Maaf, tadi nggak sengaja kepublish, kepencet sama anakku. Jadi aku update seadanya aja ya. Belum sampe kondangan wkwkwkwk.
"Wi, adik saya mau ke Munich bulan depan. Mungkin kamu bisa pulang bareng Raka. Nanti saya bilang supaya dia pesan tiket pulang dengan penerbangan yang sama kayak kamu," ucap Mas David tiba-tiba.
"Gausah, Mas. Gue bisa kok balik sendiri." Apa yang diucapkan dengan kenyataannya tentu berbeda. Diam-diam Uwi mengirim direct message instagram pada Raka.
You
Ka, lo ke Munich awal bulan depan? Baliknya bareng dong. Harus tanggal 5 ya. Gamau tau. Gue maksa.Padahal Raka nggak sedang online, tapi balasan dia datang begitu cepat.
rakahard
Oke. Bisa gue atur. Kebetulan belum pesan tiket pulang. Lo balik for good tanggal segitu? Maskapai apa dan jam berapa?Uwi mengirim foto bukti pemesanan tiket yang menunjukkan seluruh informasi penerbangan yang dibutuhkan Raka. Sepuluh menit kemudian, Raka mengirim foto bukti pemesanan tiket dari maskapai yang sama.
rakahard
Done. See u next month, Ruisha.You
See u, rakahard. Inget, jgn bilang siapa-siapa.===
"Beb, maafin gue banget ya. Gue balik ninggalin lo duluan. Nggak bisa liat lo presentasi juga. Visa gue expired besok. Bisa-bisa gue dideportasi." Lily memeluk Uwi dengan sangat erat. Air mata Lily yang mengalir sampai ke dagu turut membasahi pundak Uwi.
Visa Lily expired lebih cepat karena dia datang ke Munich lebih dulu. Meskipun visa Uwi expired dua minggu lagi, tapi dia akan pulang for good besok lusa. Karena mendapat jadwal seminar esok hari.
Uwi menghela napas. Berusaha menahan jatuhnya air mata. Dia menepuk-nepuk punggung Lily penuh rasa sayang.
"Iya nggak apa. Pokoknya lo harus sambut gue pas gue ke Bandung. Semoga lancar ya persiapan pernikahan lo. Kalo perlu bayar calo biar cepet."
Sambil menyusut air mata, Lily melepas pelukan mereka. "Engga. Gue sama Mas Dave mau ngurusin berdua. Kalo masalah tetek bengek acara, kita pasrahin aja ke keluarga. Lo yakin ... nggak mau balik bareng Mas Raka?"
Rasanya Uwi sangat jengah mendengar Lily yang membahas mengenai Raka terus menerus.
"Gue bisa sendiri, Beb," ucap Uwi penuh percaya diri. Lily menatap wajah Uwi yang terlihat yakin, berani, dan tanpa rasa takut pulang ke Indonesia sendiri.
"Gue khawatir lo balik sendiri ke Indo bawa koper puluhan kilo." Kekhawatirannya tercermin dari isakan Lily yang semakin kencang.
"Shhh. Udah gausah mikirin gue. Kan banyak juga barang yang gue titip ke elo," timpal Uwi sambil mengusap air mata Lily.
"Tapi janji ya Wi, mau ya gue kenalin sama Mas Raka?"
Tuhkan, balik ke Raka lagi.
"Iye. Udah ah sana pergi. Taksinya udah nungguin tuh," usir Uwi.
"Oke. I love you so much, Ruisha. Sampai ketemu di Indo." Lily kembali menghambur memeluk Uwi. Kemudian menangis lagi.
"Love you too, Beb. Udah ah, ngapain sih nangis segala. Kita bakal meetup lagi di Indo kok." Uwi menepuk kepala Lily pelan.
"Tapi nggak ketemu lagi 24 jam tiap hari." Ucapan Lily memancing mata Uwi berkaca-kaca.
"Life must go on, Beb. Udah sana lo masuk, gue nggak mau ikutan nangis. Mas Dave, angkut cewe lo dong, Mas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memetik Bulan [Completed]
ChickLit* Spin-Off: I Wanna Get Lost With You (Uwi-Raka) Sejak kecil Ruisha selalu bercita-cita memiliki pasangan yang tampan dan kaya. Sampai melewatkan satu doa penting, yaitu memeluk agama yang sama. Sedangkan cita-cita Raka hanya satu, mempunyai keluarg...