Chapter 5
Second FamilyMatahari mulai menampakkan dirinya dari timur Seoul, begitu pula kabut pagi yang mulai kembali naik dari permukaan jalanan Seoul. Kicauan burung yang menyambut pagi masih tetap terdengar di hutan besi ini. Beberapa orang mulai berjalan di trotoar untuk menuju kantornya masing-masing. Udara di luar dingin usai hujan semalam.
Yoojung sedang menyetir mobilnya usai mengantar Yeori ke universitas. Semalam, Yoojung dan Yeori pulang ke rumah karena hari ini Yeori harus melaksanakan Ujian Tengah Semester. Dan pagi ini, Seoul masih terasa sangat dingin karena hujan sisa semalam. Hal itu membuat Yoojung tidak mengizinkan Yeori berangkat ke kampus seorang diri dengan transportasi umum, akhirnya Yoojung lah yang dengan senang hati mengantar perempuan yang sudah terasa seperti adiknya sendiri itu ke kampus. Setelah mengantar, Yoojung akan kembali ke rumah sakit untuk menemani Yoongi dan Jiwon yang sedang menunggu Namjoon.
"Eommoni." Yoojung datang dengan dua tas di tangannya, kemudian menyapa Jiwon. "ini baju Eommoni, aku sudah meminta Yeori memilihkannya."
Jiwon menerima tas itu dengan senang hati. "Aku bahkan tidak berpikir untuk ganti baju."
"Aku akan gantian menunggu Abeojji di sini." Yoojung tersenyum dan menyuruh wanita paruh baya itu untuk mandi. "Tidak apa-apa, Eomma."
"Ya sudah, Eomma ganti baju dulu." Jiwon langsung menuju kamar mandi.
"Dan ini untukmu." Yoojung memberikan tas yang satunya untuk Yoongi. "Kau juga harus mandi."
Yoongi menerima tas tersebut dan melihat Yoojung. "Yeori juga yang memilihkannya?"
Yoojung menggeleng. "Aku."
"Kau?" Yoongi terheran, ia membuka dan memeriksa isi tas itu.
"Kenapa? Kau tidak percaya padaku? Sudah sana, mandi!" Yoojung juga menyuruh Yoongi untuk bangkit dan menuju kamar mandi.
"Masih ada Eomma, sabar." Yoongi tidak mau berdiri.
"Oh iya, Yoojung." Yoongi memanggil Yoojung yang kini sudah berangsur duduk di kursi sisi tempat Namjoon berbaring.
"Iya?" Yoojung menjawab sambil melihat botol infus Namjoon yang sudah mau habis. Dia berniat memencet bel agar perawat datang dan segera mengganti botol infusnya dengan yang baru.
"Aku rasa kita harus menikah." Yoongi langsung pada intinya. Tanpa basa-basi, atau paling tidak menjelaskan alasan dia mengatakan hal ini.
Yoojung berhenti. Perempuan itu tidak jadi memencet bel kemudian terdiam kaku pada posisinya. Mencondongkan badan ke depan untuk memencet bel. 'Aku tidak salah dengar kan? aku dilamar Yoongi?'
"Menikahlah denganku, Kim Yoojung." Yoongi mengulang lagi permintaannya.
Yoojung langsung membalikkan badannya perlahan. Semula ia memunggungi Yoongi, kini ia menjadi melihat pria itu lalu tertawa tidak percaya. Kenapa tiba-tiba dia bisa dilamar? "Kau kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ The Unsigned Contract | MYG
Ficción General(COMPLETE) Saat Kim Yoojung menganggap Min Yoongi seluruh hidupnya, tapi pria itu malah menganggap wanitanya sebagai pelengkap kesuksesannya saja. Coba dipikir baik-baik, apa yang Yoojung rasakan ketika malam pertama mereka malah langsung dipaksa m...