7. Stole

2.2K 354 4
                                    

Hari ini Haechan akan menjalani harinya seperti biasa, hanya beberapa perbedaan kecil yang membuat dirinya kini lebih di perhatikan yaitu identitasnya yang sudah terungkap, dan statusnya menjadi kekasih si kembar yang menjadi pangeran kampus ini. 

"Hari ini kau bisa pulang sendiri." ucap Mark ketika Haechan tengah merapikan buku-bukunya, Haechan langsung menatap Mark dan Mike bergantian. Tumben sekali, 

"Kami akan pergi hari ini." kali ini Mike yang berucap, lelaki itu dengan mudahnya berjalan ke arah Haechan dan memberikan sebuah kecupan di bibirnya, ah dan sebuah lumatan kecil. 
"Kami akan segera kembali, pastikan kau sudah ada dirumah sebelum kami kembali." ucap Mike.

Haechan langsung menatap sekitarnya dan benar saja semua anak-anak dikelasnya menatap kejadian itu, Haechan malu. Belum sampai disitu saja, Mark bahkan ikut mencium bibirnya, satu tangannya menarik pinggang Haechan dan mempertemukan bibir mereka dan melumatnya lebih intens, Haechan memukul lengan Mark agar berhenti melumat bibirnya di tempat umum seperti ini. Astaga! banyak yang melihat.

"Kalian gila." Haechan meraih tasnya kemudian berjalan meninggalkan kelas dan kedua orang itu, Haechan mengusap bibirnya dengan punggung tangannya. Gila, hanya itu yang mengisi kepala Haechan sekarang. Haechan pastinya pulang dengan- Haechan menghentikan langkahnya saat sadar kalau dia tidak pernah membawa mobil sendiri setelah tinggal dengan Mark dan juga Mike. 

"Kenapa terburu-buru seperti itu? tunggu kami." suara itu semakin terdengar menyebalkan ditelinga Haechan, ia membalikkan tubuhnya menghadap Mark dan Mike. 
"Dengar, jangan lagi kalian menciumku di tempat umum seperti tadi." ucap Haechan sambil menunjuk wajah Mark dan Mike bergantian.

Mike terkekeh, "Memang apa yang akan kau lakukan jika kami melakukan itu lagi?" tanya Mike sembari mendekatkan wajahnya pada wajah Haechan. Oke, Haechan langsung kecil nyali.

"Mana kunci mobil?" tanya Haechan sembari mengadahkan tangannya, Mark memberikan kunci mobil pada Haechan. "Ingat, jangan terlambat pulang. Dan kami pasti selalu tahu dimana posisimu." Mark berpesan.

"Ck, psikopat." celetuk Haechan sebelum pergi meninggalkan Mark dan Mike, untuk yang kedua kalinya. 
"Dia berani berkata seperti itu karena belum tahu siapa kita kan?" tanya Mike, mereka berdua berjalan menuju ke depan gedung kampus, mobil mereka sudah menunggu di depan.
"Bagaimana jika nanti dia tahu?" Mark bertanya, 
"Aku tahu dia akan tetap menjadi milik kita meskipun tahu jika kita adalah orang paling berbahaya baginya." ucap Mike. 
"Kau benar."



Bip-! bip-!

Haechan masuk ke dalam mobil, baru saja menutup pintu dua orang perempuan yang tak begitu Haechan kenal menghampirinya. Itu Karina dan Minjeong, ia menghela nafas apa lagi sekarang? 

Karina mengetuk jendela mobil Haechan dua kali yang kemudian membuat Haechan membuka kaca mobilnya, "Ada apa?" tanya Haechan.

"Beri kami tumpangan." ucapan Karina membuat Haechan mengernyit heran, mereka tidak dekat dan tiba-tiba meminta tumpangan?

"Mobil Karina tidak bisa menyala, kami ingin pulang dan kebetulan kau lewat." Minjeong menambahkan. 
Mau bagaimanapun Haechan masih punya hati nurani dan tidak bisa meninggalkan kedua perempuan ini dengan penolakan, toh masalah lalu sudah tidak dia pikirkan lagi.

"Masuk." ucapan Haechan langsung membuat Minjeong berseru senang, mereka berdua langsung masuk ke mobil, duduk dikursi penumpang. 

"Memang rumah kalian dimana?" tanya Haechan saat mereka sudah mulai meninggalkan area kampus. 
"Ey, mana mungkin kita langsung pulang ke rumah. Ayo ke tempat karaoke, aku yang bayar." ajak Karina. 

SUGAR CRIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang