15. Kembali normal?

1.8K 263 13
                                    

Begitu kembali ke Korea, Haechan sudah disambut oleh dokter yang langsung memeriksanya begitu dia diturunkan diatas kasur kamarnya. Haechan hanya kelelahan hingga drop, perjalanan jauh setelah semalamnya di gempur oleh dua orang mungkin itu adalah alasannya. 

Dan hari ini Haechan kembali ke kampus seperti biasanya, berangkat dengan si kembar dan mendengarkan bisikan gosip dari anak-anak. Sungguh kali ini Haechan merasa tidak punya siapa-siapa lagi kecuali-

"Haechan!" si manis menoleh dan melihat Jaemin menghampirinya, karena Mark dan Mike sedang tidak ada mungkin Jaemin jadi berani memanggil Haechan. 
"Bagaimana kabarmu? aku dengar kau sakit." tanya Jaemin,
"Sudah lebih baik." Haechan membalas sambil tersenyum, mereka berdua berjalan berdampingan menuju ke kelas, oke, Jaemin hanya mengantar. 

"Apa kau ada waktu hari ini?" ada jeda diantara keduanya sebelum Haechan menjawab,
"Entahlah, waktuku tergantung pada Mark dan Mike." jawaban Haechan tidak lagi membuat Jaemin heran, semakin hari Haechan semakin susah ditemui, 
"Baiklah kalau begitu. Oh ya, apa kau tau kemana Yeri? sudah berhari-hari dia tidak ada kabar dan tidak ada yang tahu." mendengar pertanyaan Jaemin membuat Haechan baru sadar kalau tidak ada kabar keluarga Yeri sama sekali, tidak ada yang tahu. Biasanya akan ada laporan kehilangan tapi ini begitu hening, Haechan penasaran apa yang si kembar lakukan pada media dan keluarga Yeri. 

"Entahlah, mungkin kita bisa mengunjunginya lain kali. Rumahnya tidak mungkin berjalan kan?" Jaemin tersenyum tipis dan mengangguk,
"Kabari aku jika kau senggang, kita bisa berkumpul seperti dulu." lagi-lagi kepala Haechan mengangguk sebagai jawaban lalu ia masuk ke dalam kelas sedangkan Jaemin menuju ke kelasnya. 

"Mereka benar-benar handal menyembunyikan jejak." ketika Haechan masuk ke dalam kelas dia bisa melihat Mark dan Mike di bangkunya,
"Darimana?" tanya Mark begitu Haechan duduk, sedangkan Mike nampak mengendus tubuhnya.
"Kau bertemu dengan Jaemin?" tanya Mike.
"Dia hanya mengantarku ke kelas dan mengobrol sedikit, tidak lebih. Lagi pula salah kalian yang menurunkanku di depan." Haechan berusaha untuk menjelaskan, dasar Alpha memang posesif. Padahal Haechan belum ditan- Haechan menghentikan aktivitasnya ketika terpikirkan oleh hal itu. Apa mereka sudah melakukan knot dan menandainya? 

"Ada apa? ada yang mengganggumu?" Mark menatap Haechan khawatir ketika melihat ekspresi si manis berubah,
"Kalian...apa kalian melakukan marking padaku?" pertanyaan Haechan terdengar sangat polos sampai membuat Mike dan Mark terkekeh,
"Kau baru bertanya sekarang?" 

'Sialan'

"Lalu yang kau lihat di bahumu itu apa? gigitan dinosaurus? vampir?" Mark tanpa malunya menyibak kerah kemeja hitam yang dikenakan Haechan hingga menampakkan bahu kanannya, ada dua gigitan disana.

"Apa ini bisa? maksudku aku omega dengan dua alpha?" Haechan bertanya dengan intonasi yang pelan,
"Kalau kami bisa memilikimu itu artinya bisa." jawab Mike. 
"Jangan pikirkan yang lain, kau sudah resmi menjadi milik kami." Mark mengecup bibir Haechan disusul dengan Mike yang mengecup bibir Haechan juga. 

"Kehidupanku menjadi semakin gila." batin Haechan.

"Jadi jangan harap kau bisa berlama-lama dengan alpha lain Seo Haechan." Mike mengusap kepala Haechan.
"Baiklah yang dibelakang mohon disudahi drama-nya mari kita mulai pembelajaran." suara dosen didepan membuat Haechan menampik tangan Mike dan kembali fokus ke depan dengan wajah ketus meskipun wajahnya sudah memerah. 

Haechan sangat menggemaskan.







⭑∞𝕾𝖚𝖌𝖆𝖗 𝕮𝖗𝖎𝖒𝖊∞⭑

SUGAR CRIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang