Part 25 : Autumn Leaves

976 115 9
                                    



♪ Selamat Membaca ♪



🍁🍁🍁



“Ini kapan?” tanya Ji Ran yang duduk di atas pangkuan Namjoon sambil keduanya menatap layar komputer Namjoon di mana pria Kim itu tengah menunjukkan beberapa foto. Saat itu mereka berada di dalam studio Namjoon yang sengaja ia buatkan di apartemennya sendiri.

“Ini saat kami di LA.” kata Namjoon menjelaskan sebuah foto dirinya bersama member lain.

“Waktu konser?”

“Bukan. Saat itu kami ada jadwal lain di sana.”

“Oh.” Ji Ran mengangguk-anggukkan kepalanya. Kemudian ia menggeser mouse komputer untuk melihat foto berikutnya.

“Ah, ini foto yang sangat berkesan.” ucap Namjoon

“Kenapa?”

“Saat itu kami bolos latihan hanya untuk menonton fesitval kembang api terbesar di Han river.”

“Benarkah?” tanya Ji Ran dengan tatapan berbinarnya.

“Hm, tapi keesokan harinya kami di hukum oleh Son seonsaengnim.” jawab Namjoon disertai dengan kekehan ringannya. Ji Ran juga ikut tertawa jika membayangkan bagaimana kondisi para member ketika di hukum.

“Tapi kau tahu apa yang paling lucu?” tanya Namjoon.

“Apa itu?”

“Meskipun Son seonsaengnim menghukum kami ternyata dia juga mengakui katanya gara-gara kami membolos akhirnya dia bisa pergi melihat festival tersebut bersama istrinya.” jawab Namjoon yang kemudian mereka tertawa bersama-sama.

“Ah! aigoo—lucu sekali.” ucap Ji Ran sambil mengusap sedikit air mata yg keluar di ujung matanya karena terlalu banyak tertawa.

“Banyak sekali kenangan-kenangan kami yang tidak akan pernah terlupakan.” kata Namjoon sambil mengeratkan pelukannya di perut Ji Ran

“Tentu saja. Kalian sudah bersama selama hampir 12 tahun lamanya, pasti banyak kenangan indah yang tidak terlupakan.” sahut Ji Ran.

“Hm.”

“Coba sebutkan satu kenangan terindah yang paling membekas dan paling tidak bisa kau lupakan.” pinta Ji Ran yang kini sudah duduk menyamping agar bisa menaruh seluruh atensinya pada Namjoon.

“Kenangan yang paling indah ya?”

“Hm.”

Namjoon diam beberapa detik sambil mengingat-ingat kenangan yang paling tidak bisa ia lupakan.

“Kenangan yang paling indah bagiku adalah sehari sebelum kami pindah ke dorm yang lebih besar.” katanya.

“Kenapa?”

“Kami menghabiskan waktu bersama di dorm yang lama dengan bercerita, bercanda dan mengukir rencana ke depan. Saat kami tahu bahwa grup kami mulai terlihat dan diakui oleh masyarakat—kami perlahan-lahan meyakini bahwa kami pasti bisa menjadi lebih bersinar. Entah bersinar seterang grup lain atau kami akan jauh lebih bersinar terang dari mereka.”

Ji Ran tersenyum haru mendengarnya. Lantas dengan lembut ia mengusap pipi Namjoon lalu berkata, “You’ve already proven it, baby.”

Namjoon ikut tersenyum lalu mengecup tangan Ji Ran di pipinya, “Hm. Tentu karena kalian. . . karena Army yang membuat kami mewujudkan mimpi kami.” sahut Namjoon.

Ji Ran cuma mengangguk sambil tersenyum bangga pada sang kekasih. Setelah itu Ji Ran melayangkan satu kecupan di bibir Namjoon, “Aku bangga padamu. Kau memimpin grup dengan baik. Kau leader terhebat.” puji Ji Ran.

Dating By Accident  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang