27. Mark and Mike

1.1K 139 5
                                    

Mike berada diatas gedung 20 lantai sekarang, menggunakan teropongnya untuk memantau keadaan di sebrang gedung yang menjadi sasaran mereka kali ini. Oh ini misi kelima mereka, masih baru bergabung ke lapangan dan bisa dibilang mereka berdua masih sangat rentan untuk tertangkap, kerja sama mereka masih sangat kurang dan rencana mereka masih sangat rentan, tapi mereka harus tetap melakukan misi itu di usia mereka yang masih 17 tahun. 

"Mike, kau gila?! kita harus melakukan sesuai rencana." omel Mark lewat earphone, namun Mike mengabaikannya.
"Rencanamu terlalu formal, aku tidak suka." Mike menyiapkan peralatannya setelah memastikan kalau target mereka berada di posisi. 
"Ini agar kita tidak terluka dasar bodoh." 
"Setiap hari kita dipukuli." Mike mengingat hari-harinya di neraka berkedok rumah itu, Ayah dan bodyguard sialan yang setiap hari memukuli mereka dan menyuruh mereka untuk mengalahkan mereka dengan tubuh yang lebih kecil daripada paman yang menghajar mereka itu. 

Mark berdecak, dia sedang berada di dalam gedung yang mereka incar, seharusnya Mike berada di gedung yang sama, tapi bocah itu malah berada di gedung lain dan mencoba untuk masuk lewat kaca gedung. Memang gila. 

"Jangan coba-coba kau Mike." peringatan Mark tidak berlaku bagi Mike, anak itu sudah siap, ia menembakkan jangkar ke sebrang gedung dan jangkar itu menempel dengan baik di tembok. 
"Mike." 
"Cepatlah masuk." setelah itu Mike berseru senang ketika ia terjun menggunakan tali menyebrangi gedung, Mark yang aslinya sedang berada di lantai tiga langsung bergegas berlari ke lift untuk naik ke lantai sepuluh,

"Astaga, kesalahan apa yang kuperbuat sampai mempunya saudara sepertinya." gerutu Mark, ia memencet tombol 10 di lift. Sedangkan diatas sana Mike sudah membuat keributan setelah berhasil masuk dengan memecah kaca setebal 7cm dengan pistol, suara gaduh terdengar dari luar ruangan tempat pesta privat itu dilakukan, Mike berhasil menembak target mereka tetapi kini mereka jadi incaran. Mark bisa melihat bagaimana anak itu berusaha keras untuk membunuh mereka semua yang ada disana tanpa menyadari kalau ada satu orang yang mencurigakan, 
"Sial. Cepat keluar dari sini, ada yang membawa granat." Mark berlari melawan arus manusia yang berlarian keluar, 
"Kenapa ada yang lolos?!" 
"Kau yang gegabah." dua anak itu saling menyalahkan, belum sempat Mike menyelesaikan urusannya, Mark sudah mendorong tubuh anak itu dari kaca yang pecah tadi, namun takdir berkata lain ketika Mark hendak ikut dengan saudaranya terjun ke bawah tubuhnya malah ditarik oleh seseorang. Mike tidak sempat mencegahnya, saat dia hendak ke atas sebuah ledakan terjadi dibarengi dengan tubuh Mark yang terlempar dari kaca. Bola mata Mike membola, terkejut ketika melihat saudaranya jatuh dan dia tidak bisa melakukan apa-apa bahkan hingga tubuh Mark menghantam tanah, tubuh Mike masih tergantung pada tali, ia memanjangkan talinya dan memotong tali itu saat dirasa dia bisa mendarat dan membawa tubuh Mark pergi darisana. Untungnya polisi tidak melihat mereka, kali ini mereka berdua terlalu ceroboh, bahkan Mike ketika sampai dirumah dan meminta bantuan agar Ayahnya menyelamatkan Mark, satu-satunya hal yang dia dapatkan adalah sebuah pukulan bertubi dari sang Ayah. 

"Sudah Ayah bilang, berkoordinasilah. Jangan egois." mendengar luapan amarah dari sang Ayah membuat Mike menciut, 
"Maaf."
"Maafmu tidak akan mengembalikan Mark." ucap Jaehyun sebelum dia meninggalkan Mike di ruang tamu dengan jasad Mark yang terbaring di sofa berlumuran darah. Mike mengusap wajahnya, ia tanpa sadar menggigit bibir bawahnya untuk menahan tangis, bagaimana bisa dia meninggalkan Mark begitu saja? Mereka satu dan selalu bersama.

"Mark.."  

Haruskah Mike menyerah? 
Bahkan sampai pukul 03.00 dini hari Mike masih berada disamping tubuh Mark dan berdoa ada keajaiban. 
"Bawa tubuh Mark masuk ke dalam mobil." ucapan sang Ayah membuat Mike menoleh, ia melihat Jaehyun dan Taeyong dalam balutan setelan jas rapi, 
"Kalian akan menguburkan Mark?" tanya Mike,
"Kita akan menghidupkannya kembali." setelah itu Jaehyun berjalan keluar dari rumah, Taeyong tidak mengatakan apa-apa, tetapi kemudian Mike dengan segera membawa tubuh Mark menyusul kedua orang tuanya menuju ke mobil. 

SUGAR CRIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang