29 (21+)

110 4 0
                                    

"Katakan apa mau kamu?" Krisna menatap pria tampan di hadapannya. Pria yang selalu terlihat dingin dan tenang.

"Kamu." Sahut nya tanpa ragu.

"Me?" Krisna mendengus pelan.

"Buka mata kamu Josh, aku gak menginginkan kamu dan aku bukan orang yang ada di circle kamu. Faham?" Krisna berusaha membujuk Joshua.

"Let's try, then." Joshua menyesap kopinya.

"In your dream!!" Krisna menatap tajam merasa jijik pada Joshua.

"I love my girlfriend and i'll marry her soon." Krisna menyandarkan punggungnya.

"So, please stay away from us, Joshua." Pinta Krisna. Joshua tertawa sinis.

"Aku akan menghancurkan apa yang nggak bisa aku miliki." Sahut Joshua dengan dingin. "Aku akan melepaskan kamu, Niel." Joshua menatap manik mata Krisna.

Krisna menaikkan satu alisanya.

"Ketika aku yakin kalo kamu nggak menginginkan aku." Sambung Joshua.

"Should i make love with my girlfriend in front of you? Josh? Baru kamu yakin?" Tantang Krisna.

"Why not?" Sahut Joshua menyeringai.

"Aku yakin kamu gak akan segila itu, Niel." Joshua terkekeh.

"Sinting!!!" Krisna beranjak dari hadapan Joshua.

"I need you, Niel." Gumam Joshua. Krisna memejamkan matanya.

"Josh, you really need a psikiater." Sahut Krisna tanpa menoleh. Ia berlalu dari sebuah resto yang sengaja ia pesan secara privat.

Air mata Joshua mengalir di pipi. Seringainya jelas terlihat jika jiwa Joshua rapuh dan perlu pertolongan.

"I do swear, you'll regret it, Niel." Gumam Joshua.

***

"Pak, mau kopi?" Tawar Ben pada bos nya yang terlihat murung pagi ini.

"Gak dulu Ben. Kamu terusin kerjaan kamu aja. Saya mau sendiri." Krisna memejamkan matanya.

Ia sudah mencoba saran yang di utarakan oleh Maria dan Lila namun nihil. Joshua tetap keukeuh menginginkan dirinya. Membayangkan nya saja sudah sangat membuat Krisna ingin muntah.

"Ck, apa di kasih uang aja ya?" Tanya Maria.

"Joshua gak butuh yang, Mah. Orang tuanya kaya dia juga kaya." Sahut Krisna.

"Duh mama mumet!!" Maria memijat pelipisnya.

Sabtu sore Krisna sudah berada di apartemen Lila. Kekasihnya sendiri sedang mandi karena malam ini mereka mau kencan. Lila merengek ingin kencan di hotel bintang lima. Katanya sih mau cari suasana baru. Jelas Krisna sumringah, jarang sekali ia di ajak mesum oleh kekasihnya yang super sibuk ini.

"Aku pake ini ah nanti!" Seru Lila memamerkan lingeri berwarna hitam yang sangat menggoda. Tentu saja Krisna harus susah payah menelan salivanya melihat Lila berdiri di hadapannya dengan lingeri tersebut.

"Gak usah ke hotel deh, aku gak sabar." Bujuk Krisna.

"Ck, pelit!!" Lila merengek.

Krisna terkekeh.

"Iya, iyaaaa...." Krisna mengecup bibir Lila lalu mencubit puting kekasihnya yang menyembul dari balik lingeri kurang bahan itu.

"Sayang... Oh.. iyaahhh sssshhh owwwhhh!!!" Krisna mendesah ketika Lila memacu penisnya dengan liar. Sesekali Lila menoleh pada kaca besar yang menampilkan dirinya dan Krisna sedang bercinta.

"Kris, lihat deh." Lila menatap Krisna dari kaca yang menampilkan lekuk tubuhnya. Perlahan Lila membuka bagian depan lingerie nya dan mengeluarkan payudaranya yang seksi. Krisna meraup benda kenyal itu dan menjilatinya dengan rakus. Lila melenguh di atas tubuh Krisna. Entah kenapa Lila sepertinya sedang bergairah hari ini.

Lila meminta Krisna untuk duduk bersandar di sandaran tempat tidur. Lalu dengan cepat Lila kembali memasukan penis Krisna ke dalam mulutnya dan membuat Krisna menggelepar. Tak kuasa menahan gairahnya, Krisna menarik Lila pelan lalu mengarahkan penisnya ke vagina Lila yang sudah basah dan blesssss.. keduanya mengerang menikmati setiap gerakan dan sentuhan. Jelas mereka berdua saling mendamba satu sama lain. Krisna dan Lila berganti posisi, kini Krisna di belakang Lila dengan posisi berlutut orang-orang biasanya memanggil dengan sebutan dogie style. Lila memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan Krisna. Kakinya gemetar mendapat pelepasannya yang entah untuk ke berapa kali.

"Sayang kocokin, aku mau keluarrrrhh aaaaahh.. "

Lila segera berbalik dan mengocok penis Krisna lalu memasukan kedalam mulutnya. Krisna berteriak menikmati itu.

"Oh damn you!!! Enak banget oh Goosss.... Lila iyaaah jangan berhenti ooohhhhhhhh" Krisna sudah akan mencabut penisnya namun Lila menahan bokong Krisna hingga sperma Krisna memenuhi mulut Lila dan ia tanpa ragu menelannya. Krisna mendongak menikmati pelepasannya yang luar biasa indah.

Lila menarik wajah Krisna lalu mencium bibir Krisna dan di sambut dengan lumatan panas oleh Krisna. Aroma khas sperma semakin membuat keduanya saling melumat. Lila melirik ke arah kaca lalu menyeringai puas. Krisna dan Lila ambruk di kasur dan dengn telaten Krisna membersihkan mulut Lila dan tangan juga area vaginannya dengan tisue basah. Tak lupa memberikan Lila minuman dingin untuk menetralkan rasa tak nyaman di mulut Lila. Krisna mengecup puncak kepala Lila.

"I love you, sayang." Bisik Krisna.

Yang tak mereka ketahui, di kamar sebelah seseorang menyaksikan secara langsung bagaimana panasnya percintaan Krisna dan Lila. Air matanya membasahi pipinya yang putih bersih.

Iya, Joshua di sana sendirian. Setelah beberapa waktu lalu ia menantang Krisna untuk bercinta di hadapannya, kini keinginannya terwujud dan bukannya terangsang, Joshua merasa malu akan dirinya sendiri. Ia sadar Krisna sangat mendambakan Lila, bukan dirinya.

Ia keluar dari kamar di sambut Ben di depan pintu, memberikan ponsel Joshua yang sengaja di tahan untuk kemungkinan Joshua akan merekam adegan panas tersebut. CCTV pun di pasang namun tak mengarah pada kaca yang rupanya di pasang khusus supaya Joshua bisa menonton pergulatan dua sejoli itu.

"Cintai diri kamu dulu Josh, baru kamu bisa mencintai orang lain." Ucapan Ben membuat Joshua berhenti sejenak lalu ia menoleh pada Ben.

"I will..." Sahutnya lalu berlalu dari hadapan Ben.

Ben menatap ponsel di genggamannya. Ponsel Joshua yang berisi video ciuman Krisna dan Joshua. Juga surat yang baru saja di tandatangani Joshua, surat yang berisikan jika Joshua tak akan mengganggu lagi kehidupan keluarga Krisna dan Lila.

"Mumet kepala ku ya Tuhan!!" Gerutu Ben.

TANPA WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang