Chapter 1 : How We Met

1.5K 103 4
                                    

Chapter 1
How we Met

University Of Korea, Korea Selatan 2010

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

University Of Korea, Korea Selatan
2010

"INI BARISAN PUTRA! INI BARISAN PUTRI! AYO SEMUA BERKUMPUL SESUAI INSTRUKSI" Seorang mahasiswa berteriak dengan pengeras suara di tengah-tengah lapangan universitas yang sangat diidamkan semua orang di Korea Selatan. Hari ini, Pekan Adaptasi atau yang biasa dikenal sebagai Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) bagi seluruh mahasiswa-mahasiswi baru di University of Korea. "YANG TELAT SQUAT JUMP!" Imbuh mahasiswa itu yang ternyata bertugas sebagai kepanitiaan OSPEK bagian komisi disiplin.

"Astaga, aku terlambat!" Yoojung berlari dari parkiran menuju lapangan. Semalam, Yoojung sudah memasang alarm sepagi mungkin, tetapi saat dia bangun dari tidur, perutnya mendadak kram sehingga sulit sekali beranjak dari tempat tidur. Ternyata, ini adalah hari pertama perempuan itu kedatangan tamu bulanan.

"Aduh" Yoojung memegang perutnya yang masih terasa sakit, apalagi dibawa untuk lari secepat itu.

Mahasiswa baru yang datang menggunakan seragam dari SMA masing-masing terlihat sudah memenuhi seisi lapangan. "Tiga, dua, satu!" Panitia komisi disiplin itu berteriak lagi. "SUDAH! BERHENTI! YANG BELUM MASUK BARISAN LANGSUNG KE DEPAN!!!"

Dengan pasrah serta merasa salah, delapan mahasiswa baru berjalan ke depan dan langsung diperintahkan untuk berbaris di depan mereka yang tidak terlambat. Yoojung berjalan sendirian dengan goyah menuju barisan delapan laki-laki itu. Dia satu-satunya mahasiswi yang terlambat.

"Sembilan orang ini adalah calon-calon pembuat negara semakin sulit! Kalau baru masuk universitas saja sudah telat, bagaimana dengan masa depan mereka?!" Panitia komisi disiplin yang tadi menunjuk sembilan orang di barisan depan. "Harus kita berikan pelajaran supaya mereka bisa jera dan tidak mengulangi kesalahan yang sama."

"Aduh, tahan Yoojung." Yoojung mengaduh sendiri sambil menahan perut kirinya yang terasa semakin sakit. "Waktu yang sangat tidak tepat." Dia menggerak-gerakan kakinya supaya rasa sakit di rahimnya bisa terobati sementara.

Perlu diketahui, hari pertama dan kedua siklus menstruasi seorang perempuan adalah volume yang paling besar. Tanpa kita sadari saat hari pertama dan kedua menstruasi, tubuh seorang perempuan mudah mengeluarkan banyak darah kotor sehingga bisa membuat pembalut yang digunakan penuh dengan cepat. Begitu pula yang terjadi pada Yoojung sekarang. Rasanya baru dua jam yang lalu dia menggunakan pembalut dari rumah, tapi rok putihnya sudah dihiasi bercak merah yang terlihat oleh salah satu pria yang berbaris di belakangnya.

"Kenapa dia terlihat tidak nyaman sekali?" mahasiswa itu memperhatikan Yoojung dari belakang kemudian fokusnya beralih pada bercak merah di rok putih perempuan itu. Laki-laki tersebut langsung mengangguk paham. "Sedang datang bulan rupanya."

"Kalian squat jump seratus kali! Dihitung oleh kami!" Panitia komisi disiplin yang rupanya bernama Ryu Dongryeong itu mulai memberi perintah.

✔️ The Unsigned Contract | MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang