17. Fakta

1.9K 268 10
                                    

Haechan masih berada di apartemen Renjun, si omega manis itu membiarkan Haechan tetap berada di apartemennya. Hari ini bahkan Haechan masih berada di apartemen meskipun Renjun pergi bekerja, Haechan bahkan memesan makanan, mau dia memakai uangnya atau tidak si kembar juga pasti tahu dimana dia sekarang. Setiap transaksi yang dilakukan Haechan pasti terlihat juga oleh si kembar,

Haechan membuka pintu apartemen saat mendengar ketukan di pintu apartemen, dia kira itu adalah petugas pengantar makanan, ah memang benar orang itu mengantar makanan tetapi itu Mark dan Mike yang berdiri di depannya. Haechan berdecak kemudian meraih plastik berisi jajangmyeon yang dia pesan, ketika hendak masuk ke dalam kaki Mark mencegah agar pintu itu tidak tertutup.

"Untuk apa dua mate yang memanfaatkanku ini berada disini? Pergilah." ucap Haechan. 
"Kami disini ingin meluruskan tentang hal itu." Mike angkat bicara, namun Haechan mendengus. 
"Bicaralah pada pintu ini." Haechan menendang kaki Mark lalu menutup pintu dengan keras, Mark menatap Mike meminta saran tetapi anak itu menggeleng. 

"Sementara ini kita minta body guard buat jaga aja dulu." ucapnya, mereka harus pergi ke kampus hari ini dan ada beberapa permintaan untuk mereka yang harus segera diselesaikan. 
"Jaga dan awasi Haechan, laporkan setiap pergerakannya pada kami." ucap Mike sebelum mereka berdua meninggalkan gedung apartemen Renjun. 

Haechan mengintip dari lubang yang ada di pintu, memastikan kalau mereka berdua sudah pergi. 
"Anak-anak sialan, aku benci mereka." Haechan bergumam kemudian berjalan menuju ke meja makan untuk menikmati sarapan keduanya, iya dia sudah sarapan bersama Renjun sebelum temannya itu berangkat bekerja dan sekarang Haechan sudah lapar lagi. 

Ditengah acara makan paginya Haechan menerima sebuah pesan dari ponselnya, oh ngomong-ngomong ia berhasil mendapatkan ponselnya dari Doyoung. Pria itu bahkan sudah menemukannya setengah jam setelah dia sampai di rumah Renjun, tadinya Doyoung sudah meminta agar Haechan kembali tetapi tentu Haechan tidak mau. 

Ada satu pesan baru dari Jaemin, bertanya tentang kabarnya. 

"Haruskah aku membalasnya?" batin Haechan, ia masih memandangi layar ponselnya sebelum akhirnya memilih untuk tidak membalas pesan Jaemin dan mengabaikannya. Ia juga tidak tahu harus menjawab apa, 

Haechan memakan mi-nya dengan lahap, padahal tadi dia merasa cukup kenyang tetapi baru dua jam berselang dia merasa lapar lagi. 
"Ah kurasa aku akan bertambah gemuk setelah ini." gerutu Haechan, saat ia sedang menikmati makanannya kembali terdengar suara ketukan pintu.
"Kalau sampai si kembar itu kembali lagi aku akan menendang penis mereka bergantian." Haechan bangkit dari duduknya kemudian membuka pintu, dia kira akan menemukan si kembar tetapi ternyata Doyoung. Pria itu datang sambil membawa satu kresek putih berisi snack dan beberapa minuman. 

"Aku membawa camilan." Doyoung lalu masuk ke dalam melewati Haechan yang membiarkan pria itu masuk, 
"Kemana mereka?" 
"Bukankah kau baru mengusir mereka?" Haechan berdecak, ia lalu kembali duduk lesehan di depan meja kecil yang masih penuh dengan makanan pesanannya, 

"Mereka pergi ke kampus dan menyelesaikan beberapa permintaan." jawaban Doyoung tidak dibalas oleh Haechan, ia membiarkan Doyoung mengganti channel TV sampai pada tayangan berita, 
"Hey, berapa Ayahku membayar kalian?" 

Doyoung tersenyum lalu menatap Haechan, "Pertemanan." jawaban Doyoung membuat Haechan mengernyitkan kening, 
"Apa maksudmu?" 
"Kedua Ayah kalian bersahabat, namun karena ancaman dari luar Ayahmu merahasiakannya dari banyak media." Doyoung memakan nasi kepal yang dia beli dari minimarket dengan nikmat, rasa tuna mayo menyelimuti lidahnya.

"Siapa Ayah si kembar ini sebenarnya?" Doyoung tertawa mendengar jawaban Haechan,
"Jadi mereka belum pernah mengajakmu ke rumah mereka?" Haechan menggeleng sebaga jawaban, 
"Kalau begitu kau akan mengetahuinya kalau kau sudah kesana." 
"Kalian sangat membingungkan, terlalu banyak versi cerita sampai aku tidak tahu siapa yang harus aku percaya." 
"Percaya dirimu sendiri, tapi hal satu ini kau harus percaya jika si kembar psikopat itu menyukaimu dan ada satu orang lagi yang terlibat." Doyoung bangkit dari duduknya dan memilih untuk pergi ke kamar untuk tidur, meninggalkan Haechan dengan TV dan snack. 

SUGAR CRIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang