18. New Case 🔞🔞

3.3K 271 6
                                    

Pagi ini Haechan terbangun dengan tubuhnya yang dipeluk dari belakang dan depan, kedua mate-nya itu nampak nyenyak tidur sambil memeluknya, sayangnya disini Haechan yang agak susah bernafas. 
"Kalian berat..." Haechan merengek dengan suara khas bangun tidur, tangannya berusaha untuk menyingkirkan tangan Mark dan Mike dari tubuhnya namun tidak berhasil. Haechan menghela nafas, Renjun sudah pergi dari apartemennya karena itu sudah minggu lalu jadi tidak ada yang memasak sarapan khas rumahan.

"Markieee aku lapar." Haechan menolehkan kepala ke kanan sambil menarik pipi Mark untuk membangunkannya, jujur Haechan tidak tahu jam berapa mereka berdua pulang karena mereka bilang akan pergi menjalankan misi, saat dia bangun tahu-tahu sudah memeluknya. 

Mark membuka matanya, tatapan keduanya bertemu dan saling tatap beberapa waktu sebelum akhirnya Mark mengecup bibirnya,
"Aku akan membuatkan sarapan, kau bisa pergi mandi." ucap Mark. 
"Lalu Mikey?" 
"Biarkan dia beristirahat lebih lama." jawaban Mark dibalas anggukan oleh Haechan, anak itu kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Mark menatap Mike yang masih tertidur pulas, adiknya itu memang agak sulit dibangunkan. 

"Hey, kau periksa semua sudut apartemen." ucap Mark yang dibalas seadaanya oleh Mike, yang lebih tua 15 menit pergi menuju ke dapur untuk membuatkan Haechan sarapan, mereka baru pulang dua jam yang lalu sebenarnya. 

Mendengar suara pintu tertutup kedua kelopak mata Mike yang masih terasa berat dipaksa untuk terbuka, ia melihat keadaan sekitar kamar kemudian mengambil ponsel milik Haechan yang ada di nakas lalu pergi ke kamar mandi, ia membuka pintu kamar mandi tanpa mengetuknya, membuat Haechan memekik kaget ditengah konser kamar mandinya.

"Hey! kau bsia mengetuk pintu lebih dulu!" protes Haechan sambil mematikan shower, Mike tersenyum kemudian mencium bibir Haechan dan melumatnya lembut, mencicip sarapan pembukanya hari ini.
"Hubungi Jaemin dan ajak dia untuk makan malam hari ini, bibinya meninggal hari ini ucapkan bela sungkawa padanya. Aku dan Mark juga menitip salam." Mike pergi keluar setelah berucap demikian, meninggalkan Haechan dengan seribu tanda tanya tapi tetap melakukan apa yang diperintahkan oleh kekasihnya, toh bibi Jaemin juga meninggal, dia harus mengucapkan bela sungkawa. 

Mike langsung kembali kamar, mengambil benda-benda yang dirasa sudah tidak dibutuhkan lagi ke dalam sebuah kardus besar sebelum menaruhnya diluar apartemen untuk dibuang nantinya. 

"Sudah?" Mark menatap Mike yang mengangguk menjawab pertanyaannya, 
"Tidak sulit menemukan kamera itu." jawab Mike.
"Kira-kira siapa yang menyusup masuk ketika kita lengah?" ya, mereka menemukan kamera tersembunyi diantara barang-barang diapartemen mereka, bahkan ada barang-barang yang dibuat replika atau barang tambahan yang dibuat tak mencolok diantara furniture apartemen mereka. 

"Aku sudah menyuruh Doyoung untuk menyelidikinya pagi tadi saat kita pulang, dan dia sedang memeriksa CCTV sekitar, kemungkinan dia meretas CCTV di apartemen saat melakukannya." Mike menjelaskan sambil meletakkan kepala di meja, 
"Ayah meminta bertemu dengan Haechan." Mike langsung mengangkat kepala ketika mendengar ucapan Mark, 
"Untuk apa?" Mark mengangkat bahu sebagai jawaban, 
"Kenapa dia jadi ingin ikut campur? apa dia ada rencana lain?" 
"Aku tidak tahu, yang penting kita sudah menghilangkan kamera dan harus segera pergi dari sini." jawab Mark. 

"Markiee! Mikey!" Haechan datang setelah mandi, yang membuat heran adalah anak itu hanya memakai bathrobe dengan rambut setengah basah, 

"Sudah selesai, hm?" Haechan duduk dipangkuan Mike, memeluk leher kekasihnya itu dengan manja. 
"Aku sudah menghubungi Jaemin, tapi dia bilang tidak bisa datang karena ada acara keluarga." jelas Haechan, 
"Tak apa kalau begitu, kita bisa pergi sendiri." 
"Dengan Renjun?" Haechan langsung menatap Mark ketika mengucapkannya, penuh harap agar Mark menyetujuinya, namun Mike mencubit pipinya.

SUGAR CRIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang