Chapter 39
Normal Day
"Bisa bangun tidak, sih?!" Suara nyaring Yoojung memekakkan telinga Yoongi yang masih terbalut dalam selimutnya. Ini hari Sabtu pagi, kenapa istrinya itu berisik sekali? "Bangun, Min Yoongi!"
Min Yoongi membuka matanya secara perlahan. Di hadapannya itu, ada Kim Yoojung yang sedang berkacak pinggang menunggu suaminya bangun. "Tak mau bangun?" Rupanya, Yoojung sadar bahwa Yoongi sudah bangun.
Pria itu tersenyum tenang. Benar-benar pemandangan yang indah setiap paginya. Dua bulan berlalu begitu indah. Selalu ada Yoojung dan Yoojung di setiap ia membuka mata. Entah Yoojung dalam keadaan menggunakan baju atau tidak, tidur atau tidak, atau marah-marah seperti sekarang—tapi lebih sering saat marah-marah karena Min Yoongi sulit sekali dibangunkan.
Kamar Yoojung kini beralih menjadi kamar utama dan kamar Yoongi kembali menjadi kamar tamu. Kamar dengan nuansa putih ini entah kenapa membuat Yoongi merasa nyaman dan selalu sulit bangun setiap kali tidur di sini. Tidak seperti di kamar Yoongi yang sebelumnya.
"Bangun tidak?" Lagi-lagi suara Yoojung memanggilnya.
Gemas dengan suara itu, Min Yoongi malah menarik wanita itu hingga jatuh di atas tubuhnya. Tangan Yoongi segera melingkar, mengunci posisi itu. "Tak mau bangun, maunya seperti ini dulu." Yoongi menjawab dengan suara berat khas baru bangun tidur. Lalu setelahnya ia mencuri kecupan kecil dari bibir Yoojung.
"Cantiknyaaaa." Yoongi memeluk erat tubuh Yoojung, kemudian mencium tiap inci wajah cantik wanita itu.
"Milikku, milikku, milikku, milikku." Hujaman kecupan lagi-lagi diberikan oleh man in luv itu.
"Bisa hentikan tidak?" Yoojung berusaha melepas, tapi tangan Yoongi begitu kuat menguncinya.
Yoongi menggeleng dan tersenyum senang. "Tak bisa. Ini hari Sabtu dan kita tak perlu berangkat ke kantor. Kenapa kita harus bangun pagi?"
"Ayo kita olahraga." Yoojung mengajak.
Mendengar ajakan Yoojung, pria itu tersenyum nakal, kemudian membalikkan posisi. Menjatuhkan tubuh Yoojung ke sebelahnya lalu menindihnya. "Ayo."
Paham dengan yang dimaksud oleh Yoongi, Yoojung tertawa terbahak-bahak. "Kalimatku ambigu, ya?"
Tak mendengar pertanyaan Yoojung, Yoongi kini sudah membenamkan kepalanya di leher Yoojung untuk mencium dan melumatnya tanpa ampun.
"Yoongi, bukan ini maksudku." Sambil menahan geli, Yoojung menahan wajah Yoongi dengan tangannya.
Dengan tatapan kecewa, Yoongi melihat Yoojung. "Jadi olahraga apa?"
"Lari pagi. Ayo kita lari pagi. Mumpung masih jam enam pagi!"
"Ah." Yoongi menghela napas. "Ini dulu, sebentar ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ The Unsigned Contract | MYG
Ficción General(COMPLETE) Saat Kim Yoojung menganggap Min Yoongi seluruh hidupnya, tapi pria itu malah menganggap wanitanya sebagai pelengkap kesuksesannya saja. Coba dipikir baik-baik, apa yang Yoojung rasakan ketika malam pertama mereka malah langsung dipaksa m...