I always say sorry for late update guys...
Pulang sekolah. Jam tiga sore, semilir angin segar beraroma tai kucing tak bosan-bosan menjadi pembukaan kala kedua bocah aneh memulai pembicaraan tak bermanfaatnya.
"Ray, pernah ngga, mikir kenapa Tuhan nyiptain kita sebagai manusia? Padahal, kan, kalo boleh Azell pengen jadi ikan aja."
Rayna yang sebelumnya sedang mangap agar bau tai kucingnya tidak terlalu mendalam, langsung mingkem dengan cepat selepas mendengar ucapan Azell. Hampir aja dia lupa cara ngomong dengan bahasa sopan dan santun.
Iya, sih, enak juga jadi ikan kalo dipikir-pikir. No school, no work, just blubuk-blubuk.
"Gini, ya, Zell; gue ini bukan orang bener, tapi beneran orang."
"Iya."
"Mau balik?"
"Iya, mau tidur siang."
"Gerak, lah, Zell. Lo bukan adonan yang didiemin bisa ngembang!" Kesal juga kan Rayna liat orang kerjaannya tidur siang terus.
"Eman--"
"Ehm! Permisi~" Saga, tiba-tiba datang dengan gantengnya, memotong obrolan penting yang sedang terjadi barusan.
Membuat mereka berdua menoleh, Azell menyapanya dengan senyum manis, sedang Rayna dengan wajah garangnya.
"Cepetan, deh! Gue sama Azell lagi ngomong penting, Kak!" Rayna mulai nyolot, bersedekap tangan memandang Saga dengan tatapan penuh curiga.
"Mau tanya, liat motor gue ngga? Eh kok ada Azell. Pasti motor Kakak ada di parkiran, kan? Anterin yuk, Zell," ujar Saga dengan tak nyambungnya, jelas sekali ini merupakan modus penculikan anak.
Setelah loading beberapa detik, akhirnya Azell mengangguk. Tangannya lalu digandeng Saga sambil tersenyum, sedangkan Rayna melemaskan badan dengan wajah kesal karena lagi-lagi obrolannya dengan Azell dipotong begitu saja.
"Alat kelamin laki-laki," umpatnya kemudian. Sebenarnya mah mau nyebutin sesuatu yang lain, tapi takut terlalu frontal.
Sedangkan diparkiran, Azell menatap Saga dengan tatapan bigung saat dirinya dinaikkan ke atas motornya. Yang Azell tau, ia hanya benar-benar mengantar Saga mengambil motor. Itu saja.
"Mau kemana, Kak?"
"Emmm...mau ketemu Kak Bara, mau kan?"
"Tapi kan Kak Bara masih di kelas---"
"Engga. Kak Bara udah nungguin di tempat lain. Udah, ya, pegangan yang bener."
Pada akhirnya Azell menutup mulutnya rapat-rapat. Ia percaya saja dengan apa yang diucapkan Saga tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun.
Sebelum menjalankan motornya, Saga menyalakan ponsel, membuka aplikasi WhatsApp, mengetik huruf R dikolom pencarian dan muncullah nama Rangga di sana.
[ Gue dirumah lama lo. Ke sini cpt, gue bawa azell.] ✓✓
[ Serius? Gue ke sana skrg. Thx ga] ✓✓
Saga menghela napas, akhirnya Rangga membalas pesannya dengan cepat. Padahal dia sempat berpikir kalau anak itu tidak akan membalas pesannya lagi. Mengenai rumah Rangga, sekarang dia tinggal dirumah barunya bersama dengan sang mama, di rumah yang sama dengan rumah tempat Azell dibawa kabur. Nah, rumah lama Rangga ya rumah yang waktu itu Azell dikira Kenzi sama Rangga. Ngerti ga?
Lalu ia beralih mencari kontak Bara untuk mengiriminya sebuah pesan.
[ Adek lo dibawa rangga lg. Buruan ke rumah rangga skrg.] ✓✓
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY BROTHER [END]
Randomhanya sedikit cerita tentang kegilaan seorang kakak kepada adik laki-lakinya. ;Not BXB just Brothership 17+ Bijaklah dalam memilih bacaan⚠️ start: 28 Mei 2022-16 april 2024