AE Chapter 55 : Marry, Twice

578 43 2
                                    

Chapter 54

Marry, Twice

Mengadakan acara inti kecil-kecilan yang hanya dihadiri oleh beberapa rekan kerja The Seasons maupun YJ Resort & Spa, serta keluarga Min Yoongi, akhirnya pesta pernikahan pasangan itu untuk yang kedua kalinya terlaksana.

Min Namjoon, si paling tidak habis pikir dengan pola kisah cinta putra sulungnya, yang bisa-bisanya malah serius disaat sudah bercerai lima tahun, pada akhirnya bisa menerima pernikahan ini. Justru, pria tua itu senang bukan main lantaran Kim Yoojung masih mau menerima anaknya menjadi suaminya setelah mengingat betapa jahat Yoongi pernah menyelingkuhinya.

Eunji dan Hoseok, si pasangan pendukung mereka yang tak kalah senang dengan kenyataan yang sebenarnya sulit diterima, tapi jika menyangkut kebahagiaan keduanya, mengapa tidak?

Dan untuk Yeori, si anak berisik yang girang setengah mati karena Yoojung resmi menjadi keluarganya lagi.

Saat ini, usia kehamilan mereka berdua memasuki tiga bulan. Terlihat lucu dan menggemaskan bagi Yeori yang menggunakan gaun ketat yang agak terbuka, tapi Jungkook dengan baiknya—atau posesif lebih tepatnya—menyampirkan jasnya di punggung wanita itu.

Acara inti ini hanya berlangsung sebentar. Ketika matahari terbenam, acaranya benar-benar sudah selesai mengingat angin laut tidak baik untuk si ibu hamil pemilik acara ini. Beberapa tamu ada yang pulang, tapi tidak untuk Hoseok dan Eunji yang diberikan kamar oleh Yoojung. Min Namjoon dan rekan mancingnya yang juga diberikan kamar—katanya besok mereka mau memancing dan sudah difasilitasi VIP boat dari Yoojung pada ayah mertuanya itu—dan juga Yeori dan Jungkook yang katanya juga mau tinggal di sini saja sampai istrinya melahirkan. Baguslah, YJ Resort & Spa adalah lingkungan sehat yang jauh dari pusat kota.

Ah, untuk pekerjaan. Yeori sebenarnya bekerja di The Seasons, begitu juga dengan Jungkook. Tapi karena Yeori meminta tinggal di Busan untuk sementara waktu, CEO—sekaligus kakak kandungnya—memberikan kewenangan kepada keduanya untuk melakukan work from home dari Busan. Sungguh perbuatan nepotisme yang tidak terpuji!

Melepas gaun pengantin untuk kedua kalinya, lantas Yoojung juga meminta tolong pada Yoongi. Tapi, kali ini tidak disertakan penolakan dan perdebatan seperti waktu itu, apalagi disuguhkan kertas! Amit-amit!

Menyisakan pakaian dalamnya saja, Yoojung lantas bercermin sendirian di kamar utama. Fokusnya tidak terpusat pada perut buncitnya karena bisa dimaklumi dia sedang mengandung. Tapi ia memegangi tiap-tiap lemak yang menempel di lengan dan dagunya.

Yoongi ikut memandangi tubuh Yoojung dari belakang seraya mengulum senyum. Dia tahu apa yang ada di pikiran Yoojung karena wanita itu tanpa sadar mengerucutkan bibirnya. "Tidak, kau tidak gemukan. Kau cantik!"

Yoojung segera menggeleng. "Lihat ini, Yoon! Aku gemuk sekali!"

Yoongi melangkahkan kaki mendekat lantas memeluk perut buncit sang istri. Dagunya ia sandarkan di pundak Yoojung dan sesekali menciumi bahu telanjang itu. "Sumpah, kau cantik dengan badan yang seperti ini! Tidak terlalu kurus!"

"Jadi menurutmu, aku gemukan?" Yoojung mengerucutkan bibirnya.

"Aku tak bilang begitu." Yoongi melihat Yoojung heran dari pantulan cermin.

Melepaskan pelukan Yoongi pelan-pelan, kemudian Yoojung berangsur masuk ke dalam kamar mandi. Sumpah, dia kesal dengan kata-kata Yoongi barusan.

Yoongi mengejar Yoojung, ikut masuk ke dalam kamar mandi dan mendapati wanita itu sudah berendam di dalam bath up. "Hei! Aku hanya bercanda!"

"Bercandamu body shaming!" Yoojung memainkan air dalam bath up tanpa mau menatap mata suaminya.

Hah? Sudah menjadi suaminya lagi?

Melepas pakaiannya juga sama seperti yang sudah dilakukan oleh Yoojung, Yoongi ikut masuk ke dalam bath up. Mengambil tempat di belakang tubuh Yoojung dan mengusap perut buncit istrinya. "Mommy-mu rupanya baper-an."

"Daddy-mu yang suka sekali meledek Mommy!" Yoojung tak mau kalah. "Jangan peluk-peluk aku!"

Yoongi menggeleng. "Tak mau, aku mau peluk."

"Aku tak mau dipeluk, aku maunya mandi."

"Mandi bersama."

***

                Masih berkutat pada cermin besar di kamar utama milik mereka—kamar Yoojung lebih tepatnya, dan membiarkan kamar Yoongi sendiri digunakan oleh Yeori dan Jungkook yang katanya mau di sana sampai adik kandungnya melahirkan—, Yoojung memperhatikan double chin yang agaknya mulai tercipta di wajah cantiknya. "Aku tak peduli lagi! Nanti setelah melahirkan dan menyusui, aku bisa diet!"

                "Sekarang aku ingin makan sebanyak-banyaknya di restoran. Aku lapar sekali." Yoojung kemudian berlalu mengganti bajunya supaya lebih rapi. Tidak mandi dahulu.

                Setelah rapi, ia membangunkan suaminya yang masih saja tertidur dengan pulas setelah semalam puas meledek Kim Yoojung. "Min Yoongi, bangun."

                Yoongi membuka mata, kemudian memejamkan matanya lagi.

                "Kenapa tidur lagiiiii?" Yoojung menarik selimutnya, tapi Yoongi menariknya lagi.

                "Ya! Min Yoongi!" Yoojung geram.

                "Kau mau sampai kapan panggil aku dengan nama terus?" Yoongi bertanya sambil terus memejamkan mata. "'Sayang', gitu."

                Kejadian ini terulang lagi.

                "Mau kupukul?" Yoojung lebih dahulu memukul pelan paha Yoongi sebelum pertanyaan itu dijawab.

                "Ibu hamilku galak sekali!" Yoongi akhirnya membuka mata, kemudian meraba tempat tidur untuk merubah posisi menjadi duduk di bibir ranjang.

                "Sayang, aku punya cerita menarik." Mengucek matanya, kemudian tangannya digunakan untuk menahan lengan Yoojung.

                Yoojung menaikkan sebelah alisnya. "Apa itu?"

                "Aku punya sahabat perempuan. Dia sempat menjadi janda lima tahun dan hamil tanpa suami. Tapi kemarin sore, dia tak seperti itu lag—" Ucapannya terputus kala tangan kanan Yoojung melayangkan pukulan di kening Yoongi.

                "Aku tahu siapa sahabatmu! Katakan padanya bahwa dia telah membuat keputusan yang salah! Dari awal bersahabat juga salah! Seharusnya enam belas tahun yang lalu tak perlu berteman jika di masa depan sahabatnya hanya akan dikatai janda hamil tanpa suami!" Yoojung mengoceh—menggemaskan—dan itu cukup membuat Yoongi dibuat tertawa pada pagi hari.

                "Apa?! Kenapa tertawa?!" Yoojung melihat Yoongi kebingungan.

                Lantas tangan kekar pria itu melepaskan tautan pada tangan kiri Yoojung, kemudian melingkarkan tangan di pinggang wanita itu, yang sedang berdiri di hadapannya. "Ibu hamilku berisik!"

                Yoongi menciumi perut Yoojung dengan hujaman kecupan. Kemudian kepalanya menengadah untuk melihat Yoojung dari bawah. "Biar semakin gemuk jika dilihat dari angle seperti ini, tapi aku tetap mencintaimu."

                Mengepalkan tangannya, Yoojung hendak mencecar Yoongi dengan mulutnya. Tapi pria itu buru-buru berdiri, mengunci Yoojung dalam pelukan, kemudian melayangkan ciuman pada bibir itu. Bibir wanitanya. "Morning kiss."

                Entahlah, hal sederhana ini rupanya mampu membuat Yoojung terbang ke awan. Buktinya, saat ini pipinya memerah panas. "Aku mencintaimu, Nyonya Min."

                Tak menjawab apapun, kali ini giliran Yoojung yang mencium bibir pria itu. "Aku juga mencintaimu, Yoon."

***

WKWKWKWKWKKWWK AKU CUMAN BISA KETAWA MAAF YAA ILAANGGG

✔️ The Unsigned Contract | MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang