28

60 3 0
                                    

Joshua meraup wajahny dengan kasar. Di sisi lain ia menyesal telah mengirimkan video itu ke ibunda Krisna. Namun sisi gelap di dalam dirinya juga bersorak karena ia bisa membalas Krisna telak dengan melukai Alila dan ibunda Krisna sekaligus.

Joshua 1 - Alila 1

Ia ingat saat malam itu di klub malam. 10 tahun silam, ia tak memungkirinya jika sejak masa pubertas nya ia membenci kaum wanita. Ia benci ketika ibunya meninggalkan ayahnya begitu saja karena ayahnya bangkrut. Perlahan usaha ayahnya bangkit dan bisa kembali seperti semula, namun tidak dengan kebencian Joshua pada kaum wanita. Di saat jiwanya kosong, datanglah Krisna ke kehidupannya, sosok pria lemah lembut dan tampan juga care terhadap Joshua. Perasaan Joshua pada Krisna semakin hari semakin dalam, apalagi Joshua sering menginap di apartemen Krisna dengan dalih mengerjakan tugas kuliah. Puncaknya malam itu, Krisna mabuk dan meracau menyebut nama adik nya yang tak juga sembuh. Joshua tak hadir sebagai sahabat malam itu, ia hadir sebagai pria dewasa yang menyukai Krisna. Krisna memeluk nya erat dan Joshua pun mengabadikan moment ketika ia mengecup bibir Krisna. Pria itu tak menolak sehingga ia pun melumat bibir Krisna. Tiba-tiba pria itu sadar dan Joshua mematikan videonya yang sudah terekam dengan baik. Krisna memukul Joshua tepat di wajahnya. Ia marah dan jijik pada Joshua, Krisna kabur ke apartemen nya dan menutup semua akses komunikasi pada Joshua.

Joshua memohon pada Krisna untuk memaafkannya, hingga Krisna pun kembali membuka pertemanannya dengan Joshua.

Perasaan Joshua tak juga mati, ia berusaha menggoda Krisna dengan sering bertelanjang dada di hadapan Krisna. Pernah sekali waktu ia hanya mengenakan boxer di hadapan Krisna namun pria itu tak juga menyentuh Joshua.

Joshua merasa di abaikan ketika Krisna berpacaran dengan seorang gadis asal Philipina. Joshua memisahkan mereka dengan mengirimkan video ciuman itu pada gadis Philipina itu dan akhirnya si gadis meninggalkan Krisna.

Joshua hampir gila ketika Krisna kembali ke Indonesia karena adiknya sudah sakit-sakitan.

Ia datang menyusul Krisna dan hampir saja membuat Krisna mabuk berat dan nyaris meminum obat perangsang yang ia campur di minumannya. Ben yang sudah bekerja untuk Krisna mencurigai gerak gerik Joshua dan menggagalkan rencana Joshua. Sejak saat itu Krisna menutup semua akses untuk Joshua hingga saat beberapa waktu lalu pria itu datang lagi dan mencoba mengganggu hidup Krisna lagi.

Joshua rupanya terobsesi dengan Krisna, ia rindu perhatian seorang ayah. Ia rindu belaian ibu yang tak pernah ia dapatkan.

Joshua salah? Entahlah.. terkadang kehidupan kejam, jik kita tidak bijak menghadapinya, maka kita akan hancur di dalamnya.

***

Krisna selesai bercerita. Maria menangis merasa bersalah pada Krisna. Bagaimanapun Krisna di sini sudah berusaha menjauhi Joshua.

"Maafin mama ya bang." Maria memeluk Krisna. "Kamu pasti trauma atas kejadian pelecehan itu. Maaf ya bang, mama gak ada di sana saat kamu takut dan trauma." Maria terisak di dada Krisna.

"Ma, aku gak apa-apa. Asal mama percaya sama aku, ya?" Krisna mengecup puncak kepala ibundanya.

Maria mendongak.

"Tapi kamu--ehm-- maksud mama, kamu normal kan?" Tanyanya hati-hati. Ben menahan untuk tak menyemburkan tawanya. Bagaimana tidak, jelas terlihat kissmark di leher Alila dan leher Krisna.

"Normal bu, saya yakin 1000000 persen!" Sambar Ben.

"Hah?" Maria dan Krisna menoleh cepat pada Ben.

"Apa?" Ben membeo.

"Besok kalo meeting pake turtle neck, please!" Sambung Ben. Sontak saja Lila dan Krisna menegang dan keduanya memegang leher masing-masing.

Maria mengeringkan matanya.

"Kamu yakin Krisna normal, La?" Ejek Maria. Gadis itu menegang.

"Ya---yakin, Mah." Lila menatap Krisna yang juga sedang menatapnya.

"Ah!!! Mama gak yakin!!" Sahut Maria.

"Lila yakin kok, Mah!" Sahut Lila.

"Udah pastiin?" Tanya Maria.

"Udah!!!" Sahut Lila cepat. Dan seketika tawa Ben dan Maria pecah. Lila beringsut ke bahu Krisna.

"Krissss... Gimana ini?" Tanya Lila dengan wajah memerah.

"Gak apa-apa palingan di suruh nikah besok." Krisna merangkul tubuh Lila. Gadis itu meringis ketika tangan Krisna menyentuh punggungnya.

"Aku obatin ya.." Krisna tersenyum lembut. Lila mengangguk.

"Ben, buatin saya janji sama dokter Richard. Kayaknya saya perlu tanam benang di wajah, sebelum keriput karena mikirin Krisna." Maria beranjak dan menghela nafasnya dengan penuh drama. Ben terkekeh.

"I love you, Alila." Krisna mengecup bibir merah muda Lila.

"Euuwwe... Get a room please!!" Ben beranjak menuju kamarnya di paviliun rumah mewah itu.

TANPA WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang