melindungiku kan?" kali ini Haechan menatap Winter dengan senyum yang tulus, ia benar-benar berterimakasih.

"J-jadi kau sudah tau semuanya?" tanya Karina, mendengar itu Haechan tertawa, "Ya walaupun butuh waktu setidaknya aku belum membunuh kalian terlebih dahulu. Aku tak lagi terkejut jika melihat Jaemin disana." Haechan kembali menatap ke depan, disana Jaemin bersama dengan kedua tunangan Haechan yang siap melaksanakan perintah dari Haechan,

SUGAR CRIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang