14. Tenang

1.9K 277 8
                                    

Haechan bangun lebih awal hari ini untuk menikmati hari mereka kan akan liburan di Swedia. Lebih tepatnya mereka akan jalan jalan di Stockholm, tempat yang Haechan ingin kunjungi tetapi belum sempat dulu. 

Haechan mengambil tasnya setelah selesai mandi dan bersiap, mengambil satu bingkai foto kedua orang tuanya. 
"Kita jalan-jalan kesini yuk hari ini." ucap Haechan sambil tersenyum sambil mengusap bingkai foto itu, dia merindukan kedua orang tuanya. Sepertinya setelah dari Swedia ia harus mengunjungi makam kedua orang tuanya, 

Suara pintu terbuka membuat Haechan menoleh dan menemukan Mike yang juga sudah rapi. 
"Sudah selesai?" tanyanya, kepala Haechan mengangguk sebagai jawaban,

"Ayo." Haechan bangkit dari duduknya setelah menaruh foto kedua orang tuanya di nakas, berjalan menghampiri Mike dan langsung memeluk lengannya. 
"Mike kita harus pergi ke jembatan Skeppsholmsbron." ujar Haechan dengan semangat, 
"Terserahmu, hari ini kami akan menuruti kemanapun kau ingin pergi." jawaban Mike sontak membuat Haechan semakin kesenangan, Mark terlihat sudah menunggu di depan pintu lengkap dengan pakaian keluar mereka. Tidak, mereka tidak menggunakan setelan jas tentunya. 

"Kita akan sarapan terlebih dahulu, aku sudah memesan tempat." ucap Mark, mereka bertiga berjalan bersama menuju ke mobil yang sudah menunggu di depan hotel, karena letak villa kemarin terlalu jauh dari tempat yang ingin Haechan kunjungi Mark dan Mike memutuskan untuk menginap di hotel yang lebih dekat. 

Begitu sampai direstoran semua makanan sudah siap dan langsung disajikan kepada mereka bertiga, 
"Dimana Doyoung?" tanya Haechan, 
"Dia sudah pergi lebih dulu, entah kemana." jawaban Mike membuat Haechan menganggukkan kepala mengerti, lantas kemudian Haechan mengambil satu sendok salad lalu menyuapi Mike yang sedang memakan entah apa itu namanya seperti bakso tanpa kuah yang diberi saus. 

"Aaaa." Mike menyelesaikan kunyahannya baru kemudian memakan suapan dari Haechan, lalu si manis beralih menyuapi Mike yang duduk di samping kirinya. 
"Markie aaaa."
"Aku bukan anak kecil." jawaban Mark tak membuat Haechan mengurungkan niatnya, ia masih dengan sendok berisi salad yang ada di depan mulut Mark sekarang.
"Aaa." kali ini mau tak mau Mark menerima suapan Haechan, 

"Markiee Mikeeyyy suapi aku juga." 

Mark dan Mike saling menatap, bingung. Ada apa dengan Haechan pagi ini? dia lebih manja daripada biasanya, sisi yang biasa Mark dan Mike lihat saat Haechan bersama dengan orang tuanya. 
"Ayo cepat!" 

Setelah sarapan Mark dan Mike pergi ke toilet, iya berdua padahal tidak ada yang ingin benar-benar ke toilet. 
"Ada yang aneh dengannya." ucap Mark begitu mereka sampai di toilet, sembari mencuci tangan Mike menjawab. 
"Ya, tapi yang kuingat adalah Haechan bersikap manja hanya kepada kedua orang tuanya." ucap Mike. 
"Apa dia menganggap kita sebagai orang tuanya?" lanjut Mike, 
"Kita kekasihnya, dasar bodoh." Mark menoyor kepala adiknya, membuat yang lebih muda lima belas menit itu. 
"Perubahannya sedikit membuatku terkejut, apa setelah membunuh pelaku utama bisa membuatnya lebih bahagia?" pertanyaan Mike rasanya masuk akal juga, kepala Mark mengangguk kecil.
"Mungkin." jawab Mark, ia ikut mencuci tangannya sebelum mereka berdua keluar dari kamar mandi untuk kembali menyusul Haechan. Mereka akan berjalan-jalan setelah ini.






⭑∞𝕾𝖚𝖌𝖆𝖗 𝕮𝖗𝖎𝖒𝖊∞⭑





Haechan terlihat berlari ke arah jembatan, sekilas memang di jembatan Skeppsholmsbron, tetapi Haechan menyukai tempat ini, meskipun belum pernah kesini. Kenapa? Karena disinilah kedua orang tuanya bertemu, mengharukannya lagi dulu Ten sedang dikejar para preman bayaran yang hendak menangkapnya. Lalu Johnny yang tidak sengaja bertabrakan dengan Ten jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Ten, menolongnya tanpa meminta imbalan. Jalan percintaan yang sangat mulus di awal. 

SUGAR CRIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang