Setelah mendapatkan hadiah yang tidak terduga yaitu kehamilan Haechan, mereka melaksanakan pesta pernikahan secara mendadak. Tak banyak yang diundang ke pesta pernikahan privat ini, media saja hanya ada dua yang khusus meliput dan menyebarkan berita.
"Injunn bagaimana penampilanku?" tanya Haechan sambil membalikkan badannya menghadap Renjun yang menemaninya diruang rias, anak itu sudah menggunakan setelan jas berwarna putih, sedangkan Renjun menggunakna setelan jas berwarna biru tua sama seperti keluarga lainnya. Haechan sudah menganggap Renjun sebagai keluarga, bahkan anak itu yang akan mengantarkannya ke altar nanti.
"Kau cantik, sudah hampir waktunya. Jangan gugup, oke?" Renjun menyematkan bunga di saku jas milik Haechan, kepala Haechan mengangguk.
"Aku tidak gugup sama sekali." meskipun Haechan berucap demikian dengan wajah sombongnya namun Renjun tahu anak itu gugup karena telapak tangannya terasa dingin.Tok! tok!
"Kepada pengantin semua sudah siap waktunya berjalan ke altar." salah seorang staff dari wedding organizer mengetuk pintu dan berucap demikian, Haechan bersama Renjun keluar dari ruang rias, mereka melakukan pernikahan disebuah hotel terbaik, kamar rias yang ditempati Haechan sekarang adalah kamar presiden suite yang lebih cocok disebut sebagai villa. Mereka berdua berjalan menuju ke tempat pemberkatan yang tak jauh dari sana, Renjun sebagai wali dari Haechan mengantarkan anak itu ke altar, pernikahan mereka outdoor, oh tentunya dengan dua orang alpha disini. Dalam seratus tahun ini adalah yang pertama kalinya.
Acara pemberkatan itu berjalan dengan mulus, Haechan kini tengah melakukan sesi pemotretan. Renjun mengawasi dari jauh sambil memakan pudingnya, ditengah keramaian itu Renjun melihat ada satu orang aneh yang tidak membaur dengan orang lain.
"Kenapa dia terlihat aneh?" belum sempat Renjun menghampiri Mark atau Mike untuk melaporkan keadaan aneh itu, suara tembakan terdengar begitu jelas dan Haechan yang terduduk diatas altar dengan jas putihnya yang terkotori dengan warna merah."Haechan!"
Mike mengedarkan pandangannya kemudian berlari ketika melihat ada orang yang terlihat keluar dari kerumunan, Mark sudah pasti akan membawa Haechan. Mike berlari sekuat tenaga untuk mengejar orang itu bahkan sampai keluar dari resepsi, Mike mengeluarkan pistol dari saku jas nya ketika sudah dekat dengan pelaku.
Jdor!
Beberapa kali tembakan Mike berhasil mengenai pelaku, Mike tanpa banyak bertanya atau melihat langsung menyeret orang itu menuju ke parkiran, tak ada orang yang berkeliaran disana, mereka sudah menyewa hampir seluruh kamar hotel untuk tamu undangan. Mike menyeret orang suruhan itu dan memasukkannya ke dalam mobil, dalam perjalanan itu Mike menuju ke markas,
"Bagaimana keadaan Haechan?" Mike menelfon Mark untuk mengetahui situasi,
"Masih dalam perjalanan, bagaimana pelakunya?"
"Aku dalam perjalanan ke markas." setelah itu panggilan terputus dan Mike menghubungi Doyoung agar dia menyusul ke markas.Mark masih menunggu di depan ruang UGD sudah lebih dari satu jam hingga akhirnya dokter keluar dari ruang UGD.
"Bagaimana keadaannya?"
"Dia kehilangan banyak darah, mungkin butuh waktu untuk siuman. Kalau begitu kami akan memindahkannya ke ruang rawat." penjelasan dokter cukup membuat hati Mark tenang, setidaknya Haechan akan baik-baik saja.Setelah dokter memindahkan Haechan ke ruang rawat, Mark yang berjaga disana dengan penambahan penjaga diluar ruang rawat itu, mereka akan kembali ke rumah jika Haechan sudah sadar.
"Bagaimana keadaan luar?" tanya Mark pada salah satu penjaga,
"Tidak ada pergerakan, masih aman." jawabnya, kepala Mark mengangguk, ia kemudian masuk ke dalam sambil membawa makanan pesanannya, dia belum sempat memegang makanan.Sambil menunggu Haechan sadar, Mark memakan makan malamnya, meskipun telat.
"Dimsum..." suara itu mengalihkan pandangan Mark dari dimsum yang baru saja dia buka, ia menatap kearah Haechan yang membuka matanya."Dimsum.." anak itu berucap dengan suara seraknya sambil menatap Mark,
"Tahu begini aku membeli dimsum daritadi." guraunya. Ia beralih pada Haechan, membantu anak itu untuk duduk kemudian memberikan air putih pada Haechan,Mark menyuapi Haechan, sebagai gantinya dia akan memesan lagi setelah ini.
"Kemana Mike?"
"Dia akan kembali sebentar lagi." meskipun jawaban Mike tidak menjawab rasa penasarannya, namun setidaknya Mike akan kembali.
"Mark, anakku...bagaimana?" tanya Haechan,Mark mengusap kepala Haechan sambil tersenyum, "Dia baik-baik saja, kau melindunginya dengan baik." mendengar itu Haechan menghembuskan nafas lega, bayinya baik-baik saja.
⭑∞𝕾𝖚𝖌𝖆𝖗 𝕮𝖗𝖎𝖒𝖊∞⭑
Setelah kondisi Haechan dinyatakan stabil dan bisa rawat jalan, Mark dan Mike segera membawa Haechan pulang, mereka tidak mau ambil resiko dengan menempatkan Haechan di fasilitas umum.
Mereka berada di tempat persembunyian sekarang, salah satu villa milik Mark yang letaknya jauh dari apartemen mereka. Jaehyun dan Taeyong juga tidak banyak bertanya, mereka hanya mengabari tentang keadaan Haechan saja tanpa menanyakan dimana mereka sekarang, toh Jaehyun tau kalau anak-anaknya itu pasti baik-baik saja.
Haechan sedang menikmati filmnya ketika Mark dan Mike pergi, mereka berdua bilang tidak akan lama. Bahkan sampai sekarang Haechan belum diberitahu siapa pelakunya, film yang Haechan tonton tidak terlalu menarik perhatiannya, dia ingin si kembar segera pulang agar dia bisa tidur dengan nyenyak!
Haechan menyambar ponselnya kemudian menelfon Mike, tak butuh waktu lama untuk Mike mengangkat panggilannya.
"Kenapa lama sekali?! Ini sudah tiga jam dan kalian belum kembali." Haechan langsung bertanya dengan intonasi yang menunjukkan kalau dia kesal,
"Kenapa kau suka sekali marah-marah sih? Ini baru tiga jam kami pergi."
"Itu lama Mike, satu jam saja sudah lama dan kalian pergi tiga jam? Kau pikir aku bodoh tidak bisa membedakan mana sebentar dan mana lama?" Haechan masih sibuk mengomel ketika Mark hanya bisa menghela nafas melihat Mike yang sangat tidak membantu dalam menenangkan Haechan."Tiga jam itu masih sebentar, jangan merengek."
"Mike kau- ugh! menyebalkan! Tidak usah pulang sekalian!" setelah itu Haechan memutus panggilan, entah kenapa dia jadi senitif akhir-akhir ini, bahkan setelah panggilan itu terputus Haechan menangis.Tak berselang lama ada panggilan yang masuk, kali ini dari Mark. Haechan pun mengangkatnya,
"Hey babe, maaf terlambat. Butuh waktu untuk mengejar pelakunya, kami masih dalam perjalanan pulang."
"Bisa bawakan aku ramen?"
"Of course."
"Takoyaki juga."
"Sudah?" kepala Haechan mengangguk sebagai jawaban, padahal tahu kalau Mark tidak akan melihatnya, tapi disebrang sana Mark tersenyum.
"Jangan menangis, kami akan tiba dalam satu jam bersama dengan makanan pesananmu."
"Hati-hati." ucap Haechan dengan suara seraknya, setelah itu panggilan diakhiri."Lihat? jangan pernah membentaknya, kau ingat kata dokter kandungan tadi. Dia sensitif, jangan terlalu memaksa." ucap Mark, ia melirik saudara kembarnya yang asik memainkan game di ponsel,
"Mike."
"Ya ya aku mengerti." Mike menyahut seadanya, Mike memang tidak bisa bersikap seromantis dan sedewasa Mark, namun jangan salah mengartikan kalau rasa sayang mereka berdua berbeda. Tidak, dia sama sayangnya pada Haechan.⭑∞𝕾𝖚𝖌𝖆𝖗 𝕮𝖗𝖎𝖒𝖊∞⭑
Aku update sikit dulu, hehe, agak seret akhir-akhir ini jadi aku main genshin:)JAN LUPA VOMMENT
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR CRIME (END)
FanficJatuh cinta pada Mark dan Mike adalah salah satu hal terburuk yang pernah aku lakukan. Tapi, merekalah yang membuatku tetap hidup hingga sekarang. -Haechan ----------------------------------------------------------------------------------- Mereka se...